Sekarang Biru sedang diatas vespanya Bara dengan muka cemberut. Bara menyuruh Biru membawa gitar kesayangannya itu katanya yang harus ditaruh dipangkuannya. Padahal gitar itu bisa ditaruh di depan, cuman Bara bilang nanti takutnya lecet-lecet.
Ih padahal ada tempatnya juga. Bara aja yang paranoid. Biru ngedumel dalam hati.
Hari itu Bara keren. Kata Biru, Bara selalu keren gak kayak Kelana. Bara beda banget sama Kelana.
Kalo pengen tau kelana bayangin aja Harry Potter, mereka sebelas dua belas kata Biru. Sedangkan Bara itu kata Biru sih mirip sama Adam Levine kalo dilihat dari sedotan.Bara itu orang nya ramah banget sama cewek. Kelewat ramah malah. Jadinya gampang banget akrab sama semua cewek. Apalagi Bara juga rada-rada punya aura misterius gitu yang bisa bikin cewek-cewek pada penasaran. Jadi gak salah sih Bara dikenal player dan suka memberi harapan palsu ke semua cewek.
Tapi, semenjak Bara jatuh cinta sama Tisha, Bara bener-bener serius ngejalanin hubungannya. Emang sih Tisha cantik, tapi Bara sudah biasa pacaran dengan cewek-cewek cantik dan itupun pacarannya ya sekedarnya aja. Baru sama Tisha ini Bara menjalani hubungan yang serius.
Keliatan banget, Bara emang bener-bener jatuh cinta sejatuh-jatuh nya pada Tisha. Karna setiap Bara cerita Tisha mata Bara bercahaya gitu. Biru jadi eneg ngeliatnya. Lebay banget deh, Kata Biru.
Akhirnya, setelah duduk hampir empat puluh menit diatas vespanya Bara, Biru bisa turun juga. Biru udah mau turun aja di jalan tadi kalo gak Bara bilang perjalananya lima menit lagi. Pantat Biru udah teriak-teriak capek karna duduk terus dari tadi.
Bara mengajak biru ke pantai yang emang agak jauh dari kota, jadi suasananya sepi. Karena pantai yang dekat dengan kota jika di hari libur seperti ini suasananya pasti rame dan Bara tau Biru bakal ngedumel kalo diajak ke pantai yang suasanya rame. Kata biru sih mending ke pasar aja kalo mau liat orang-orang rame.
Biru langsung terpesona dengan indahnya pantai. Walaupun kondisi cuaca hari itu cukup panas tapi tak menghalangi Biru untuk berlari-lari kecil dipinggir pantai. Untung aja Biru udah pakai sunblock jadi seenggaknya kulit Biru yang udah coklat gak perlu tambah coklat lagi.
Sedangkan Bara lebih memilih duduk dibawah pohon menikmati rokok yang ada ditangannya sembari memperhatikan Biru dengan topi jeraminya sedang bermain air dipinggir pantai. Sesekali Bara tersenyum melihat tingkah Biru yang seperti anak kecil.
"Bara ayo main air ayooo." ajak Biru sambil menarik-narik tangan Bara. Yang ditarik ngedumel gak mau. Tapi akhirnya Bara bangkit juga setelah merasa tangannya bisa-bisa copot juga jika membiarkan Biru menarik-narik terus tangannya.
Bara sama Biru main air beneran, baju mereka aja udah setengah basah. Itu gara-gara Bara yang iseng nyipratin air laut ke arah Biru. Biru yang tau Bara sengaja memicu peperangan, membalas dengan mencipratkan air laut tanpa ampun kearah Bara. Bara yang mendadak diserang tanpa ampun oleh Biru jadi jatuh terduduk dipinggir pantai yang akhirnya membasahi celana dan setengah bajunya. Biru yang melihat kejadian itu tertawa memegangi perutnya.
"Bara tau gak,kenapa namaku Biru?" tanya Biru iseng disamping Bara yang sedang tidur beralaskan pasir. Mereka sama-sama lelah setelah main air kurang lebih satu setengah jam.
"Karna mungkin biar Biru jadi langitnya Bara yang selalu cerah berwarna biru?" jawab Bara yang niatnya gombal malah terdengar garing.
"Ah bara gombalnya garing sih, gak lucu ah gak lucu... " Biru pura-pura ngambek dengan langsung membalikkan badan membelakangi Bara yang bisa Biru tebak sedang tersenyum jahil.
Tiba-tiba, tanpa ada angin atau hujan Bara memeluk Biru dari belakang. Biru yang baru pertama kali ngerasa sedekat itu dengan Bara diam tak bergerak sedikitpun. Biru hanya bisa diam saja menahan napas, tanpa menyadari jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Baraa... " panggil Biru. Posisi Bara yang memeluk Biru sudah berjalan hampir lima menit dan Biru sudah mulai merasa pegal. Tapi ketika Biru memanggil, Bara malah tak bereaksi apa-apa.
Akhirnya karna Biru mulai kesemutan, Biru memutuskan membalikkan badan. Dan ternyata Bara tertidur.
Bara tidur nya nyenyak banget sampek gak kebangun pas aku balik badan. Kata Biru dalam hati sambil memperhatikan Bara yang tetap tertidur walaupun Biru merubah posisi tidurnya.
Biru baru pertama kali melihat Bara tidur. Kata biru, Bara cakep banget pas tidur. Kok dia baru nyadar ya kalo Bara itu cakep banget. Tanpa sadar Biru tersenyum melihat Bara terlelap dalam tidurnya.
Karna Biru lelah menunggu Bara yang tak kunjung bangun-bangun akhirnya biru ketiduran juga. Dan baru sadar setelah bangun, dia masih dipantai. Kirain dikasur kamarnya.
Pertama kali bangun, yang Biru sadari adalah Bara sudah tidak ada disampingnya. Biru panik, takut Bara meninggalkan dia disana sendirian. Tapi Biru melihat kemeja Bara yang masih ada ditempatnya, yang artinya Bara tak akan pergi jauh-jauh dari tempatnya.
Pasalnya, Bara tak pernah pergi tanpa baju lengan panjang jika jaraknya sudah lebih dari 2 kilometer. Katanya Bara, nanti kulitnya gosong terus gak ada yang naksir. Kalo udah jawaban Bara yang seperti itu Biru pasti geleng-geleng kepala gak ngerti kenapa Bara bisa separanoid itu.
Ternyata yang ditunggu datang juga. Bara datang lima menit kemudian dengan kresek hitam ditangannya. Pas dibuka ternyata isinya lalapan. Aduh makanan favorit Biru. Apalagi dimakan nya dipinggir pantai yang juga tempat favorit Biru. Rasanya jadi berkali-kali lipat lebih lezat.
Hari sudah sore, matahari hampir tenggelam. Tapi Bara dan Biru masih dipantai. Mereka berdua memang sengaja pergi ke pantai hingga menjelang malam, karena Biru mau liat sunset. Biru sudah meminta pada Bara berkali-kali untuk menemaninya melihat sunset. Tapi baru kesampean sekarang ini.
Sambil menunggu sunset Bara memutuskan bermain gitar, tapi tak ikut bernyanyi. Cuman Biru yang nyanyi dengan suara false nya. Lama-lama Biru kesel, suaranya jelek sih jadi gaenak didengernya. Emang yang cocok nyanyi itu ya pemain gitarnya.
"Bara, nyanyi ah. Gak seru dari tadi gitaran aja, tapi yang nyanyi aku doang. "
"duh, aku udah berapa kali bilang aku gamau nyanyi Ru..." jawab Bara kesal. Lama-lama dia kesal juga sama Biru.Habisnya maksa banget, padahal udah dibilang gak mau dari dulu.
"Malesin banget ih!" kata Biru kesal kemudian bangkit dari samping Biru dan berjalan beberapa langkah kedepan dan duduk dipasir.
Ceritanya Biru ngambek sama Bara. Tapi yang ada Bara malah tertawa melihat tingkah Biru. Biru jadi semakin kesal.
Bara yang melihat biru kesal, malah iseng ngefoto Biru dari belakang. Hasilnya lumayan baguslah. Biru jadi keliatan siluet nya dengan latar Matahari yang hampir terbenam.
Entah dapat ide dari, Bara pengen banget upload foto nya Biru ke instagram nya. Dan tanpa pikir panjang Bara upload foto Biru itu dan menandai ke instagram Biru.
@barasuara: "Sunset dan Biru. Dua perpaduan paling indah. Seindah kamu. "
comment:
@birulara: nyuri foto orang keren.
@barasuara: Biar gak ngambek aja:p
@birulara: oh. *masihngambek*Kemudian Biru tersenyum sendiri membaca apa yang tertera dilayar handphonenya dengan diiringi warna orange yang semakin menghilang.
Bara selalu tau cara membuat Biru kesal dan tertawa disaat yang bersamaan.
Sunset memang indah Bara, Seindah bersamamu. Ucap Biru dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bara & Biru [6/6 End]
Teen FictionBara ingin sekali bilang, malam itu Biru cantik sekali. Tapi kata-kata itu hanya berani Bara ucapkan di dalam hati. Entah kenapa, Bara selalu merasa bersalah setiap menatap Biru. Seperti ada sesuatu di dalam diri Biru yang menyalahkannya. Walaupun B...