Kleith
Aku tak tahu harus memulai dari mana, semua tentu harus diawali dengan membuka kotak terpedih dalam koleksi memori ku. Saat kelam keluarga ku mulai mengabaikan ku, saat aku mengalami depresi berat, dan lalu saat paling pedih.. aku harus meninggalkan Kate. Bibir ku terus bergerak membingkai kata kian kata walau hati ku teriris sembilu karenanya, tapi tak mengapa aku tak sanggup lagi menahan beban ini lebih lama. Aku menunduk, menatap karpet bulu dibawah sepatu ku tak berani menatap Kate saat berbicara, aku takut luluh dan mulai menitih air mata.
"Aku harus meninggalkan mu Kate, aku tak ingin masa depan mu suram karena memilih ku... tapi aku tahu jika aku menjelaskan hal ini pada mu kau akan bersikeras tetap menginginkan ku. Karena itu aku harus melukai perasaan mu, maaf... aku tahu bertahun-tahun kau merasa sikap ku tak adil lalu membenci ku. Itu lebih baik... Kate."
Aku mengangkat kepala ku menatap Kate, ya tuhan dia menangis dia terlihat seperti kucing kecil yang ditinggalkan pemiliknya didalam kardus box. Aku tentu terkejut karena Kate bukan tipe wanita yang mudah menangis, bahunya bergetar dan wajahnya tertunduk surai lembutnya menutupi wajah cantik yang selalu menghantui mimpi ku.
"Kau bohong!" Dia menjerit.
"Aku tak meminta kau percaya Kate, itu pilihan mu."
"Kau.. kau bohong Kleith." Kali ini Kate terdengar histeris dia percaya tapi menolak untuk percaya, aku mengerti jika dia menolak kenyataan ini.
"Kau bisa bertanya pada Rexan."
"DIA TAHU! DAN AKU TIDAK?" Kali ini Kate menatap ku dengan mata memerah dan air mata masih mengalir segar dari pelupuknya. Dia menatap ku marah seolah aku pelaku tindak kejahatan.
"Ya."
"Kau!" Kate mengangkat telapak tangannya seolah akan menghajar ku keras aku tahu perangainya yang berapi dan aku tahu dia tak segan menghajar ku.
"I'm sorry, I can't told you."
"Unbelieveable. You must be kidding me." Lagi Kate dan jeritan histerisnya membuat hati ku terluka, aku akui aku bersalah mungkin saat itu lebih baik untuk ku mengatakan kebenaran pada Kate alih-alih melarikan diri.
"I'm sorry, I'm not." Ini kenyataan ini adalah satu sisi mata koin yang tetap tak terlihat dimata Kate.
"Why?" Aku membalas tatapannya dia menatap ku terlihat kesakitan seolah kenyataan yang ku ungkap menusuk ulu hatinya.
"I've told you, aku tak ingin kau menderita bersama ku."
"Dan kau memilih menderita sendirian! Aku mencintai mu Kleith aku ingin ada disisi mu disaat tersulit sekali pun." Aku tahu.. aku tak kehilangan kata-kata aku hanya tak dapat membalas kalimat Kate.
"Maaf, aku.."
"K.. Kleith... kau..." Suaranya terdengar bergetar ditengah seguk tangisnya, dia kembali menunduk sesekali tangannya menyeka air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sinfully Revenge (#2 Crush on You series)
RomanceKatherine C. Peth 27 tahun 8 tahun lalu adalah hari terburuk dalam hidup ku Tunangan yang ku harap sehidup semati bersama ku mengatakan satu kata yang merubah hidup ku. Dihari itu aku bersumpah akan membalas rasa sakit hati ini padanya. Pada akhirny...