Part 10 : Kita Selesai?

150 4 5
                                    

Siang hari itu dihabiskan Jemmy dan Atika dengan makan disalah satu restaurant. Jemmy sengaja membolos hari ini, moodnya sudah hancur dengan kejadian tadi di kantin. Iphonenya pun sengaja di matikan untuk menghindari banyaknya orang yang kepo bertanya tentang kejadian tadi.

"Beneran nggak kepo sama HP?" Tanya Atika ketika kami masih sibuk dengan es krim masing- masing.

"Kepo sih, tapi dari pada makin kesel mikirin kejadian tadi. Lagian kok bisa sih, Denny pernah pacaran sama cewek kayak tadi?" Ujar Jemy kembali terlihat kesal.

"Tanyalah sama orangnya sendiri."

"Bukan urusan gue Tik."

"Sekarang udah jadi urusan lo kali... Kan yang lo tampol tadi mantannya Denny."

"Kira- kira Denny nanti ngamuk nggak ya?"

"Tauk deh."

"..."

"Udah. Ini kayak bukan lo yang biasa tau nggak. Biasa lo bodo amatkan?"

"Tapi..."

"Takut kehilangan Denny?" Jemmy terdiam kemudian mengangguk pelan. "Kenapa nggak jujur dari tadi sih?" Atika menyingkirkan mangkuk es krimnya kemudia memandangan Jemmy. "If he care for you more than his past, you and him will be fine."

"Kalo nggak?"

"Berarti dia bukan lelaki yang pantas untuk dipertahankan. Lo udah berjuang cukup Jem. Seharusnya sekarang saatnya lo tau posisi lo ada dimana dalam hidup dia." Jemmy menghelakan nafasnya lagi untuk kesekian kalinya, "Lo cewek baik yang harusnya bisa mendapatkan lelaki baik. Kalau Denny nggak bisa melihat itu, brarti dia yang nggak beruntung."

"Tapi, mungkin aja dia masih bimbang?"

"Kalau lo memang berharga untuk dia, nggak akan ada perasaan bimbang dalam hati dia ketika dia sadar kalo lo itu berarti buat dia."

"Lo yakin nggak mau pindah jurusan jadi psikolog?"

"Ngalihin perhatian nih?"

"Gue ngerti Atika cantik. But i have to see it first."

"Baiklah." Atika kembali sibuk dengan ice creamnya.

*****

Gedoran di pintu Apart membangunkan Jemmy. Padahal hari sudah larut tapi orang dibalik pintu itu tidak menyerah juga. Dengan kesal Jemmy keluar kamar dan mmembuka pintu berniat mengomeli orang dihadapannya.

"Kemana HP lo?" Tanya Denny geram.

Jemmy baru saja benar- benar tersadar dari tidurnya, "Hah?"

"HP sialan lo itu! Kemana?" Sekarang dengan seenaknya Denny masuk kedalam Apart.

"Didalam tas, kayaknya masih OFF deh. Gue lupa."

"Tadi siang lo ngapain?" Tanya Denny masih dengan wajah marahnya. Jemmy menutup pintuy Apart lalu berjalan menuju dapur.

"Bentar gue minum dulu. Seret." Setelah meneguk 2 gelas air putih dingin, Jemmy melihat Denny masih saja menunggu. "Ruang TV."

"Kenapa?" Sekarang mereka telah duduk berhadapan.

"Tadi siang. Lo ngapain?"

"Makan siang sama Atika."

"Jangan belaga bego. Lo tau maksud gue."

"Oh masalah itu..."

"Sepele banget kayaknya ya lo?"

"Karna buat gue itu bukan suatu masalah Denny. Udahlah."

Being Loved 'cause Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang