part 4

25 0 0
                                    

Apa rasa cinta sudah mulai muncul diantara Karin dan Ares.

Siang ini Karin mendatangi Ares di kantor karna dia nggak ada kabarnya seharian.

"Ngapain kamu kesini Rin. Kakak nanti pulang cepat kok,"kata Radit yang kebetulan baru keluar dari ruangan Ares.
"Ares mana,"tanya Karin karna setelah melihat kedalam ternyata Ares nggak ada.
"Dia nggak ke kantor hari ini
Nggak enak badan katanya,"kata Radit.
Tanpa basa basi sama kakaknya lagi. Karin langsung pergi.

"Mau kemana Rin
"Ke apartement Ares kak. Bentar aja kok,"kata Karin menghentikan langkahnya dan menoleh ke kakaknya.
Raditpun memandangi kepergian Karin dengan wajah yang bingung.
"Ada hubungan apa mereka berdua,"gumam Radit.


Di apartement Ares
Akhirnya wajah Ares yang kelihatan lesu itupun muncul juga di ambang pintu karna sejak tadi bel apartementnya berbunyi terus.

"Karin,"kata Ares kaget.
"Loe kenapa Res? Sakit,"tanya Karin memegangi wajah Ares.
"Ayo masuk,"kata Ares.
Karin pun masuk ke apartement Ares yang bisa dibilang mewah itu.
"Mau minum apa,"tanya Ares.
"Nggak usah. Loe kenapa. Kata kak Radit loe sakit,"kata Karin khawatir.
"Nggak kok. Cuma nggak enak badan,"kata Ares.
"Udah makan belum,"tanya Karin.
Ares hanya menggeleng.
"Ya udah,gue buatin bubur ya,"kata Karin beranjak pergi ke dapur. Ares pun mengikutinya.
"Nggak usah Rin. Gue nggak laper,"kata Ares menghalangi Karin memasak bubur.
"Udah ya. Sekarang loe duduk di sini. Nanti kalo udah selesai loe makan deh. Tenang aja,kalo cuma bikin bubur gue bisa kok,"kata Karin menarik Ares ke kursi.
Melihat tingkah memasak Karin yang lucu membuat Ares ketawa sendiri.


"Yupz buburnya udah jadi. Loe harus makan ini biar cepet sembuh,"kata Karin.
Ares tampak ragu-ragu memakan bubur itu.
"Gue harus makan bubur ini Rin? Nggak ada apa-apanya kan,"tanya Ares curiga.
"Nggak ada racunnya kok," kata Karin serius
"Gue mau makan kalo loe makan duluan,"kata Ares menyuapi Karin.
"Enak kok,"kata Karin
"Ok. Sekarang gue mau makan,"kata Ares tersenyum.
Ares tampak lahap menyantap bubur buatan Karin.
"Loe tinggal sendiri di sini Res,"tanya Karin.
"Iya. Orang tua gue di Ausie,"kata Ares
Karinpun memandangi ruangan itu yang tampak rapi. Walaupun yang tinggal di situ adalah cowok sibuk.
"Makasih ya udah kesini dan buatin gue bubur yang enak,"kata Ares

Karin POV...
Melihat dia udah sedikit lebih baik membuatku taj khawatir lagi. Entah apa yang kurasakan pada Ares saat ini,aku tak tau . Kenapa aku begitu khawatir saat mendengar sesuatu telah terjadi pada dirinya.

"Res,udah malam. Gue pulang ya,"kata Karin.
"Gue anter ya,"kata Ares.
"Nggak usah. Gue bawa mobil kok,"kata Karin.
"Ya udah deh. Tapi kalo gue anter sampai depan nggak apa-apa kan,"kata Ares.

"Udah ya nganternya sampai disini aja,"canda Ares saat mereka sampai di area parkir.
"Iya
"Makasih. Hati-hati di jalan ya,"kata Ares yang tiba-tiba mengecup kening Karin.

Seperti tak percaya dengan apa yang dia rasakan. Karinpun segera melajukan mobilnya meninggalkan Ares yang masih senyum-senyum nggak jelas.

Di rumah Karin-Radit.
"Kayaknya ada yang seneng nih. Gimana keadaan Ares Rin,"tanya Radit yang sudah menunggu Karin di kamarnya.
"Udah baikan kok. Mungkin besok dia udah bisa ke kantor,"kata Karin.
"Rin,kalian pacaran ya,"bisik Radit tepat di telinga Karin.
"Apaan sih kak. Nggak kok. Udah deh,kakak keluar sana. Karin mau istirahat,"kata Karin.
"Aduh yang udah punya pacar. Kakaknya sekarang dilupain,"kata Radit yang langsung ngacir keluar.

KARIN POV
Pacaran?? Aku sama Ares pacaran? Nggak ah,kami cuma dekat aja. Nggak ada kata-kata cinta dari kami. Setidaknya sampai saat ini



"Hai Res. Udah sehat loe,"sapa Radit saat Ares baru saja datang ke kantor.
"Udah kok. Udah ada perawat yang ngurus gue kemarin,"kata Ares
"Res,gue pengen nanya. Sebenarnya loe ada hubungan apa sih sama Karin? Gue liat dan gue denger dari omongan orang-orang di kantor tiap hari Karin ke kantor sama loe,"kata Radit yang berubah serius.
Ares terdiam beberapa kali dia menghela nafas.
"Gue pacaran sama Karin. Loe nggak marah kan kalo gue macarin adik loe,"kata Ares yang nggak kalah serius
"Hai Rin,"sapa Radit karna tiba-tiba datang.
"Res,ikut gue sekarang,"kata Karin menarik tangan Ares menjauhi Radit.
"Kenapa kalian,"tanya Radit bingung.

Ternyata Karin membawa Ares kedalam mobilnya karna hanya didalam mobilnya lah tempat paling aman.

"Apa maksud loe ngomong kayak gitu sama kak Radit. Kalo loe cuma mau becanda,nggak usah gitu. Gue nggak suka,"kata Karin
"Gue nggak becanda Rin. Gue serius. Apa loe nggak mau jadi pacar gue,"tanya Ares
"Apa maksud loe Res? Loe jangan mainin gue. Gue cukup bahagia kalo kita bisa sedekat ini,"kata Karin.
"Gue rasa apa yang gue rasain selama ini nggak pernah salah. Gue suka sama loe Rin. Gue selalu nyaman kalo sama loe. Gue mau kita bisa lebih deket dari yang selama ini,"kata Ares.
"Kenapa loe nggak ngomong sama gue,"kata Karin.
"Gue rasa karna loe sayang banget sama Radit maka dari itu gue minta ijin dulu sama Radit. Gue tau loe bakal setuju kalo Radit juga suka. Dan lebih dari itu,gue pengen loe sayang gue kayak loe sayang sama Radit,"kata Ares.
"Maksud loe,"tanya Karin
"Gue suka sama loe Rin,"kata Ares menatap mata Karin dalam.
"Gue mau loe jadi pacar gue. Gue mau milikin loe Rin. Karna loe sangat berharga dalam hidup gue ,"kata Ares.
"Sorry Res,nggak bisa gue pungkiri gue juga suka sama loe. Loe bisa bikin gue bahagia di saat kak Radit nggak ada buat gue. Bahkan gue bisa ngerasain kasih sayang loe sama dengan kasih sayang kak Radit. Tapi untuk jadi pacar loe,gue perlu waktu. Nggak secepat ini gue bisa mutusin semua ini,"kata Karin



Yah....Ares ditolak Karin
Kira-kira setelah ditolak Karin apakah Ares akan menyerah atau malah terus mengejar cinta Karin???


Terus baca lanjutannya ya....
Baca juga cerita ku yang lain
#chocolate story
#about love

Thanks sebelumnya. Maaf kalo kurang bagus ceritanya n banyak typo


3 PANGERAN HATIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang