LIKE NOW (BAB VII)

356 39 0
                                    


Sohyun memekik kaget saat dia harus ditemukan dengan kelinci berbadan boneka kuda poni, bukan hanya itu saja kelinci itu bisa berbicara.

"Ka-kau ini ap-apa?" tanya Sohyun gugup

"Kembalikan aku pada Jungkoooooook!" pekik Vihwa

Sohyun yang tadi baru selesai syuting pun mau tak mau mengantarkan binatang aneh pada si empunya. Sohyun tak habis pikir dengan semua dunia Jungkook.

"Ne, geundae.... Jungkook jib mollayo." lirih Sohyun

Whusss

Seketika Vihwa yang masih berbentuk binatang lucu kini menjadi seorang wanita cantik. Sohyun cukup tertegun dengan pemandangan yang baru saja disaksikan tadi. Dia sangka kejadian langkah seperti tadi hanyalah imajinasi yang dibuat oleh film Barbie kegemarannya.

Vihwa menunjuk pintu rumah Sohyun dan menyuruhnya keluar. Vihwa tak bisa pulang jika ia tak sedang bersama Bidadara kecuali Tuan itu sendiri yang menjemputnya.

Akhirnya mereka sampai di kediaman Jungkook. Vihwa yang mengantar dirinya sendiri dengan memakai mobil Sohyun. Sohyun tercengang begitu melihat banyaknya cahaya biru yang muncul dari pintu apartmen Jungkook.

Tok tok tok!

Dengan brutal Vihwa itu mengetuk pintu itu. Sohyun masih termenung dan getaran ponsel di saku rok sekolah yang masih ia pakai menyadarkannya dari lamunan kosong yang dia lakukan sedari tadi.

"Jingoo oppa! Aku melihat cahaya biru mirip seperti di film barbie."

"Eodiseo? Aku kerumahmu tadi dan kau tak ada." keluh Jingoo di seberang ponselnya.

"Tempat tinggal Jungkook, oppa. Indah sekali."

"Bisa kau nyalakan GPS mu? Aku akan menjemputmu." bertepatan dengan Sohyun menutup ponselnya, diseberang sana Jingoo sedang menyeringai licik.

Vihwa yang sedari tadi mengetuk kesal pun akhirnya dia membuka paksa pintu itu dan memukul Jungkook dan Jimin membabi-buta, Vihwa mengendus-ngendus bau Jimin dan Jimin sadar Vihwa tahu apa yang telah di lakukannya. Vihwa tahu segalanya tentang Bidadara di negri awan.

"Annyeong haseyo," sapa Sohyun setelah memasuki kediaman Jungkook. Jantung Jimin menjadi berpacu lebih dekat dan dia tak tahu mengapa itu terjadi pada dirinya.

"Kau... Bagaimana kau bisa tahu tempat ini?" tanya Jungkook curiga

"I-itu kuda---eh wanita itu." jawab Sohyun gugup. "Kalian benar-benar Malaikat." lanjutnya setelah melihat Jungkook dan Jimin berpakaian serba putih dan ada sepayang sayap kupu-kupu di punggung mereka berdua.

"Bukan Malaikat, kami Bidadara." sanggah Jimin dengan sebuah lengkungan indah diwajahnya.

Tak lama setelah itu Jingoo datang bersama Taehyung. Taehyung tidak ke kediaman Jungkook, dia tak mau rencana yang tadi disusun gagal begitu saja. Jingoo harus membalas dendam kepada Yein melalui Jungkook, sedangkan Taehyung tak mau melepaskan Jimin.

Kedatangan Jingoo dihadiahi senyuman manis dari Jungkook, melihat Jungkook tersenyum Jimin pun ikut tersenyum tapi tidak dengan Vihwa. Dia merasa Jingoo itu aneh, semua sifatnya baik jika diteliti oleh semua Vihwa dan Bidadara namun Mimi adalah Vihwa yang pintar. Tak ada satupun yang sempurna dan jika semua terlihat terlalu sempurna pada manusia maka harus berhati-hati karena mereka sangat berbahaya.

"Apa kabar Jungkook?" tanya Jingoo hanya untuk sekedar basa-basi.

Di tangannya sudah ada cairan yang sudah siap dia semprotkan. Jingoo tak datang dengan Taehyung saja dia membawa orang lain. Di saat dia tengah berpelukan dengan Jungkook dengan segera dia menyemprotkan cairan itu sehingga semuanya---kecuali dia dan Sohyun tentunya---tak sadarkan diri. Sohyun hanya bisa melihat dari belakang tanpa tahu apa yang terjadi.

Jingoo mengeluarkan ponselnya, dan setelah itu beberapa orang hadir di tempat tinggal Jungkook. Vihwa segera sadar, dia langsung pergi ke Negri awan melalui Bintang yang mengantar Jungkook. Jungkook dan Jimin dipisahkan lagi, Jungkook berada di mobil kawanan Jingoo, sedangkan Jimin berada di mobil Jingoo yang Taehyung kendarai.

***
Jam sudah malam, Yein masih tetap pada posisinya duduk diranjang sambil memikirkan keluarganya. Selepas sekolah siang tadi, dia bertemu dengan sahabat ayahnya.

Flashback

Dia berjalan menuju rumahnya dan ditengah perjalanan, Yein dihadang oleh sebuah mobil yang tak dia kenal.

"Apa kau Jung Yein? Anak dari pasangan Alm. Jung Taekwoon dan Alm. Park Chorong?" tanya paman itu.

"Ne, waeyo?" setelah menjawab hal itu pun paman yang tinggi dan berkulit tan itupun memeluknya erat.

"Astaga kau sudah tumbuh besar. Maafkan paman karena tak bisa menjagamu, aku akan menjagamu mulai saat ini. Taekwoon-ah, mianhae."

"Paman siapa?"

"Aku Cha Hakyeon! Kau ini sama saja dengan Alm. Ibumu, suka lupa. Dimana kau tinggal?" tanya Hakyeon

"Aku menjadi anak angkat dari aktor Yeo Jingoo, dia sama denganku. Yatim piatu." jawab Yein.

"Yeo... Yeo Jingoo?" Mata Hakyeon yang tadinya bersinar menjadi sedikit ragu melafalkan nama itu. Ada rasa kelu di dalam nama itu.

"Aku harap kau berhati-hati dengannya, ayo kuantar." ajak Hakyeon dan Yein pun menurut karena dia juga lelah berjalan kaki.

Flashbak end

Tak sengaja pikiran Yein tertuju dengan Jungkook, ada perasaan bahagia dan perasaan sedih yang menghampirinya. Resah memikirkan Jungkook, akhirnya dia beranjak ke ruang keluarga dan mulai menyalakan TV. Di siaran itu tengah menampilkan berita kecelakaan di kawasan Ilsan. Awalnya Yein tak peduli tapi setelah dia melihat wajah yang menjadi korban, tubuhnya kaku seketika. Korban itu adalah Jeon Jungkook.

Dengan sigap Yein mengambil ponselnya, setelah mengambil ponselnya barulah ia tersadar bahwa Jungkook tak memiliki ponsel atau media lainnya. Tak mau menyiakan waktu, dia segera ke seluruh rumah sakit di Seoul untuk menanyakan Jungkook. Hal itu tak sia-sia karena sekarang Yein sudah berada di samping Jungkook yang sedang tak sadarkan diri, kepalanya diperban.

Karena waktu yang sudah semakin malam, Yein pun sudah sangat mengantuk. Matanya ingin terpejam tapi dirinya ingin tetap terjaga. Perlahan dia merasakan jari-jari Jungkook mulai bergerak, dengan cepat dia memanggil dokter dan tak lama Jungkook membuka matanya.

Kosong

Jungkook tak ingat apapun yang terjadi bahkan namanya sendiripun tak tahu.

Dokter masuk bersama Yein, Jungkook hanya menatap bingung pada Yein dan dokter itu. Selama diperiksa lagi Jungkook hanya diam dan setelah dokter itu keluar, Jungkook tersenyum menampilkan gigi kelincinya. Yein pun membalas senyuman Jungkook.

"Halo Cantik!" goda Jungkook. "Nama kamu siapa? Nama aku siapa? Nama anak kita siapa?" tanya Jungkook polos yang sukses membuat Yein tak mengerti.

"Kau tak ingat aku? Apa kau ingat sesuatu? Jungkook?" balas Yein khawatir. Dengan polos Jungkook menggeleng. Benturan di kepalanya sungguh kuat sehingga sebagian otaknya, terkena imbas dari benturan itu.

"Cantik, aku lapar. Suapin aku makan boleh?" ucap Jungkook.

"Makan sendiri! Namamu Jeon Jungkook dan kau satu sekolahan denganku tapi beda tingkat, kau juga pria brengsek! Seorang penipu ulung! Namaku Jung Yein! Sudah Bye!" jawab Yein dan setelah itu Yein pergi meninggalkan Jungkook.

Katakan Yein jahat ataupun gila, karena dia menghianati dirinya sendiri. Dia bahagia Jungkook tak ingat apapun, dia ingin terus Jungkook tetap bersamanya. Dia tak mau sendirian lagi. Dia tak mau kehilangan orang berharga lagi. Di depan pintu ruang kamar Jungkook dia terduduk. Memikirkan segalanya, ujia sekolah bisa dituntaskan dengan giat belajar namun, ujian kehidupan, tak bisa hanya dengan belajar saja. Dibutuhkan banyak hal untuk lulus dari ujian itu.

Vomment ceritaku yg lain ya :-D

Ini kalo Jungkook Jimin ke negeri awan udah end ceritanya. Hahahangan. Maaf aku update lama. Salahin Jin gih

Bolero, need voment juseyo

Love Is Lie [JUNGKOOK FANFICTION] Sequel 2 UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang