5. Perbincangan di Depan Perapian

17.2K 2.8K 267
                                    

Less. Lesslie. Lesslie Adams.

Ya, ya, aku tahu nama belakangnya. Aku tahu nama belakang cewek yang namanya akhir-akhir ini sering keluar dari mulut Harry dan Ron.

Aku tidak bisa menahan rasa penasaranku. Beberapa hari yang lalu, aku bertanya kepada beberapa orang soal seseorang bernama Lesslie, dan ternyata mudah sekali mendapatkan informasi yang kuinginkan.

Lesslie Adams adalah seorang anak yang kini bersekolah di tahun keenam. Aku pernah berpapasan dengannya beberapa kali di kordior. (Yah, oke, bukan berpapasan juga, sih, soalnya aku yang membuntutinya, tapi intinya begitulah.)

Lesslie memang cantik. Tubuhnya kecil dan sangat mungil, sehingga kurasa aku bisa meremukkannya dengan telapak tanganku

yang kadang benar-benar ingin kulakukan, omong-omong.

Tidak heran jika Ron menyukainya. Tapi... apa Ron benar-benar menyukai cewek itu? Dan lagi pula, sejak kapan Ron mengenal cewek itu?

Hanya ada satu orang yang bisa kutanyai soal ini.

Harry Potter.

[.]

"Ada apa, Hermione?" tanya Harry. Kami sekarang berada di depan perapian asrama Gryffindor. Sekarang sedang jam makan malam dan aku terpaksa menarik Harry ke mari, soalnya, aku tidak yakin, kapan lagi Ron bisa disingkirkan kecuali jika ada makanan yang menantinya di tempat lain?

"Aku perlu menanyakan beberapa hal kepadamu." Aku melipat kakiku lalu menyandarkan tubuh di sandaran sofa.

Harry membetulkan letak kacamatanya. "Memangnya kau tidak bisa mengatakannya di ruang makan saja? Aku lapar, tahu."

Aku memutar kedua bola mataku. "Tidak bisa. Ini pirivasi. Hanya di antara kita bedua saja."

"Ya, ya, kalau begitu cepatlah," kata Harry. "Tapi, ah!"

"Apa?" tanyaku sambil menatap Harry dengan curiga.

"Aku baru ingat. Aku juga punya satu pertanyaan untukmu. Jadi kalau aku menjawab pertanyaanmu, kau juga harus menjawab pertanyaanku. Setuju?" Harry tersenyum lebar.

"Ya, ya, baiklah."

"Oke, kalau begitu, apa pertanyaanmu?" tanya Harry. Ia ikut-ikutan melipat kakinya.

Aku menghela napas. "Siapa Lesslie Adams?" tanyaku. "Oke, oke, aku tahu siapa dia. Maksudku, siapa dia untuk Ron?"

Hening beberapa saat. Harry tidak mau menatapku. Matanya menatap perapian di depan kami. Bahkan ia tetap menatap perapian ketika berkata, "Dia cewek yang disukai Ron."

Kali ini, aku benar-benar tidak bisa menahan perutku. "B-bagaimana bisa?" gumamku pelan.

Harry membetulkan letak kacamatanya dengan gugup. "Ya, em, bagaimana, ya? Kurasa kita berdua sama-sama tahu kalau Ron menyukaimu dulu. Dan, karena beberapa hal, dia jadi agak putus asa denganmu. Kemudian, dia bertemu Lesslie Adams di Kementerian Sihir pada liburan musim panas lalu. Dan mereka menjadi dekat."

Aku terdiam beberapa saat. Aku tidak tahu apa tepatnya yang kurasakan. Apa aku merasa sedih? Apa aku merasa marah? Apa aku cemburu?

Kurasa aku merasa kosong. Ya, hanya kosong.

"Tapi, bagaimana bisa dia berputus asa? Dia bahkan belum menyatakan perasaannya padaku! Bagaimana bisa dia menyimpulkan kalau aku tidak memiliki perasaan yang sama dengannya?" Akhirnya aku angkat bicara.

Harry mengusap tengkuknya. "Ya, sebetulnya hal yang paling membuatnya tidak yakin adalah sebuah gosip. Dan, gosip inilah yang ingin kutanyakan padamu."

Aku mengerutkan kening. "Gosip apa?"

"Gosip yang menyatakan bahwa Draco Malfoy menginap di rumahmu selama musim panas berlangsung. Apa itu benar?"[]

a.n lagi-lagi, aku lupa update kemarin... jadilah aku update subuh-subuh gini wkkwkw

Apparate [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang