Prologue

964 89 12
                                    

Gelap. Aku takut gelap.

"Akhhh." aku mendengar sebuah teriakan dari ruang keluargaku. Aku segera keluar dari kamarku. Dengan susah payah aku menggapai knop pintu yang menggantung.

Setelah aku berhasil membuka pintu, seseorang tiba-tiba menyalakan lampu yang mati sedari tadi.

Lampu dinyalakan, dan yang kulihat, seluruh keluargaku.

Ayah

Ibu

Saudara kembarku

Jung Chanwoo

Tewas.

Bau darah menyeruak di ruang keluargaku. Segera aku menghampiri mereka yang sudah terbaring kaku dengan sebuah pisau yang menancap pada tubuh mereka masing-masing.

"Hiks.. Hiks.. Eomma, appa, oppa, hiks IREONA hiks." Aku mengguncangkan tubuh mereka semua. Berharap mereka bangun.

"Sebab kau tak mencintaiku Hara." aku segera menoleh setelah aku mendengar ucapan itu namun, aku kalah cepat. Dia sudah keluar dari rumah ini.

Aku memeluk tiga mayat ini membiarkan baju biru menjadi merah, air mataku tak bisa meluapkan kesedihanku.

Samar-samar aku melihat ada secarik kertas di pinggir mayat ibuku, aku mengambilnya dan mulai membacanya. Saat aku membacanya di lubuk hatiku aku sudah membuat keputusan.

AKU TAK MAU JATUH CINTA

Isi surat

'Hara kau tahu? Aku sudah dibutakan oleh cinta. Cintaku kepadamu tak pernah bisa kuhapus. Percuma saja kau berusaha menghindariku karna
'TAK BOLEH ADA YANG MEMILIKIMU SELAIN AKU'
Kau tahu? CINTA itu SADIS.
Aku tak peduli kau sudah menikah dan memiliki dua orang anak, yang penting kau harus menjadi milikku. Nikmati malam pertama kita di dunia lain, dunia yang abadi.'

Aku. Jung Yein, bersumpah takkan pernah bisa membiarkan orang yang sudah membunuh keluargaku hidup tenang, dan aku bersumpah aku takkan pernah jatuh Cinta. Walaupun aku masih 7 tahun aku benci dengan cinta.

***

"JEON JUNGKOOK!!!" entah sudah berapa kali aku mendengar para tetua di negeri awan ini memanggilku. Ah, mungkin karena mereka menggemariku.

"Jimin Hyung kau penggemarku kan?" tanyaku dan satu cetakan lima buku jari tercipta di kening mulusku.

"Kau ini! Kau itu Bidadara, kau itu harusnya tidak usil dan selalu menurut," jelas Jimin hyung.

Aku memang seorang bidadara yang hidup di negeri awan, tapi kelakuan usilku seperti iblis. Aku bisa membuat seluruh penghuni negeri awan mengutukku.
Mereka sangat lucu jika aku kerjai, makanya aku senang menggodanya.

"Jungkook! Jika kau seperti ini terus, kau akan dihukum oleh langit dan kau akan kebumi di usiamu yang ke-18." aku mengangguk saja. Mungkin menarik jika aku ada di bumi nantinya.

















Yekook?

Ini baru prolognya aja, mungkin selama ini aku gak minta vomment tapi sekarang boleh gak aku minta vomment kalian. Aku ngerasa down. Down banget
Emang sih, aku bukan penulis yang bagus, kadang ngambang aja gitu gak ada feel. Tapi karna itu aku butuh vomment untuk membangun aku.

Love Is Lie [JUNGKOOK FANFICTION] Sequel 2 UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang