Part 19

91 4 0
                                    


Siang ini entah mengapa, aku memutuskan untuk mengganti makan siangku dengan pergi kerumah sakit dan menemui nenek sihir Nathasya. Well aku tahu kalian akan berfikir aku mencari masalah dengannya, tapi bagaimanapun juga, dia pingsan di depan mataku. Lagipula salahkan sikap malaikatku yang tiba- tiba hadir siang ini.

Aku mengetuk pintu sebelum membukanya perlahan, takut membangunkannya. Karena tak ada jawaban dari dalam ruangan, aku memutuskan untuk masuk.

"Nath..."

"Buat apa lo kesini?"

"Just wanna see you sick, i think." Jawabku tak kalah dingin.

"Out."

"Sebenarnya apa yang selama ini lo coba untuk lakukan?"

"..."

"Lo mau Denny? He is your now. Right?"

"Jangan pernaah coba untuk menjadi dekat dengan gue!"

"I won't! Daripada mendekati lo, lebih baik gue pergi ngopi sama sahabat gue. Tapi gue sudah cukup dewasa untuk memikirkan ini seperti orang dewasa lainnya. Gue capek dengan sikap pura-pura lo."

"..."

"Kalau lo pengen Denny, silahkan. Dia sudah menjadi milik lo sejak terakhir kami bicara dulu. Tapi kenapa lo nggak pernah bisa menganggap ini selesai?"

"Lo nggak akan pernah ngerti!"

"Kalau begitu buat gue mengerti. Nggak akan pernah sesusah itu untuk jujur."

Aku memutuskan untuk diam dan menunggu Nathasya berbicara.

"Dulu, waktu SMA kami punya cerita. Cerita yang nggak akan pernah bisa lo bayangkan betapa indahnya. Denny dan gue. Kami nggak pernah bisa pisah. Selalu ada gue setiap ada dia. Cuma gue yang bisa imbangi dia disetiap kegiatan dia. Cuma gue yang ada dan yang akan selalu dia cari saat semua orang pergi, bahkan kedua orang tua dia. Cuma gue."

Kata- kata Nath mengingatkan aku pada Mike, seperti halnya Denny untuk Nath, aku bisa merasakannya untuk Mike. "Gue tau rasa itu. Rasa dibutuhkan, diinginkan. Lucky me, i remember that feeling..."

"Waktu itu Denny lagi ada masalah dirumahnya dan nggak bisa dateng party salah satu anak tongkrongan. Jadi gue dateng sendiri, and somehow that night, gue menghianati Denny. Gue bangun pagi hari dengan laki- laki disebelah gue. Dan sialnya Denny melihat itu."

"Gue dan dia putus. Denny masih berbaik hati, untuk menyimpan rahasia bejat gue didepan semua orang. Sampai akhirnya gue melihat dia diatas motor bersama lo, tertawa. Hal yang seharusnya dia lakukan bersama gue. Lo. Merebut. Posisi. Gue."

"Sejak saat itu gue memutuskan untuk merebut kembali apa yang menjadi milik gue."

Aku terdiam mendengar ceritanya. Aku mengerti Nath sekarang. Aku mengerti apa yang dirasakannya. Jika hal itu terjadi padaku, aku akan mencoba untuk merebut Mike kembali. "Dan cara lo merebut dia dari gue, adalah membuat gue jelek di mata Denny?" kataku dengan senyum tulus.

"Salah ataupun nggak, gue akan tetap melakukannya."

"Gue ngerti. But i wanna tell you one thing."

"..."

"Percaya atau nggak apa yang lo alami gue pernah merasakannya. Gue ngerti hal yang lo lakukan adalah hal yang menurut lo benar untuk dilakukan. Tapi, kalau lo benar- benar mencintai Denny, lo akan membiarkan dia memilih. Membiarkan dia bahagia dengan siapa. Dan lo akan bahagia untuk dia."

"Lo nggak akan pernah ngerti. Dan karna sekarang lo tau, gue minta lo pergi. Menjauh sebisa lo, karna gue nggak akan pernah menyerah untuk Denny."

"I'll try. With my best. Selamat ya, lo menemukan orang yang nggak akan pernah bisa membuat lo menyerah untuk dia."

Being Loved 'cause Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang