2 "hari baru"

3.3K 115 4
                                    

"mama mana koran papa? " suara papa dengan nada yang sedikit tinggi...

Sssss...sssszzz... 

bik tika yang sedang membersihkan ruangan dengan penghisab debu yang sangat berisik membuat suara ayah tidak terdengar..

"mama mana koran papa ?" Suara dengan nada keras...

"Bik tika ambilin koran bapak" mama menyuruh bik tika mengambil koran sedangkan mama masih menyiapkan sarapan..

"Bibik ......" suara ibuk yang sedikit keras
"Iya buk?" Bibik pun langsung mematikan penyedot debu
"saya sudah bilang jika ingin membersihkan rumah dengan penyedot debu jangan pagi hari brisik, kasikkan koran bapak ya  "

Bibik langsung mengambil korang yang berada di teras rumah dan menyerahkan nya kepada papa.

Buk..., bukk..

Suara langkah kaki ku yang menuruti anak tangga dengan tergesa- gesa, karna waktu sudah menunujukkan pukul 6 pagi.

"pagi ma , pa " sambil menncium pipi orang tua ku, aku langsung mengambil roti dan air mineral gelas 

"gk mau makan dulu nak ?"

"enggak ma, udah telat daaahhh"

Dengan langkah kaki yang cepat aku menelusuri jalan agar aku tiba di halte dengan tepat waktu, karna ini adalah hari pertama ku, aku tidak ingin memiliki kesan yang buruk. Langkah ku terhenti di halte ketika aku melihat seorang ibu yang kesulitan menenangkan anak nya dan di saat bersamaan aku mengingat gantungan boneka doraemon ku yang ku letakkan di tas kecil, perlahan aku menghampiri anak kecil tersebut.

"kenapa sedih? "

"huhuhuhu..,huhuhuhuuuuuuu" tangisan yang semakin kencang 

"sayang aku memiliki boneka penyelamat, mama ku bilang boneka ini akan membuat hari mu tidak sedih, karna adeg sedang bersedih aku ingin adeg menyimpan nya "

Dengan nada yang rendang dan ketulusan yang aku berikan padanya akhir nya di bisa tenang, seyuman yang aku berikan membuat ku merasa senang ....

busssttttt...

Suara bus yang terhenti, dengan segera mungkin aku menaiki bus tersebut

*****

Di sekolah
Aku berjalan memasuki sekolah , aku mencoba mencari ruang guru namun aku bingung. Saat itu semua siswa telah memasuki ruang kelas masing- masing. Aku tidak tau hendak bertanya ke siapa aku terus menelusuri ruangan sekolah itu, tiba-tiba ada yang memukul pundak ku sontak aku terkejut dan langsung menoleh .

"Siswa baru non? " seorang satpam yang bertanya
Dengan radak gugup aku menjawab "iya pak"
"Mari saya antar ke ruang guru"
Aku langsung menganggukkan kepala ku dan mengikuti satpam.

Sesampai nya di ruang guru aku berterimakasih kepada satpam sekolah, lalu dia meninggal kan ku di ruang guru ...

"Mita siswa baru ya" seorang guru wanita yang menghampiri ku
Aku hanya mengangguk kan kepala ku
"Ayo ikut ibuk, ibuk adalah wali kelas mu, nama ibu adalah  indah"
Aku hanya tersenyum mebalas ucapan bu indah

Sesampai di kelas... 

"Pagi anak-anak" bu indah menyapa murid nya
"Pagi juga bu"
Ibu indah menyuruh ku masuk dan menjelas kan tentang diri ku ibu indah menyuruh ku untuk memperkenalan diri.

"Hallo nama ku mita aku pindahan dari jakarta semoga kita bisa menjadi teman baik"
"Ada anak jakarta ni di kelas kita" ujar salah satu lelaki
"Jadi ngomong nya alay gitu lou gue " temenkelas pun tertawa..
"Sudah anak-anak , mita tidak memiliki logat jakarta karna dia asli medan hanya saja dia pindah ke jakarta dan pindah lagi ke bandung
Mita kamu boleh duduk" ujar bu indah
Aku hanya membalas dengan senyum aku duduk di sebelah seorang wanita...

"Hallo aku abel" dia mengulurkan tangan nya pada ku
Mita kami pun berjabatan tangan ...
"Baik anak-anak kita lanjut kan pelajaran kemaren buka bab 2 halaman 86" bu indah langsung menjelas kan nya pada kami...

Kring.. kring... kring....

Suara bel berbunyi bu indah meninggalkan kelas
"Mit kita ke kantin yuk aku laper"
"Iya ayo" kami meninggalkan kelas dan berjalan ke kantin saat kami berjalan hampir semua siswa menatap ku , sebenar nya aku risih dengan tatapan itu tapi aku mencoba untuk tenang..
"Mit kamu jadi pusat perhatiyan ni"
"Enggak bel, mungkin saja karna baru liat diri ku"
" karna kamu cantik mit jadi banyak yang naksir"
"Ih apaan sih "

 kami tertawa bersama, hari baru di sekolah pun di mulai dengan rasa senang.Saat sedang menuju kantin aku meliahat seorang lelaki pandangan ku tertuju padanya aku melihat nya bermain basket dan saat memasukkan bola ke ring entah kenapa aku berhenti dan ingin meliahat nya terus seperti ada kedamaian, ketenangan saat aku meliahat nya dan saat angin datang menyentuh tubuh ku aku merasa damai dan ingin sekali terus bersama nya. lelaki yang belum aku kenal membuat ku terpesona pada nya.

tanpa aku sadari abel berjalan meninggal kan ku sedangkan aku tetap memandang nya 

"mita" aku kaget sontak aku langsung menoleh

"Mita ayok aku udah lapar" iya bel ayok

Saat berjalan di kantin
Aku membayang kan laki-laki tersebut

"mit kita duduk di sini ya"

"Iya bel"

"Mau bakso apa mie ayam"

"Sama kayak kamu bel" 

Abel pun memasan kan makanan untuk kami .Aku terus saja nembayangkan wajah nya, laki-laki asing yang mampu mencuri perhatian dari benak dan pikiran ku. Siapa laki-laki itu? khayalanku seketika berhenti ketika abel mulai mengajakku mengobrol.

"Mit kamu kenapa"
"Gakpapa bel"
"Aku tau"
"Apa bel?" Aku bertanya aku malu jika seandainya abel mengetahuinya
"Pasti kepikiran sama anak yang di kelas yang menertawakan mu, jangan di ambil hati mereka suka bercanda" ujar nya
Aku hanya tersenyum

Beruntung sekali abel tidak mengetahuinya saat kita selesai makan kami pun menuju ke kelas .

Lantai X-4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang