8-Apakah dia nyata ???

1.9K 72 4
                                    

saat selesai sekolah aku pun menuju ke tempat nenek abel, aku penasaran dengan apa yang terjadi pada diriku,perjalanan sangat lah jauh kami menaiki bus saat menuju ke rumah nenek abel, kami juga harus jalan kaki se jauh 500 m untuk menuju ke kediaman nenek abel


"abel apakah ini rumah nenek mu ?"

"iya, masuklah jangan takut "


aku melihat rumah itu yang sedikit tidak terawat mungkin karna tidak ada pembantu di sana, rumah nya cukup besar dengan 1 lantai banyak tanaman di depan rumah itu, aku memasuki ke dalam rumah aku terus menatap bagian-bagian rumah itu

"mit ayo" abel akhir nya menarik tangan ku menaiki anak tangga, saat selesai menaiki anak tangga aku melepas genggaman abel dari tangan ku, aku terpaku pada 1 rungan yang ruangan itu sangatlah gelap dan kecil, aku beranikan langkah ku untuk menuju ruangan itu meski sebenar nya aku sangat lah takut, pada saat beberapa langkah aku mencium bau-bau aneh namun aku tidak memperhiraukan nya, aku terus berjalan menuju ruangan itu , langkah ku terhenti seketika saat ada seseorang yang memukul pundak ku dari belakang.

"mita" sontak aku terkejut dengan pukulan abel di pundak ku yang terjadi secara tiba-tiba 

"eh abel" aku helaikan nafas ku

"ngapain kamu di situ, ayo nenek ku telah menunggu mu di ruang keluarga ", aku berjalan menuju ruangan tempat nenek berada, saat akan menuju ke ruangan nenek itu aku menyium bau-bau aneh seperti kemennyan

"masukklah " ujar nenek abel

aku langsung menuju ke nenek abel, dan abel meninggalkan ku untuk mengambil minuman dan makanan , aku sedikit takut karna ruangan yang membuat ku tidak nyaman

"kau harus berani nak, kau memang di takdirkan untuk membantu orang-orang yang mengalami kesulitan dalam hidup nya ", maksut nenek?"

"minumlah ini, ini akan membantu mu " nenek itu memberiku sebuah minuman berwarna kuning saat aku meminumnya rasanya tidak terlalu enak, tujuan ku kesini bukanlah untuk meminum, minuman seperti ini namun aku akan bertanya sebenarnya apa yang aku alami selama ini, saat aku akan bertanya tiba-tiba nenek tersebut menghentikan ku untuk bicara

"nenek sudah tau nak, kau hanya perlu memberanikan diri mu menghadapi semua ini"

aku bingung dengan perkataan nya nenek itu , sedangkan dia hanya membaca sebuah buku namun kenapa dia bisa mendengar apa yang aku katakan dalam hati, aku mencoba untuk terlihat santai sampai saat abel datang emnghampiri ku

"ayo di minum mit "

aku hanya tersenyum dan mulai meminum, minuman yang dikasi oleh abel, aku tetap bingung sampai saat hp abel berdering

"aku angkat telfon dulu ya " ujar abel, lalu di meninggalkan ku sendiri bersama nenek nya , aku penasaran dengan nenek nya abel, lalu aku beranikan untuk bertanya padanya

"nenek kenapa nenek bisa tahu semuanya ?"

nenek itu hanya mengacuh kan aku ,tanpa menjwab pertanyaan ku , dia langsung bangkit dari tempat duduk nya lalu menuju ke arah ku, di peganglah tangan ku dan ternyata nenek itu memberikan ku sebuah kalung

"pakailah ini , ini akan membantu mu ", aku hanya menerima dan hanya memandang kalung itu, kalung yang berbentu seperti gigi taring berwarna hitam dan biru

"mit mari kita pulang, nenek aku pulang ayah menyuruh ku pulang, kapan-kapan aku mampir lagi "

aku langsung beranjak dari tempat duduk ku , aku hampiri nenek itu sambil mengucap kan kata terimakasih, namun nenek itu hanya mebalas nya dengan senyuman dan kami pergi, saat kami pergi aku mencium bau harum seketika lewat di depan ku, tanpa aku sadari ternyata ada sosok wanita yang berada di pojokan tembok itu, aku hanya memandang nya , aku lihat wanita itu berpakaian putih dengan tatapan kosong dan baju yang kotor beserta rambut yang berantakan , aku menghentikan langkah ku dan terus melihat wanita itu, aku berpikr apakah sosok itu adalah hantu?

"ini tidak nyata " aku mengucapkan kata-kata itu berulang kali meski tidak terlalu nyaring

"mita apanya yang tidak nyata ?" aku terkejut saat abel tiba-tiba datang dan mengajukan pertanyaan seperti itu

"tidak papa bel, mari kita pulang"

saat aku berjalan pulang sosok wanita itu telah hilang , aku melanjutkan perjalanan ku, meski sebenar nya aku penasaran dengan sosok wanita itu, saat aku akan meninggalkan rumah itu aku mendengar suara-suara memanggil ku, dan bau yang tidak sedap, namun aku tetap tidak menghiraukan aku terus berjalan , saat di perjalanan aku bingung dengan kata-kata nenek itu di perjalanan pulang aku hanya memikirkan apa yang aku alami saat di rumah nenek itu.

DANI POV...

Dani terus memikirkan apa yang dialami nya bersama mita

"apakah aku mencintainya, kenapa aku bahagia bersama nya ?"

ujar dani saat di kamar nya

woy... 

kakak nya mengejutkan nya

"lagi mikirin cewek ya?"

"apaan si kah , udah de sana pergi "

dani risih saat kakak nya tiba-tiba datang menghampirinya, dia langsung merebahkan tubuh nya untuk beristirahat


MITA POV..

"adel terimakasih , aku masuk rumah dulu ya"

"ya sama-sama, dahhh"

aku memasuki kamar ku, saat aku menaiki anak tangga tiba-tiba bel berbunyi aku kembali turun dan membuka pintu itu, ternyata teman ibu ku datang

"hai jeng" ibu ku yang menghampiri kami

mereka lalu bersalaman

"apakah ini putrimu" aku hanya tersenyum

"iya ini adalah putriku "

"cantik seperti ibu nya" pipiku di sentuh oleh nya , aku hanya tersenyum

lalu ibu ku menyuruh nya masuk, saat beliau masuk aku penasaran dengan tas yang di bawanya , saat mama ku pergi ke dapur untuk membawakan minuman aku memberanikan diri untuk bertanya apa isi tas yang terlihat berat itu

"tante apa yang kau bawa"

"oh ini adalah buku-buku lama yang akan ku sumbangkan"

"boleh aku lihat ?"

"tentu " aku membalas nya dengan senyuman aku membuka tas itu, banyak sekali buku itu , aku lihat satu-persatu sampai akhir nya aku melihat buku berjudul "APAKAH INI NYATA ?" aku megang buku itu dan terus melihat nya

"ambil saja nak jika kau mengingikan nya"

"sungguh?"

"tentu"

terimakasih aku tersenyum aku bawa buku itu menuju ke kamar ku dan aku mulai membacanya.

Lantai X-4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang