THE RAINBOW STAR (BAB IX)

340 34 0
                                    

Awalnya kejahatan kelihatan menang tapi sesungguhnya kebaikanlah yang membutakan kejahatan sehingga dia kalah. Hanya tinggal menunggu waktunya saja.

Yein tengah memainkan ponselnya, dia berencana akan membelikan Jungkook ponsel agar dia mudah dihubungi. Hari ini Yein mengizinkan Jungkook menginap dirumahnya tapi, besok dia harus mengantarkan Jungkook ke kediaman pamannya, Cha Hakyeon.

Langit safir itu tidak menjadi hamparan yang indah hari ini, awan culumbus menemaninya dan membawa titik-titik air yang kaya akan mineral untuk jatuh ke bumi. Perlahan, tiga bintang muncul ke permukaan. Hanya tiga yang terlihat di kawasan itu. Bintang-bintang memiliki warna seperti pelangi. Sebenarnya itu bukan hal ajaib, karena sejatinya bintang memang bisa berwarna tergantung suhu dari bintang itu sendiri.

Jungkook yang sedang membantu Hakyeon untuk membenahi genteng rumahnya pun tak sengaja melihat bintang yang berwarna zamrud, sinar dari bintang itu mengenai punggung Jungkook sehingga dia harus meringis.

Bagi manusia, gemintang berwarna pasti tak ada artinya namun, berbeda dengan para Bidadara ataupun penghuni Istana Awan tentunya. Setiap warna dari bintang mencerminkan situasi di Istana Awan.

Rasa sakit itu hadir lagi pada punggung Jungkook, dia tidak tahu kenapa dia merasa ada luka yang sangat besar yang terjadi di punggungnya itu. Pernah suatu kali dia mencoba mengingat tapi hasilnya nihil. Dia belum mengingat apapun.

"Ya! Jungkook-ah, wae?" tanya Hakyeon khawatir. Hakyeon merasa bahwa Jungkook bulanlah manusia, terkadang intuisinya tepat.

"Ani! Gwaenchana, hyung!" balas Jungkook mencoba untuk meyakinkan Hakyeon bahwa dia tidak apa-apa.

Jungkook melihat lagi genteng itu lalu dia turun dari atap dan segera masuk ke dalam rumah Hakyeon yang lumayan besar baginya.

Di ruang tamu itu Hakyeon sedang bergelut dengan hal-hal yang berkaitan dengan kematian sahabatnya. Hakyeon merutuki dirinya sendiri karena baru mengetahui bahwa sahabatnya itu meninggal karena dibunuh.

Tak sengaja manik Jungkook menangkap salah satu foto yang terdampar di depan Hakyeon. Sejenak dia merasa pernah bahwa bocah perempuan yang berada di foto itu adalah Jung Yein. Dengan berani dia mendekati Hakyeon di sofa depan TV. Dia mengamati semua yang tergeletak di meja itu.

"Apakah itu Yein?" tanya Jungkook dan dijawab," Ya." oleh Hakyeon. Segera dia melirik lembaran lainnya lagi. Pembunuhan. Ya, keluarga itu masuk dalam kasus pembunuhan.

"Dulunya Yein memiliki kembaran lelaki bernama Jung Chanwoo tapi, si pembunuh itu juga menghabisinya sehingga hanya Yein seorang yang selamat. Begitu kata orang." jelas Hakyeon.

"Bisakah aku membantumu?" tanya Jungkook yang dihadiahi tatapan heran dari Hakyeon.

***

Ada hal aneh yang terjadi pada Jimin beberapa hari ini dan Taehyung tidak suka itu. Saat ini Taehyung dan Jimin sedang sarapan bersama, ada kilatan yang tak terlihat oleh Taehyung di mata Jimin.

"Aku tau." gumam Jimin di sela-sela sarapannya bersama Taehyung.

"Tahu? Tahu apa kau?" tanya Taehyung penasaran. Dia menatap Jimin dengan lamat-lamat.

"Tentang rencanamu. Rencana Jingoo dan pembunuhan itu. Aku tahu segalanya." ucap Jimin yang membuat Taehyung terbatu.

Dia tak pernah menceritakan sebuah rencana kepada Jimin tapi, bagaimana Jimin bisa tahu? Dan lagi pembunuhan itu. Bukankah itu sudah ditutup kasusnya? Darimana Jimin tahu semua itu.

Love Is Lie [JUNGKOOK FANFICTION] Sequel 2 UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang