Hanbin memasuki area sekolah dengan gaya coolnya. Telingaya ia sumpal dengan earphone berwarna merah. Alasan kuno. Hanya karena dia risih mendengar teriakan memuja dari haksaeng yeoja yang menggemarinya.Menjijikan!
Hanbin menatap datar kearah ponsel tipis miliknya. Tak ada yang menarik pikir hatinya selain memainkan jemari lentiknya diatas benda persegi panjang yang tipis itu. Hanbin jengan dengan semua rutinitasnya sehari-hari. Menurutnya ini terlalu biasa. Gaya Cool. Pandangan tajam. Teriakan histeris. Hadiah dan surat yang menumpuk di loker. Bahkan beribu pengakuan.
'Aku menyukaimu. Maukah kau jadi namjachinguku?'
Jika sudah begini Hanbin hanya akan menjawab 'keojyeo! Kau membuang waktuku' dan berlalu pergi
"Calm down Kim Hanbin. Kau bisa menahannya kali ini" gumam Hanbin. Mulutnya terus melantunkan doa'a sepanjanh perjalan menuju kelas melewati lautan teriakan yeoja-yeoja pengemarnya. Hatinya mati-matian dia tahan agat tak mematahkan leher yeoja centil itu satu persatu. Hanbin masih tahu batasannya.
Setelah dirasa aman, Hanbin sampai didepan kelas. Ini terbilang sangat pagi baginya. Kelas masih sepi, belum banyak murid yang datang.
Dengan santainya Hanbin membuka pintu kelas. Earphone itu masih setia ditelinganya. Tak ada niatan sama sekali bagi Hanbin untuk melepas benda kecil berwarna merah itu.
Didalam, dia melihat Haera tengah mengobrol mesra dengan seorang lelaki yang Hanbin tidak ketahui identitasnya. Masa bodoh dengan Haera dan namja itu. Tak penting. Tak ada hubungan dengannya sama sekali.
Kembali, Hanbin menappakkan langkahnya menuju bangku yang biasa dia tempati. Di belakang. Sudut. Pojok. Dekat jendela. Itu tempat favorit Hanbin.
Sebenarnya tadi Heara sempat terkejut dengan kedatangan Hanbin yang tiba-tiba.
Namun Hanbin tak menggubrisnya, matanya bahkan tak melirik haera sama sekali.Usai namja tadi keluar, haera lansung mendekat dan duduk disampig hanbin yang sekarang sudah menjatuhkan pandangan kearah jendela.
Yoon Haera, Sunbae di kelas 12-2 yang sangat ditakuti. Sifatnya sangat ketus terhadap siapapun kecuali dengan sahabat dan Hanbin tentunya. Obsesinya tehadap Hanbin sudah mencapai batas. Dia sudah berkali-kali meminta Hanbin agar menjadi kekasihnya. Tapi itu sudah jelas ditolak oleh Hanbin. Mustahil baginya menjalin hubungan dengan yeoja monster seperti haera.
"Bin-ah~" heara menggunakan aegyonya untuk menarik perhatian hanbin.
Iyakks! Menjauhlah kau gadis centil.
Hanbin masih terfokus pada pandangannya. Dia tidak melirik haera sedikitpun.
"Hanbin-ah!"
Okay, menyerah saja kali ini.
Hanbin menoleh dengan malas. Namun matanya tak kunjung menatap haera. Matanya kembali tertuju keponsel, mengabaikan haera yang kini mulai memanas.
Gotcha! Kena kau yoon haera!
"Hanbin-ah. Tadi yang kau lihat tidak seperti yang kau pikirkan. Jungkook hanya hoobae yang ingin dekat denganku" dengan PDnya haera menceritakan masalah sebenarnya.
Hanbin hanya mengeluarkan senyuman mengejeknya.
"Aku bersumpah tidak memiliki hubungan apapun dengannya"
"…"
"Kau bisa bertanya langsung padanya"
"…"
"Aku bisa memanggilnya sekarang jika kau mau"
"…"
"Ayolah Hanbin percaya padaku"
Shitt!
Brakkk!
Hanbin mencapai batas kesabarannya. Tatapannya seakan ingin menghabisi haera saat itu juga. Yeoja itu juga sudah bergidik ngeri. Dia merutuki kesalahannya tadi.
Alhasil, hanbin menggebrak meja dan berdiri. Tanganya mengepal geram sekarang.
"Owuh! Damn! Kalau saja kau namja. Jangan namakan aku Kim Hanbin jika kau tidak habis ditanganku!"
Geez!
Hanbin sangat menyeramkan sekarang. Dengan kilatan dimatanya. Tanda kalau dia benar-benar marah sekarang.
"Simpan semua cerita busukmu itu yoon haera-sshi!" bentak Hanbin sambil kembali menggebrak meja. Untung saja kelas masih sepi.
"Memangnya kau dan aku memiliki semacam hubungan? Cih! Memalukan! Dirimu sudah berkali-kali bertekuk lutut padaku dan kau tidak pernah lelah?!"
"Han--"
"Tutup mulutmu gadis brengsek!! Dengar ya! Sekali lagi kau mendekat padaku maka aku takkan berpikir dua kali untuk menghabisimu walau kau itu yeoja. Mengerti!!"
Haera terdiam seribu bahasa. Lidahnya kelu untuk mengatakan kalimat balasan, tubuhnya membeku takkan begerak dari posisinya sekarang. Hanbin sukses membuatnya shock.
Dasar gadis menyebalkan! Muak sekali melihat wajahnya itu.
Tapi bukan haera namanya jika berhenti sampai disini saja. Haera telah menetepkan jika Hanbin mesti menjadi miliknya tak peduli apapun yang terjadi. Meski Hanbin membentaknya berulang kali. Itu takkan menyurutkan tekadnya. Dia gadis gila! Memang.
#######
Hanbin memilih keluar dari kelas. Kakinya melangkah menuju keatap sekolah. Tempat yang cocok untuk meneduhkan hatinya sekarang.
"Johda" gumamnya saat sudah sampai di rooftoop. Matanya terpejam meresapi udara segar dari atas sana.
Seketika Hanbin teringat dengan yeoja tadi pagi. Matanya membuka dengan cepat.
"Sepertinya aku kenal seragam yang dikenakan oleh yeoja tadi"
Hanbin mencoba mengingat seragam sekolah yang dikenakan yeoja tadi pagi. Keningnya mengerut seakan teringat sesuatu.
"Seolma~ bagaimana kalau yeoja itu mengenalnya? Andwae! Ini tak boleh terjadi. Bagaimanapun juga, aku harus menemukannya kembali"
Smirk tipis muncul diwajah tampan Hanbin. Entah apa yang direncanakan oleh namja cuek satu itu. Tak ada yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Do U Come? [iKon FanFiction]
FantasíaKim hanbin terkenal sebagai namja dengan seribu pesonanya. Namun dibalik pesonanya itu semua orang tidak tahu bagaimana sebenarnya sifat namja itu. "Johayo. Aku mau kau menjadi namjachinguku" "Keojyeo!" Kim hanbin tak pernah merasakan apa itu rasa...