5 - WTF u say?!

105 10 0
                                    


Hanbin POV

Mwoya ige? Kenapa bisa jadi begini? Apa semua ini memang sudah direncanakan sejak awal? Maksudku bagaimana bisa yeoja itu yang akan menjadi adik perempuanku? Adik? Sedikit aneh ketika aku mengucapkannya. Ini gara-gara permintaan aneh eomma, yang benar saja mengangkat gadis dingin itu sebagai anak tanpa melalui jalur hukum. Yang benar saja!

Seperti biasa, teriakan histeris dan tatapan memuja itu masih setia menghujamku setiap paginya. Arra, ini memang resiko seorang bintang disekolah. Dengan lagak yang biasa, menggunakan earphone, memasukkan tangan kedalam saku celana dan tatapan datar. Tak ada yang berubah dari Kim Hanbin namja terpopuler disekolah.

Hap!

Sebuah bola basket melambung tepat dihadapanku, dengan gerakan sigap kutangkap bola itu. Seorang namja dengan cengiran lebar miliknya menyapaku seperti biasa.

"hanbin hyung!" teriak junhoe dengan suara bass yang khas. Aku lantas tersenyum dan mendekatinya, kerumunan para fans yeoja tadi sudah kulewati dan sekarang kami tengah berada dilapangan basket indoor.

"wae?" tanyaku padanya yang sekarang sudah berada tepat didepanku.

"apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?" junhoe malah balik bertanya sambil menjatuhkan pandangan menyidik padaku.

Mwoya? Memangnya apa yang aku sembunyikan? I think nothing.

Aku hanya mengangkat bahuku acuh, menghiraukan pertanyaan yang kuanggap konyol itu. Lagipula memang tak ada yang kusembunyikan darinya, apapun itu. Yah benar kurasa memang tak ada.

"ck.."

Dia hanya berdecih merasa tak puas dengan jawabanku yang terkesan acuh tadi.

"mwoga? Aku tidak merasa menyembunyikan apapun, jadi apa maksudmu junhoe-ah?" okay, aku mengalah kali ini aku yang menanyakan apa yang terjadi sebenarnya.

Hanbin POV end

Junhoe masih saja memberikan tatapan menyidik pada hanbin, terkadang junhoe memang tak mempercayai kata-kata yang keluar dari mulut hanbin, apalagi dengan wajahnya yang datar itu. Junhoe semakin tak dapat membedakan mana hanbin yang sedang berbohong atau tidak.

"aku serius junhoe-ah, aku bahkan tidak mengetahui apapun tentang pertanyaanmu itu"

Sekarang hanbin yang jengah, junhoe memang suka sekali menahan pertanyaan yang ingin dikatakannya.

"gossip bahwa kau dan haera berpacaran sudah tersebar disatu sekolah!" junhoe mengucapkan kalimat itu disertai dengan ekspresinya yang sedikit berlebihan. Oh, junhoe memang orang seperti itu jadi tak usah heran.

Tak jauh berbeda dengan wajah hanbin sekarang. Matanya melotot tanda bahwa dia sangat terkejut akan apa yang barusan dikatakan oleh junhoe.

"ne??! kenapa kau baru bilang sekarang? Aishh jinjja" hanbin malah menggerutu kesal membuat junhoe yang masih melihat kearahnya mengeong ketakutan.

"kenapa kau menyalahkanku hyung? Aku kira kau sendiri sudah tahu berita ini, jadi kupikir..."

"micheosseo naega? Apa aku sudah gila mau menjadi namjachingu wanita iblis itu? Tidak! Tidak akan pernah!"

Hanbin langsung pergi meninggalkan junhoe yang terdiam seribu bahasa, dia sungguh tidak mengerti bagaimana sifat namja yang sudah dia anggap sebagai kakaknya itu. Alhasil, junhoe hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"haera benar-benar diluar batas" gumamnya kemudian melanjutkan permainan basketnya yang sempat tertunda.

.
.

Disisi lain, hanbin dengan emosinya yang membeludak mencari dimana keberadaan haera di wanita picik itu. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh haera kali ini sudah kelewatan. Kalau hanya sekedar mengganggu atau menggoda, hanbin bisa mentolerirnya toh pada kenyataan hanbin hanya akan mengacuhkan yeoja itu. Tapi kali ini sudah tak ada lagi yang namanya toleransi, hanbin benar-benar marah dibuat gadis itu.

Where Do U Come? [iKon FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang