Anne menangis di bawah pohon, dia sedih mengapa dia baru mengetahui sekarang bahwa Elbert hanya melirik Emma dan ternyata selama ini dia tak pernah melirik ke arahnya.
"Itu kah sebabnya? sungguh menyakitkan saat aku tahu Elbert menyukai orang lain, padahal aku kira selama ini di hanya melihat kearahku saja, aku merasa seperti batu loncatan untuk mereka. Ada apa ini? mengapa kau menangis, mereka sahabat-sahabatku. Aku tidak boleh seperti ini, seharusnya aku menerima keadaan dan Ayo anne ! Kau harus tegar" gumam Anne.
Darren tak sengaja mendengar tangisan Anne dari atas pohon, Darren memainkan alat musik gitarnya dan bersendandung dengan suara yang pelan.
"There's something 'bout love that breaks your heart oooo, it sets you free
There's something 'bout love that tears you up oooo, you still believe
When the world falls down like the rain
It'll bring you to your knees
There's something 'bout love that breaks your heart ooooo,
but don't give up. There's something 'bout love......"
Darren bernyanyi lagu david archuleta dengan lagu kesayangan dan memetik gitar nya, ia duduk di atas pohon sambil bersiul dan dia sedikit mengerti apa yang dirasakan Anne saat itu. Anne yang sedang duduk merasa dibuat bingung dengan senandung tersebut, darimana asalnya? pikir Anne,.
"Hei kau, aku disini." kata Darren
kemudian Darren mulai turun dari atas pohon, ia masih membawa gitarnya dan bertanya pada Anne.
"Mengapa kau menangis?tunggu dulu, aku rasa aku tahu jawabannya. kau tak perlu menjelaskan lagi padaku."
Anne yang mendengar perkataan dan senandung dari Darren semakin sedih dan mencucurkan air matanya. Anne tak kuasa menahan butir-butir air mutiara yang membasahi pipinya.
"Hei sudahlah kau tak perlu menangis, aku tahu bagaimana perasaanmu." darren berusaha menenangkan Anne. namun Anne terisak-isak dan menarik nafas dalam-dalam.
"Aku tak tahu mengapa aku harus menangis, aku pikir selama ini Elbert hanya melihat ke arahku, tapi ternyata dia melirik ke arah lain, aku merasa sedih.." anne mengusap air mata yang ada di pipinya dengan tangannya.
"hmmmm sudahlah, mungkin suatu saat kau akan mengerti maksud dari semua ini."
Darren mengeluarkan sapu tangan yang ada di saku nya dan memberikannya pada Anne.
"terima kasih. " jawab Anne sambil menangis terisak-isak dan melap wajahnya yang penuh butiran air mata.z
"sudahlah jangan menangis, tak enak jika dilihat orang." Darren meminta pada Anne sambil memainkan gitarnya.
anne merasa Darren sangat baik, kau pintar sekali memlih pria,Emma. batin Anne dalam hati.
"Darren, bolehkah aku meminta bantuanmu?, mari kita membuat kesepakatan." Anne membisikan suatu rencana pada Darren, saat Darren mendengar bisikkan Anne, dia tersenyum geli.
"ahahahhaha............. aku tak kuat, geli sekali, hahahahahaaa............" Darren tertawa kegelian asaat Anne berbisik di telinga nya,
"hahahahha bodoh sekali, bagaimana ? kau setuju dengan rencanaku?"
"hahahaha.... bagaimana ya? apakah aku harus setuju?"
"tentu saja kau harus setuju."
"Tapi kau harus janji satu hal padaku." pinta Darren.
"Apa?"
"Jangan sampai kau....................." Darren mengedipkan sebalah matanya.
Anne yang mengerti maksud Darren langsung bereaksi geli dengan menaikkan sebelah alis nya.
"Huuuuu..............dasar kau sok ganteng Darren !!"
Anne menggelitiki pinggang Darren, dan mereka tertawa bersama-sama, Darren merasa kegelian, mereka bercanda bersama di bawah pohon. sementara itu Emma yang merasa tak enak dengan Anne menyusulnya.
"Semoga Anne tak salah paham dengan kami." Emma melihat Anne dan memanggilnya, namun ia melihat Anne yang tertawa bersama dan bercanda sangat akrab sekali dengan Darren, Emma tak jadi memanggil Anne, ia melihat dari kejauhan, dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah sedih.
"Sebelumnya aku tak pernah bisa membuat Darren tertawa seperti itu." batin Emma, pikirannya mulai kacau, sebab selama ini Emma tak pernah tahu bahwa Anne berteman dekat dan akrab sekali dengan Darren. Emma berjalan kembali menuju ruang kesehatan.
"Hei kalau begitu mari kita bernyanyi bersama saja." usul Anne.
"nyanyi apa?"
"lagu yang barusan saja kau nyanyikan, tak ku sangka suaramu bagus sekali." puji Anne terhadap Darren.
"Aku tidak mau. Aku hanya akan bernyanyi di depan wanita yang ku cinta saja." jawab Darren dengan tegas. Darren berdiri sambil mengambil tas dan gitarnya dan bergegas untuk masuk kembali ke dalam sekolah.
"HAH??? DASAR PELIT.! Memang siapa wanita yang kau suka ?" tanya Anne dengan penasaran.
Darren yang mendengar pertanyaan tersebut seketika berdiam diri dan tersenyum dalam hati, dia pun menjawab.
"Nanti juga kau akan tahu sendiri."
Anne bingung dengan jawabannya, dia semakin penasaran saja.Anne menarik tangan Darren dan Anne melilitkan tangannya di lengan Darren, sambil memaksa Darren untuk berterus terang.
Emma yang melihat mereka berdua dari lantai dua hanya bisa berdiam dan berpikir. Jadi selama ini yang Darren suka adalah wanita itu? Anne? sahabatku?. Anne menghela nafas panjang.