Part 6

169 8 4
                                    

Jemmy POV

Aku terbangun pagi ini karena sinar matahari pagi yang mengenai wajahku. Seharusnya tadi malam aku menutup pintu balkon dengan gorden...

Minggu pagi. Ya, aku tidak punya kegiatan berarti hari ini. Tugas di kampus lagi ringan minggu depan, jadi tidak akan ada yang bisa menggangu hari mingguku kali ini. Masih berada diantara bantal- bantalku, menatap langit- langit kamar yang kosong didepanku...

Semalam masih menjadi kenangan yang manis untukku. Membayangkan kembali apa yang aku lakukan semalam membuatku tanpa sadar tersenyum lebar.

Ya. Itu karena Denny. Cowok bengal yang mampu membuat aku tersenyum konyol dengan chat-annya, cowok sinting yang bisa- bisanya membuatku menanti dengan harapan penuh dengan ceritanya.

Sebelum kalian mengatakan kalau aku menyukainya apalagi mencintainya, kalian harus tahu bahawa rasa itu belum ada. Sungguh. Entah mengapa rasa itu masih berada diawang- awang sekarang. Aku tidak tahu kenapa aku bisa begitu berharap untuk menghabiskan waktu dengan chat tak penting bersamanya. Aku tidak tahu kenapa aku bisa begitu nyaman bercerita padanya, dan aku tidak tahu kenapa aku bisa merasa sangat bergantung padanya.

Sudah lewat dari 4 bulan semenjak kejadian siang itu bersama Atika. Setelah aku menceritakan aib terbesarku padanya, Atika tidak lupa untuk memberitahuku gosip terhangat waktu itu. Apalagi kalau bukan tentang Denny.

"Jadi apa yang mau lo ceritain Tik?" Tanyaku ketika kami bersiap untuk tidur malam.

"Tentang Denny..."

"Kenapa dia?"

"Lo suka sama dia?"

"I don't know. Gue pernah bilangkan, gue masih bingung antara perasaan suka, care sama butuh. Gue nggak mau kejadian- kejadian dulu terulang lagi."

"Sebaiknya lo nggak usah ada perasaan apapun sama dia..."

"Kenapa?"

"Denny bukan cowok yang jahat kok Jem. Dia bukan juga cowok yang gue rasa bisa membahagiakan lo. Denny Alfonso Adiputra, lo kenal dengan nama itu?"

"...." Aku menggelengkan kepala dengan bingung.

"Mungkin kelamaan di Singapura buat lo nggak kenal dengan orang penting di Indonesia, tapi Denny yang kita kenal adalah anak dari seroang pimpinan tinggi di negara kita. Harris Adiputra, salah satu petinggi Angkatan Udara Indonesia. Denny anak laki- laki satu- satunya. Dari kabar yang gue tahu, Denny di paksa orang tuanya untuk masuk ke Angkatan Udara buat ngikutin jejak Papanya. Tapi entah mengapa diam malah terdampar disini."

"Mungkin karena dia nggak suka?"

"Bisa jadi, nggak ada yang pernah tahu. Denny bukan termasuk orang yang terbuka soal kehidupan pribadinya. Orang- orang yang deket sama dia aja cuma bisa sebates seneng- seneng aja sama dia, nggak ada yang bisa ngorek kehidupan pribadi dia Jem."

"..."

"Semenjak tahun lalu dia coba masuk ke Angkatan Darat dan nggak diterima, saat itu pula dia berubah jadi berandalan, berantem sana sini, ngerusak hidup dia dengan alkohol, entah apa lagi gue nggak tau."

"Dia cari pelarian?"

"Gue juga mikir hal yang sama..." Atika yang berbaring disebelahku mengubah posisinya dan menatap wajahku. "Setelah apa yang lo laluin, gue pengen lo bahagia Jem, dan gue rasa Denny bukan jawaban lo. Lo pantes untuk dapet yang baik dan paling baik mungkin bukan sekarang, mungkin juga bisa nanti..."

Being Loved 'cause Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang