6 - Moment with jinan

104 9 1
                                    

Hyojin Pov

Sebenarnya aku merasa sedikit bersalah pergi tanpa pamit seperti ini. Tapi yah, mau bagaimana lagi aku harus melanjutkan kehidupanku. Sekolahku tidak boleh terbengkalai, apapun alasannya aku harus bisa menjalani kehidupanku sebisa mungkin. Dengan begitu Eomma Appa akan tenang disana.

Tap
Tap
Tap

Jongdae High School. Disinilah aku menjalani aktifitas belajarku. Kakiku melangkah dengan langkah lebih ringan dari beberapa hari sebelumnya.

"Eojju~ sepertinya dia bertambah tenar disekolah" gumamku sambil menyandarkan diri ditembok.

Diujung sana, seorang namja tengah menjadi objek kerumunan haksaeng yeoja. Memang selalu seperti itu, semua haksaeng yeoja disini menggilainya. 'Menggilai' kuno mungkin. Tapi memang inilah cerita seorang flower boy disekolah yang dikelilingi banyak yeoja. Sudah basi.

Aku menatap yeoja-yeoja itu dengan jengah. Mereka tak pernah lelah. Meskipun pada akhirnya namja itu hanya akan mengacuhkan mereka. Selama mereka bisa melihat wajahnya mungkin bagi mereka itu sudah cukup.

Tubuhku menggeliat mengingat hal itu "euhh~ menjijikan" omelku.

Mengapa aku malah asyik bersandar didinding dan bukan masuk ke kelas? Itu karena kerumunan yeoja itu menghalangi pintu masuk ke kelas! Menyebalkan!

Terus saja kupasang wajah dinginku. Setiap murid yang berlalu lalang dihadapanku hanya kuberi tatapan tajam dan dingin. Semua orang tahu tabiat burukku ini.

Beberapa menit telah berlalu namun kerumunan itu belum juga menyusut yang ada malah bertambah.

Karena merasa kesal. Kuhentakkan kakiku kuat menimbulkan bunyi sedikit menggema.

"Yak! Kalian! Apa kalian takkan pergi juga? Mau sampai kapan kalian disana eoh?! Bagaimana bisa aku masuk ke kelas jika kalian berkerumun didepan sana. Neo nideul jugeollae?!"

Habis sudah kesabaranku. Tak perduli jika disana ada kakak kelas dan aku berkata banmal. Terserah! Aku tidak perduli!

Kutiup poni blondeku dan mulai berjalan. Mereka terdiam saat aku berteriak tadi. Perhatian mereka sekarang beralih padaku.

Perlahan aku mulai melangkah dengan pasti plus gaya angkuhku yang biasa.

"Jinnie-ah!!" teriak namja yang sedari tadi menjadi objek kerumunan.

Saat aku sampai didepannya aku malah berkata dingin "ddakjo!"

Dia mengeong ketakutan sehabis mendengar bentakanku. Siapa suruh membawa kerumunannya kesini? Menghalangi jalan!

"Suruh fans mu ini pergi karena sebentar lagi bel akan berbunyi dan pelajaran akan dimulai. Apa mereka akan terus menahanmu disini?" kataku datar.

Terlihat ekspresi tidak senang dari seluruh yeoja disini. Mwo? Memangnya aku berkata salah? Eiyh~

"Arraseo. Sebaiknya kalian pergi kekelas. Bel akan berbunyi dan aku benci murid yang membolos dipelajaran" namja dihadapanku ini berbicara dengan aksen yang tak kalah dinginnya dariku.

Sontak semua fans-fansnya mengangguk dan satu persatu meninggalkan tempat.

.

Yap sekarang hanya tinggal aku dan namja ini. Dia menatapku menyelidik. Kenapa ada yang aneh?

"Wae? Ada yang salah?" tanyaku to the point.

Dia berdecak kesal dan mempoutkan bibirnya.

Ugh gwiyeowo

"Kenapa kau baru masuk sekarang jinnie-ah? Kau tahu Jinan merindukan Jinnie~" ucapnya sambil mengeluarkan aegyo.

Eung! Kyaaa! Wanjeon gwiyeowo

Where Do U Come? [iKon FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang