Empat laki-laki berseragam memasuki koridor SMA Daenam. Kehadiran mereka bak idola yang dieluh-eluhkan namanya.
Ditambah lagi kehadiran laki-laki campuran yang terkenal player, Chwe Hansol. Sekarang, ia tengah tersenyum manis kepada semua fans yang setahun ini ia tinggalkan. Tak ayal, gadis-gadis remaja itu bersorak kegirangan.
Segala eluh dan sorak-sorai berakhir setelah mereka memasuki kelas 2'3. Kelas yang dipenuhi visual kelas 2 SMA Daenam. Seolah sekolah sengaja menyatukan mereka di kelas yang sama.
"Maaf, tapi kamu tahu Hansol sudah kembali kan? Aku tidak bisa menerimamu" Suara lembut itu menarik perhatian empat namja yang baru masuk ke dalam kelas.
Hansol menghampiri si pemilik suara yang tengah berdiri di depan kelas. Di hadapannya, si laki-laki berkaca mata tampak terkejut. Apalagi saat Hansol merangkul bahu gadis yang lebih pendek darinya itu.
"Siapa namamu?" Tanya Hansol, santai. Meneliti laki-laki tinggi dan bermata sipit di balik bingkai kaca matanya.
"Lee Seokmin. Kelas 2'1"
Hansol manggut-manggut "Kau yang mengejar Jung dari kelas satu kan?" Hansol terkikik. Tidak menyangka. Setelah ditolak puluhan kali, masih saja nekat mengulangi."Pergilah. Aku berterima kasih atas perasaan dan kebaikanmu. Tapi seperti yang kau tahu, sudah ada Hansol" gadis itu, Jung, mengakhirinya dengan lembut. Mungkin itu juga alasan Lee Seokmin tak hentinya mengulangi pernyataan cintanya pada Jung.
Setelah Lee Seokmin pergi, Hansol dan Jung masuk ke dalam kelas, dengan rangkulan Hansol yang belum terlepas.
Tepat setelah mereka berdiri di depan tiga sahabat Hansol, Jung segera menghempaskan tangan Hansol lalu berjalan menjauh.
"Kau lupa berterima kasih, Yoo Ahjung" Teriak Hansol.Jung berbalik dengan angkuhnya "Lagian kau juga akan meminta bantuanku kan? Jangan muluk-muluk deh" Setelahnya, si ketua kelas sekaligus peringkat pertama di 2'3 itu kembali ke bangkunya di bangku pertama. Tidak salah cowok-cowok semacam Lee Seokmin menyukainya. Mengingat Jung itu cantik dan pintar.
Ketiga sahabat Hansol hanya bisa tertawa melihat tingkah dua orang itu.
"Hansol, kalian serasi tahu" Wonwoo berucap, membuatnya mendapat tatapan aneh dari ketiga temannya. Seorang Jeon Wonwoo memang tidak jauh dari kata cakep tapi aneh."Meleleh es di kutub selatan kalau mereka berdua sampai pacaran" Seungcheol terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya.
"Kau ada-ada saja Wonwoo" Mingyu merangkul Wonwoo sambil tertawa kecil. Hansol sendiri hanya bisa geleng-geleng.
Bel berbunyi. Keempat laki-laki tampan ini bergegas duduk di bangku mereka masing-masing. Seungcheol dan Hansol di bangku tiga pojok yang jauh dari pintu. Dan di belakangnya duduk Wonwoo serta Mingyu.
Mereka bukan tipe anak disiplin yang langsung duduk ketika mendengar bel. Masalahnya adalah si ketua kelas tidak akan tinggal diam saat bel telah berbunyi dan masih ada yang berkeliaran. Dia akan meneriaki sampai melabrak orang itu. Selain angkuh, Jung juga menakutkan.
Wanita cantik beroutfit hitam-putih. Dengan rambut yang dikuncir rapi dan tangan yang menenteng beberapa buku memasuki kelas 2'3.
Mata Hansol membulat setelah fokus retinanya mendapat bayangan wajah sang guru. Ia refleks berdiri sembari menunjuk guru itu "My Airport Girl!"
TBC
Makasih buat yang udah VOMENT di Bab sebelumnya^^
Btw, ada yang baca SBL atau WD? Pasti tahu kan kalau sifat Jung di dua FF itu beda banget sama Jung di MAG ini. Biasanya Jung itu ramah dan riang. Sekarang jadi angkuh dan jutek hhehe
Okay, okay, author udah salah fokus. Harusnya ngebicarain pemeran utama #peace
Jadi ternyata, airport girl-nya Hansol itu gurunya Hansol juga?Apa yah yang akan dilakukan Hansol mengingat situasi yang tidak biasa ini?
Nealra. January 14, 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
[Seventeen FF]My Airport Girl
FanfictionPertemuan pertama di bandara mengantar perjuangan seorang player, Chwe Hansol, untuk mendapatkan 'Airport Girl'nya. Part of Hip Hop Team's Girls Love Story -My Airport Girl(On Going) -My Brandal Girl(On Going) -My Club Girl(No State) -My Devil Girl(...