Darren... di hatiku dipenuhi nama dia, rambut hitam,kacamata kotak hitam,jaket,sepedanya,tatapan mata yang kalem dan tajam, cool banget hihiihi.... sepertinya aku kebanyakan menonton drama korea. senang sekali sejak praktikum bersama itu kami jadi sering bertemu sehabis sekolah untuk menyelesaikan makalah laporannya, Darren, sekarang sudah mulai mencair karena pendekatanku hhaha...
*bel bunyi*
pulang sekolah juga,aku sudah janji dengan Anne dan Elbert kami akan makan eskrim parfait di cafe, aa aku jadi tak sabar, segera cepat-cepat aku pergi keluar gerbang tiba tiba saja ada yang memanggilku "woi emma" lalu aku menoleh wah si Darren, pasti dia mau nagih laporan bagian gue? ergh gue ada janji lagi sama si Anne n Elbert, kabur saja deh. Darren bingung lihat tingkah Emma yang pura pura tidak melihatnya, dasar nih bocah pasti mau kabur gara gara gak bkin laporan gue. EMMA TUNGGU !!!
Darren langsung menarik lengan Emma, tentu saja aku kaget secara wajah kami dekat sangat dekat, "mau kemana?kabur yah?" Ucap Darren berbisik di telingaku, wajahku langsung memerah padam, tentu saja malu sekali, ah tolong sipa saja siram wajahku dengan es aku malu sekali, lutuku langsung lemas, aku terjatuh ke bawah "hei!! bangun, jangan membuatku malu" sahut Darren.
"Kenapa tadi wajah kamu kayak udang rebus, malu yah ? hahahaha" Darren meledekku sambil tertawa, sial sekali aku dikerjain dan sukses dibikin geer sama dia. tapi ini kali pertamaku melihatnya seperti ini haha, senang sekali tentu saja. "bawel kau Darren,mau kerjain laporan dimana ?" tanyaku. "Di kantin saja,kan sudah sepi"
aku sms anne dan elbert untuk membatalkan makan eskrim di kafe hari ini, tidak apa-apa lumayan sekali hari ini bisa berduaan sama Darren hihihi... beruntungnya Tuhan mempersatuka kami dalam kelomok praktikum. lalu kami mengerjakan laporan nya, Darren sejak tadi hanya memainkan handphone nya,wajahna begitu serius. aku mengintip sedikit ke layar wallpapernya handphone yang sejak tadi dia lihat dengan serius. "ngpain sih emma?! mau tau aja!" darren langsung menyembunyikan handphone ke sakunya. "yeee emang gak boleh,pelit kamu, cepetan deh,udah mau hujan nih aku mau cepet pulang nanti kalo aku sakit kehujanan memang kamu mau tanggung jawab terus kamu mau nyuci baju aku yang basah trus kamu mau rawat aku kalo aku sakit memang kamu mau bawa aku ke dokter trus emang kamu mau kalo ......." "berisik yah kamu tuh" ucap Darren sambil menutup mulutku dengan tangannya. seketika aku diam.
"nah tugas sudah beres,sekarang ke ruang guru kita kumpulin" tugas beres juga akhirnya kami bisa pulang. "yah hujan deh" "emang kamu gak bawa payung?" tanya Darren. "enggak. yaudah kamu kalo mau pulang duluan aja aku nunggu dulu disini sampe reda" kataku ."bareng aja sampe stasiun." "tapi payungnya emang cukup?" "cukup,berisik deh cepetan daripada kamu nanti sakit"
di jalan kami berpayungan bersama,tentu saja kami tetap kebasahan,bajuku basah,dingin pula. "Emma, daripada kita makin basah,mending temenin aku makan donut yuk di cafe itu?" lalu kami duduk di cafe sambil minum coklat hangat dan menikmati donut, aku agak gak percaya hal ini terjadi. suasananya tentu saja awkwward. "Emma,kita baru ngobrol lama sekarang ini yah, dulu kls 1 dan 2 kita gak pernah ngobrol" darren inget juga kita pernah sekelas,ucapku dalam hati. kami lanjut mengobrol sampai tertawa-tawa, senang sekali rasanya melihat cowo ini begitu tersenyum ramah. kami bercerita banyak. aku merasa dekat dengan Darren. "eh sudah malem,kita pulang yuk, nanti ketinggalan kereta." ucapku.
di kereta kami searah,namun aku turun di stasiun duluan, hujan juga masih melanda, tadinya aku mau menunggu mama ku jemput sambil nunggu di depan toko, wah mati aku kehujanan, basah nih basah, aku segera berlari ke toko depan stasiun tiba" ada yg memayungiku, aku kira mama, ternyata ..... "Eh Elbert...kamu kok disini?" "Pas-pasan banget kita ketemu, yuk Emma aku anter sampai ke rumah." lalu kami berpayungan bersama,Elbert mengantar aku sampai ke rumah.
