"K-kau.." Jinhee menggeram keras.
Terlihat disisi kanan Jinhee terdapat sebuah bak kecil berisi air -Bekas dia mengepel lantai toilet, air keruh dengan sedikit busa berwarna kecokelatan. Jinhee sedikit tersenyum miring saat membayangkannya, dengan akal cerdik, dia kemudian bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Dia berdiri dan sedikit mengarahkan kain pel ditangannya kekanan dan kekiri,mengepel seperti biasa. dan menit berikutnya, cepat-cepat jinhee menyambar timba itu dan menyiram air keruh bekas dia mengepel kearah jendela.
Byurrr !!
Sempurna! Jinhee menyunggingkan senyum jahilnya saat wajah geram Sehun, bercampur marah kini tersirat jelas diambang jendela. Seluruh air keruh itu tepat membasahi wajah tampan Oh Sehun dan setengah seragam-nya.
"Yakk!! Gadis beo!! Dasar Brengsek!!" sehun hendak memanjat lubang jendela Toilet saat Jinhee -Dengan cepat melempar asal tongkat pel-nya kearah Sehun, nyaris membentur kepalanya namun dia dapat segera menghindar.
Sehun berhasil memanjat jendela dan berlari mengejar Jinhee, gadis itu lari begitu cepat. Hampir saja Sehun tidak dapat menemukan punggung gadis dengan rambut ikal panjang itu, namun karena otak genius yang dimilikinya, dia mulai menyusun strategi dengan bersembunyi dari balik berbagai objek, dan dimenit berikutnya, akhirnya Sehun dapat menemukan wajah lelah Jinhee yang sedang berlari dianak tangga menuju atap sekolah. Menyadari bagaimana posisi Jinhee saat ini, Sehun kemudian menyeringai jahat.
"Bodoh! Setelah masuk kesarang Buaya, sekarang kau memilih masuk kekandang Harimau, hhh.. kau akan segera kuhabisi Beo kecil"
-
"Pemandangan disini sungguh indah ya?"
"Ya.. sangat in- huh?"
Jantung Jinhee nyaris melompat dari sarangnya saat nyawanya berhasil ia kumpulkan. sebab sedari tadi dia hanya diam dengan pandangan kosong, menikmati hembusan angin hangat yang menerpa wajahnya diatas atap gedung. Dan Suara besar itu-tiba-tiba berseruak dengan nada begitu tenang. Namun cukup membuat tubuh Jinhee menjadi tegang. Setelah sepersekian detik dia terdiam dengan sedikit takut, akhirnya Jinhee memutuskan untuk segera berdiri, tidak ada gunanya takut dalam keadaan seperti ini. Lebih baik bertindak seolah menjadi kucing daripada harus menjadi anjing yang menggonggong. Karena itu hanya akan membuat keadaan semakin buruk, mengingat bagaimana posisi Jinhee saat ini -Dia berada diatas atap sekolah. Jika dia ingin melarikan diri, satu-satunya jalan hanyalah melompat dari atas gedung ini. Aw! Itu bukanlah solusi yang baik.
"Bagaimana perasaanmu, hm?"
Sehun menghampiri Jinhee dengan raut yang tampak sulit diartikan. Dapat Jinhee lihat jika disudut bibirnya tertekuk sebuah sabit kecil. Membentuk senyuman. Aneh -Jinhee dapat merasa takut kapan saja jika seperti ini. Terutama pada Oh Sehun, pemuda berpostur tinggi mengerikan itu kini berjalan menghampirinya. Mau tak mau Jinhee harus terdiam ditempatnya, membiarkan Sehun -Melukai -entah menyentuh sehelai rambutnya kali ini.
"M-mi-mian.." Jinhee bergumam seraya menunduk, dia hanya menatap kedua sepatu hitamnya bergantian.
"Pulanglah.. hari akan semakin sore" sahut Sehun santai. Dia sama sekali tidak memandang Jinhee, bahkan menyentuh kulitnya. Pemuda itu hanya berdiri memunggungi Jinhee -Menatap keadaan sekelilingnya dengan kedua tangan yang ia lipat didada. Tampak santai dan tidak tegang sama sekali.
Tetapi setelah mendengar ucapan Sehun baru saja, Jinhee serasa ingin mengorek telinga-nya dalam-dalam. Pulang katanya? Dengan mudahnya Sehun mengatakan itu pada Jinhee, dia sendiri cukup tidak percaya pada salah satu makhluk bernama manusia itu saat ini. Sebab Jinhee dapat memastikan jika tubuh Sehun saat ini masih setengah basah, dan rambutnya saja masih bersarang sedikit kotoran dari air pel tadi. Jinhee cukup tercengang kali ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/58763967-288-k656004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant; SEHUN✔
RomantikUsianya baru saja menginjak 18 tahun, Terkesiap bahkan mengerjap beberapa kali, Jinhee tak habis pikir jika hari itu adalah hari terakhir dalam hidupnya menghirup udara bebas-Bukan dalam artian Park Jinhee akan mati di hari itu, melainkan Jinhee har...