kisah mereka berlanjut..

44 5 3
                                    

Jam pulang sekolah. Seperti biasa Shyla menjemput adik bungsunya.
Ini sudah menjadi kebiasaan rutin sejak dia di perbolehkan membawa kendaraan sendiri.

Di dalam mobil Shyla masih teringat kejadian beberapa jam lalu hingga membuatnya terjebak kembali dalam kenangan itu.

Sangat jelas di ingatan Shyla, kala Arvel mengulurkan tangan padanya, dan seketika berbalik ke arahnya.

Sebelumnya tak pernah Shyla bicara banyak dengan Arvel

" ya tuhan Arvel bilang senang bisa berbicara dengan ku..." jerit Shyla pecah didalam mobel mengingat kejadian tadi.

Ting... Tanda line masuk

Vanka : kak aku sudah menunggu mu lama. Kakak jemput Vanka kan?

" Astaga sampai lupa jemput Vanka."

Me : tunggu Van, kakak baru aja selesai kuliah.

Sedikit tergesah - gesah Shyla mengjalankan mobilnya hingga tanpa sengaja menabrak seorang mahasiswa kampusnya.

Brukk ,,,

Oh astaga Shyla kau bodoh sekali. Bagaimana kalo orang itu terluka , atau mati? .. Ya tuhan aku bisa di penjara seumur hidup.

Shyla menuruti dirinya yang teledor, buru - buru Shyla keluar untuk membantu korban yang di tabraknya.

" ya ampun maaf.. Maaf sekali aku tidak sengaja menabrakmu. Apa kau terluka ? Apa perlu kita kerumah sakit?"
Shyla khawatir. Ia mengkhawatirkan orang itu dan dirinya.

" tidak apa-apa." laki-laki itu berdiri sedikit tertatih.

" A a Arvel."

" oh Shyla ternyata kau. Kau tahu, Kau hampir saja membunuh sesorang tadi. " kata Arvel bergurau.

" benarkah? Oh, ya tuhan bodoh sekali aku ini." kata Shyla pada dirinya senidiri

Arvel terkekeh melihat tingkah Shyla yang menurutnya. Sangat manis.

" lagipula kenapa kau terburul-buru seperti ini? " tanya Arvel

" ah itu, aku lupa menjemput adikku pulang sekolah."

" pulang sekolah? Jam segini? " tanya Arvel sambil melihat arlogi di pergelangan tangannya.

" iya adikku mengikuti eksklu di sekolahnya..haha " kata Shyla tertawa hambar.

" ah, sudah ya Arvel adikku menunggu. Bye."

~•••~

Sudah hampir 2 jam Vanka menunggu kakaknya menjeput. Kalo saja Vanka tidak kalah taruhan dengan Valda sampai harus membayar semua makanan yang di pesan Valda di kantin, dia pasti sudah pulang naik taksi.

Sekolah sudah semakin sepi, siswa yang mengikuti ekskul pun berangsung pulang.

" ini semua salah Valda bagaimana bisa dia makan begitu banyak di kantin." rutuk Vanka pada orang yang secara terangan menolak mengantarnya pulang dengan alasan ingin langsung latihan renang menjalang olimpiade renang nasional yang di ikutinya setiap beberapa tahun sekali.

Vanka mulai kesal menunggu kakak perempuannya. Beberapa kali Vanka menghentakkan kakinya yang pegal ke tanah dan sesekali melihat ke arlogi di tangannya.

Hingga akhirnya orang sedari tadi ditunggu datang juga.

" Van, maaf kk telat jemput.." sesal Shyla saat adiknya masuk kedalam mobil.

" kaki ku pegal berjam-jam menunggu."

Saat mobil hendak melaju, tanpa sengaja Vanka melihat Levi dengan motornya baru saja keluar dari sekolah.

Dia juga belum pulang? Bukannya ekskul basket sudah lama selesai.

Syukurlah jemputanmu sudah datang

............................................

Maaf sangat lama ceritanya lanjut. Karna seperti biasa sibuk di ujian kelulusan..

MournfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang