Selama pelajaran berlangsung, tatapan Hansol tak berpindah dari sosok guru cantik di hadapannya. Bukan karena dia tertarik pada momen gaya atau momen sudut di papan tulis. Dia hanya tertarik pada momen disetiap tindakan 'Airport girl'nya itu.
Airport girlnya Hansol itu bernama Min Rayoung, guru Fisika di SMA Daenam. Mungkin karena itu kopernya memiliki lambang Daenam Group. Dipikirnya wanita ini chaebol.
Usianya kisaran 25 tahun. Menurut informasi ketiga sahabatnya, Rayoung baru 3 bulan ini diterima bekerja di di SMA Daenam. Diusianya yang masih muda, ia menjadi guru Fisika tetap untuk kelas 2. Itu karena semasa kuliah, Rayoung mendapat beasiswa penuh karena kepintarannya dari Daenam Group. Rayoung berasal dari kalangan bawah. Usahanya lah yang membawanya sampai ke titik ini.
Cara mengajarnya sangat menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. Ia juga dekat dengan banyak siswa jadi siswa merasa nyaman bertanya padanya.
Ada satu hal yang masih mengganjal di pikiran Hansol. Pertama, jika berasal dari kalangan bawah, bagaimana bisa dia datang ke Korea menggunakan pesawat kelas bisnis. Sekalipun dia mendapat beasiswa dari Daenam, tidak mungkin juga sampai dipesankan kelas bisnis. Barang-barang yang dipakainya saat di bandara juga jelas bermerek. Ditambah lagi kehadiran pria berjas yang memanggil Rayoung 'nona'.
Bukankah dia terlihat menyembunyikan sesuatu? Hansol senyum-senyum sendiri memikirkan hal itu. Membuat ketiga temannya melirik bingung.
"Kau gila yah?" Seungcheol menepuk kepala Hansol. Laki-laki bersurai kecokelatan itu tersenyum makin lebar "Bro, ingat kata-kataku. Aku akan mendapatkan Min Rayoung. Bagaimanapun caranya"
Tiga laki-laki tampan di hadapan Hansol bersorak riuh sambil memukul bahu Hansol. Membuat perhatian kantin teralihkan pada mereka. Cewek-cewek berbisik memuja. Sementara cowok-cowok mencibir tidak suka.
Empat sekawan itu kembali ke kelas setelah acara makan-makan mereka berakhir. Mereka berpapasan dengan Jung yang berjalan keluar kelas dengan tumpukan buku di tangannya.
"Buku Fisika kan yang dibawa Jung?" Tanya Wonwoo. Seungcheol mengangguk. Mata Hansol berbinar-binar saat Wonwoo mengucap kata Fisika.
"Aku temenin Jung yah. Kasihan dia keberatan bawa buku banyak begitu" Hansol buru-buru berlari pergi, meninggalkan ketiga temannya yang sebenarnya tahu Hansol punya maksud lain.
Hansol berhasil mengejar Jung. Gadis itu tidak memegang buku lagi. Buku-buku tadi berpindah tangan pada laki-laki yang berjalan di samping Jung. Siapa sih yang tega melihat Jung membawa banyak buku seperti itu?
"Jung, jangan selingkuh deh. Biar aku saja yang membawa buku ini" cerocos Hansol sambil mengambil paksa buku dari tangan laki-laki ber-nametag- Choi Changjo.
Changjo tampak tidak suka melihat Hansol tapi ia tidak bisa melawan tindakan Hansol, yang orang-orang bilang sebagai pacar Jung.
Changjo undur diri dengan terpaksa. Segera saja Jung mencubit perut Hansol "Aku tidak butuh bantuanmu. Untuk membawa buku ini ataupun mengusir orang tadi" Sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
"Jangan begitu. Kau sendiri pasti tak tahu kan siapa nama laki-laki tadi. Kau php-in dia, Jung"
"Terus siapa disini yang pacarin anak orang cuma buat diajak seneng dan dipajang di depan teman-teman? Hal yang kau lakukan lebih menyakitkan""Iya. Iya" Hansol mengalah. Jung terlalu sinis bicaranya. Bisa emosi sendiri meladeni gadis semacam Jung.
"Jadi kau mau apa? Tidak mungkin kau tidak ada maunya" tanya Jung to the point.Hansol nyengir lebar "Cuma mau membicarakan masalah tugas dan nilai dengan Saem cantik"
"Otak playboynya kumat" Cibir Jung yang dibalas kekehan oleh Hansol.Mereka masuk ke dalam ruang guru. Setelah meletakkan buku di atas meja Rayoung. Jung pergi lebih dulu sementara Hansol masih celingukan mencari mencari gadis'nya'
"Park Saem, anda lihat Min Saem?" Tanyanya pada salah satu guru yang ada di ruang guru. Park Saem menunjuk ke arah mesin foto copy "Tadi dia fotocopy disitu"
Hansol mengangguk lalu mendekati mesin fotocopy yang tengah menyalin.
Tiba-tiba, guru cantik muncul dari balik mesin fotocopy dengan ekspresi pura-pura santai "Oh, anak baru, kenapa mencariku?"
Hansol mengulum senyumnya "Ingin mengingatkan guru cantik tentang pertemuan kita di bandara. Chaebol tapi kenapa jadi guru? Di sekolah milik perusahaan sendiri lagi"
Sontak Rayoung membulatkan matanya "A-apa yang kau bicarakan?" Tampak jelas kepanikannya.
"Tidak perlu bohong lagi, Saem. Aku tahu semuanya" Senyum licik terukir di wajah.
"Chwe Hansol, ikut saya ke perpustakaan. Kita perlu membicarakan masalah tugasmu" Rayoung masih bersikap santai lalu berjalan mendahului Hansol.
Di belakangnya menyusul Hansol dengan senyum setannya.
TBC
Waduh! Hansol mulai beraksi nih. Rayoungnya siap-siap aja deh
Makasih buat @Minkuk97 yang selalu VOMENT dari Bab I :)
Yang lain juga pada VOMENT yah^^
Nealra. January 15, 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
[Seventeen FF]My Airport Girl
FanfictionPertemuan pertama di bandara mengantar perjuangan seorang player, Chwe Hansol, untuk mendapatkan 'Airport Girl'nya. Part of Hip Hop Team's Girls Love Story -My Airport Girl(On Going) -My Brandal Girl(On Going) -My Club Girl(No State) -My Devil Girl(...