part 16

43 3 3
                                    

Sinar matahari masuk menyinari sudut ruangan kamar. Aku terbaring lemah ditempat tidurku, sesekali aku memandang langit langit kamar. Kekhawatiran yang selalu menghantui, sekarang terlihat lebih jelas di depan mata. Aku menghembuskan nafas lelah sambil sesekali berpikir tentang semuanya.

Suara ketukan pintu menyadarkan ku dari lamunan. Bunda berjalan mendekat kearahku sambil membawa nampan yang berisi makanan, minuman, dan tak lupa benda setan itu. Aku menoleh kearahnya sambil tersenyum miris.

" kok ngelamun nyn? " tanya bunda mengelus pelan rambutku.

" sebenernya anyn salah apa sih? " gumamku memandang lurus kedepan. Bunda mengusap pipiku lembut sambil tersenyum.

" kamu nggak salah apa apa. Ini takdir nyn "

" tapi kenapa harus aku??? " tanyaku tak kuat menahan air mataku.

" ssstt, dengerin bunda. Semua nggak ada yang tahu nyn. Bunda juga nggak mau kalau kaya gini lagi. Bunda kasihan lihat kamu menderita. Sudah cukup bunda menderita waktu ngelihat ayah kamu " ucap bunda terputus karena isakanku. Bunda menatapku sedih.

" tapi dokter udah bilang aku sembuh bun!!! " teriakku terisak.

" assalamualaikum " teriak seorang lelaki membuatku cepat cepat menghapus air mata.

" waalaikumsalam " ucapku dan bunda bersama.

Seorang lelaki itu berjalan menaiki tangga. Kemudian dia perlahan membuka pintu kamar yang tadinya tidak tertutup rapat.

" bintang pulaaang " ucap lelaki itu dengan bahagia.

" berisik " cibirku melempar bantal ke arahnya.

" uda sakit masih aja lempar lempar!! " ucap bintang sebal. " lagian lo sakit apa an sih? Sakit panu aja sok sok an nggak masuk "

" bintang!! " ucap bunda memperingatkan. Mampus lo! Jadi anak rese banget.

" sorry ye gue mah rajin mandi, bersih. nggak mungkin lah panuan. Iye kalo lo di mana mana nampang panu " ucap ku menatap bintang tajam. Bintang mendekat kearahku, dia memperhatikan wajah ku lekat lekat.

" lo nangis? " tanya bintang membuatku menelan ludah. Dengan cepat aku menggelengkan kepala.

" mulai deh dukun nya " aku memutar bola malas. " sok tahu ! "

" jujur sama gue! Elo nangis kan? " ucap bintang memaksa. Aku menatap bintang yang sedang menatapku gusar. Gue tahu bohong sama bintang emang nggak ada gunanya.

" lo nangis gara gara dimas? " tanya bintang geram. Bintang mengepalkan tangannya dan menatap tajam ke arah mataku. Aku menatap matanya lalu menggeleng.

" DIA NGAPAIN LO HA!!! " bentak bintang membuatku kembali menangis.

" gue nggak papa bintang! Gue nangis karna gue nonton film " bentakku balik. bintang menatapku ragu.

" lo tahu lo nggak bakat acting di depan gue. Dan kalo emang lo nangis karena dimas gue pastiin dia bakal tewas seketika di tangan gue! "

****

Waktu berjalan begitu cepatnya. Sekarang sudah menunjukkan pukul 16.00 . Aku memandang pak waji yang sedang menerangkan pelajaran tambahan di depan kelas dengan malas. Entah, kenapa? Mungkin jabatan killer yang di dapat pak waji sekarang tidak membuatku takut sedikitpun.

Sejak dari tadi aku merasa tidak konsen. Bayang bayang anyn selalu ada di dalam otakku. Memang ini lebay, tapi ini nyatanya. Aku sangat khawatir dengan kondisinya. Bahkan sekarang aku tidak peduli dengan kondisi ku sendiri yang bisa dibilang sangat buruk, karena beberapa hari lagi aku akan menjalankan ujian.

" ngelamun mulu " senggol asa sambil menggodaku.

" pasti galauin pacar " ucap astri tertawa. Aku memandang malas ke arah dua sahabatku. Jiwa sok tahu selalu melekat pada mereka. Ckck.

" seriusan deh lo kenapa? " tanya asa menatapku serius. Aku menoleh kearahnya.

" gue lagi khawatir sama anyn. nggak tahu kenapa akhir akhir ini dia aneh. Kemarin tiba tiba dia kaya drop gitu waktu gue ajak jalan " ucapku mengusap wajahku gusar. Asa menepuk pundakku pelan.

" gue yakin anyn baik baik aja. Mending lo ilangin deh pikiran negatif lo. Lo tahu kan bentar lagi kita ujian. Lo juga harus mikirin masa depan lo, bro " nasehat asa membuatku terdiam.

Mungkin, benar kata asa. Gue juga harus mikirin masa depan gue. Gue yakin dengan masa depan gue, gue bisa bikin anyn bangga sama gue.

" wee bro! Malah ngelamun lagi. mending lo main deh ke kelasnya siapa tahu dia belum pulang " sejenak gue berpikir dan mencerna kata kata asa. Sejak tadi pagi, gue nggak liat batang idung dia?

" ok gue ijin dulu " ucapku pergi meninggalkan kelas. Ting. Satu notif bbm masuk. Aku membuka hp ku dan melihatnya.

Asa mahesa : maksud gue juga nggak ninggalin kelas gitu kali!

Dimas rezky : bodo

Setelah membalas, aku memasukan i phone ku kedalam sak celana. dengan langkah tergesa gesa aku memasuki kelas anyn. Ternyata masih rame.

" ehh ada kakak ganteng " sapa seorang lelaki yang gue tahu namanya anton.

" anyn uda pulang? " tanyaku melihat isi kelas. Anton melirik isi kelasnya.

" guyyss!! Si anyn uda pulang belom? " teriak anton kepada teman teman kelasnya. Gue ragu selama pelajaran dia sadar.

" lo gimana sih ton? Jelas jelas dia nggak masuk malah nanyain pulang mangkanya deh jangan tidur mulu " sahut mila sambil melempar kertas kearah anton.

" mil!! Sialan, gue uda nyapu bersih bersih juga " umpat anton kesal. Aku mengusap wajahku gusar.

" loh ternyata kak dimas toh " ucap mila kaget. Gue sekecil upil kah sampe dia gak lihat? Aku tersenyum melihatnya.

" si anyn kenapa nggak masuk? " mila berjalan mendekat kearahku.

" katanya dia sakit sih kak. Gue juga nggak tahu jelasnya. Semaleman gue bbm, line, sms, telepon, wa dia tapi nggak ada respon. Eh tapi perasaan kemarin dia bilang ke gue kalo dia pergi sama lo " aku menatap mila sambil menghela nafas lelah.

" kemarin dia emang pergi sama gue. Tapi cuma bentar, soalnya dia kayanya lagi kecapekan gitu. Gue khawatir sama anyn. Akhir akhir ini dia aneh. Lo tahu dia kenapa? " mila menatapku dengan tatapan ngeri. Aku mengerutkan dahiku bingung.

" lo tahu nggak dia kenapa? " ulangku sekali lagi. Mila menatapku sambil menunjuk nunjuk.

" lo kenapa jadi gagu sih " ucapku sebal.

" bagus!! Dimas, kamu sudah berani ya bolos jam tambahan!! " ucap seorang wanita menarik rambutku sehingga membuatku sedikit berjinjit.

" aduhh bu lepasin! "

" nggak!! Kamu itu pacaran aja yang di urus! Mau jadi apa kamu. 3 hari lagi kamu unas dim nggak usah bikin onar deh!! Ayo ikut ibu ke ruang bk " ucap bu sari masih setia menjewerku. Mati ae. Gue jamin gue nggak bakal di restuin mama buat keluar rumah.

****

Fyuhh hai hai :p makasih ya yang masih stay baca. Minta vote dan comment nya dong yang baik baik ;)) thank you. Sorry dengan ketidak jelasan cerita ini :D



I WON'T GIVE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang