2 year’s later…
“Bulgogi? Ah, tidak!”
“Sashimi? Aku tidak ingin makanan berlemak”
“Kimchi, 2 potong Kimchi pasti cukup untuk mengisi perutku”
Pagi-pagi sekali Jinhee sibuk berkutat dengan menu-menu didapur, Nyonya Park sengaja meluangkan waktu paginya untuk Jinhee, memasak untuk anak gadisnya itu makanan kesukaannya dalam kondisi hangat. dan dalam hitungan menit saja dia telah mempersiapkan bekal makan siangnya sendiri sebelum pergi kesekolah.
“Eomma, aku pergi dulu nde?” Jinhee berseru riang dan diakhiri dengan kecupan ringan dipipi kiri ibunya.
Berharap jika hari ini merupakan sebuah lembaran baru untuknya, tidak ada lagi ocehan dari guru Lee yang memaksanya untuk mengerjakan PR Sosiologi ataupun Tuan Park yang menginginkan anaknya menjadi seorang Pramugari. Oh astaga! Pria paruh baya itu benar-benar membuat impian lama Jinhee menjadi ternodai. Mimpi dimana dia hanya ingin menjadi seorang Koki Restaurant terkenal dan menghabiskan hidupnya dengan memasak. Dan Jinhee cukup merasa ironis dengan mimpi itu. Rambut hitam selengan tangan yang sengaja ia biarkan tergurai, make up natural dan lipgloss pink yang nampak mempesona terpoles dibibir tipisnya. Gadis berusia 18 tahunan tersebut menyematkan dasi berwarna kehitaman dilehernya sebelum kemudian menggantung tas ranselnya dipunggung. Jinhee mencoba menarik kedua sudut bibirnya agar membentuk sebuah senyuman, sebuah senyuman paksa mungkin cukup dapat mengelabui perasaan kacaunya hari ini.
Tangan kanan Jinhee membuka pintu kayu cokelat yang menjadi penutup ruangannya. Tanpa suara, dengan langkah mengendap-endap Jinhee menutup pintu kamarnya dengan hati-hati, berharap jika pagi ini Chanyeol tidak lagi mengusiknya untuk berangkat bersama ataupun meminta Dvd porn lagi padanya. well, Park Jinhee adalah seorang gadis dengan postur tubuh ideal. Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi dan selalu mendapat peringkat 2 dikelasnya. Dia cukup pintar, namun juga terlampau polos. Dikelasnya, Jinhee cukup dikenal sebagai sosok gadis yang pendiam. Walau kenyataannya dia benar-benar menggilai Pria tampan, video porn dan cukup ganas saat update di social media.
Cukup menjelaskan bagaimana karakter Jinhee saat ini. Gadis itu dengan semangatnya menggayuh sepeda mini berwarna pink susu miliknya menuju sekolah. Yang sebenarnya terjadi, Jinhee bisa dikatakan salah satu golongan orang kaya dan memiliki koleksi mobil yang mewah didalam garasi. Bukan karena dia seorang gadis kaya yang pelit dan sok irit. Alasan mengapa Sooyeon lebih memilih untuk menggayuh sepeda menuju sekolahnya ialah, dia hanya tidak ingin disebut sebagai orang kaya dan hidup terlalu mewah, Aneh bukan?. Tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk. Itulah deskripsi bentuk tubuh Jinhee selama ini. Ia mempunyai bentuk tubuh seperti ini karena terinspirasi dengan idolanya –Britney Spears dan Ariana Grande yang memiliki postur ideal.
Jinhee memarkirkan sepeda mini miliknya dihamparan luas halaman sekolah. Tepat diantara mobil-mobil mewah berjejeran disetiap sisinya, BMW Black edition, Porsche merah, Van, dan Ferrari. ‘Seoul International School’ merupakan sebuah bangunan berkualitas atas yang dibangun sejak puluhan tahun yang lalu. Bangunan bersejarah yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang dengan masa depan yang meyakinkan. Tidak ada orang bodoh atau sejenis idiot bersekolah ditempat ini, mereka yang kurang memiliki karakter jenius dalam otaknya bukanlah orang yang disebut dengan karakter bodoh, melainkan orang –orang dengan karakter yang terbentuk belum sempurna
Setelah dirasa Jinhee memastikan semuanya baik-baik saja, gadis itu kemudian tersenyum dan menghirup udara disekitarnya dalam-dalam. Mencoba membuat perasaan tegangnya menjadi lega. Sekedar memejamkan matanya sejenak dan mendongakkan kepalanya keatas, berharap jika semua harapan indahnya akan terkabul suatu saat nanti. Yeah, suatu saat. Entah untuk kapan. Jinhee akan terus menunggu.
Saat paru-parunya terasa sejuk. Jinhee lantas kembali pada posisi semula, dan tiba-tiba saja wajah Jinhee mendelik terkejut. Saat tidak sengaja dia mendapati seorang pemuda –dengan seragam yang sama sepertinya tengah terduduk seorang diri disalah satu bangku taman sekolahnya. Kedua telinga pria itu tertutupi oleh sepasang earphone putih, kontras dengan warna kulitnya. Pria itu –dia tidak diam atau sibuk dengan dunianya sendiri layaknya murid normal yang lain. dia malah menatap kearahnya dengan tatapan aneh –Sulit diartikan, namun yang jelas Jinhee mengenal siapa sosok itu. Bukan hal biasa jika pemuda dengan postur tubuh tinggi dan kulit putih yang nampak kontras pucat tersebut berada disekolahnya. Dia adalah –Oh Sehun, seorang murid genius dari kelas A yang memiliki julukan tersendiri dari Jinhee.
Mr. Arrogant..
Bukan tanpa alasan dia menjuluki pria tampan seperti Sehun dengan julukan mengerikan itu. Tepat saat Jinhee duduk dikelas satu –Saat ini dia berada dikelas 2. Jinhee sempat berada dalam satu kelas bersama Sehun, cukup Jinhee akui jika Sehun memang sosok yang jenius, dia selalu mendapat peringkat satu dan Jinhee mendapat tempat untuk peringkat selanjutnya –Peringkat 2. Suatu saat, Jinhee pernah meminta Sehun agar masuk kedalam kelompoknya, dia memohon bahkan bersedia melakukan apapun agar Sehun dapat masuk kedalam kelompoknya. Bukannya dia menerima ajakan Jinhee ataupun menolaknya secara halus, Sehun –Pria menyebalkan itu malah memaki Jinhee dengan sebutan ‘gadis beo’ didepan teman-temannya, Sehun bilang Jinhee terlalu banyak berbicara. Dan makian yang Sehun lontarkan sukses membuat Jinhee demam selama 2 hari karena banyak menangis semalaman. Well, itulah kejadian terburuk Jinhee dengan Oh Sehun beberapa waktu yang lalu. Dan sejak saat itu, dia memutuskan untuk membenci Sehun selama dia masih bersekolah ditempat ini.
“Mengapa dia menatapku seperti itu?” Jinhee menggerutu ditempat. Dia sedikit merasa risih karena ditatap seperti itu oleh Sehun. Dan dapat dia rasakan jika wajahnya kini mulai bersemu merah.
Cukup lama Jinhee membatu ditempatnya –Bertatap mata dan bertemu diudara yang sama pada sosok pria itu. Jinhee kemudian berdehem, guna menyadarkan dirinya sendiri dan –Sosok itu agar tidak saling pandang. Jinhee kemudian memutar bola matanya jengah sebelum dia memutuskan untuk beranjak dari halaman sekolah. Membiarkan Oh Sehun memandangi punggungnya hingga menghilang dari balik koridor.
Setibanya didalam kelas –Kelas 2B. Jinhee meletakkan tas ranselnya diatas meja, raut wajahnya tampak sedikit mengembang dari biasanya. Dikelas 2 ini Jinhee bukan lagi menjadi penghuni kelas 2A-kelas yang sama seperti Sehun. Sebab dia harus kehilangan posisinya sebagai penyandang peringkat 2 dikelas 1A karena gagal dalam praktikum Kimia. Dan membuat Jinhee harus menyingkir dari anak-anak jenius dan arrogant penghuni kelas A itu.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant; SEHUN✔
RomanceUsianya baru saja menginjak 18 tahun, Terkesiap bahkan mengerjap beberapa kali, Jinhee tak habis pikir jika hari itu adalah hari terakhir dalam hidupnya menghirup udara bebas-Bukan dalam artian Park Jinhee akan mati di hari itu, melainkan Jinhee har...