1 - Sharp Mouth

9.1K 231 5
                                    


NOW

Kate

"Permisi tuan jika kau menginginkan tender ini tak perlu pura-pura jual mahal! Masih banyak puluhan perusahaan kontruksi lain yang mau bekerja sama dengan kami!" Jerit ku kesal, pria tua banyak tanya, banyak permintaan, dan banyak maunya itu membuat darah ku naik. Jika aku berhadapan lebih lama dengan pria sejenis ini aku pasti cepat mati lantaran darah tinggi.


"Hei nona, siapa kau berani membentak ku! Akan ku laporkan mr. West biar kau dipecat!" Apa katanya? Dia mau mengadukan ku? Sebaliknya aku yang akan mengadukan mu tuan, lihat saja akan ku cekik Rexan jika dia berani tanda tangan kontrak dengan pria ini.


"Adukan saja! You'll be sorry, asshole!" Aku membanting telepon dimeja, kesal... kesal! naik sudah darah ku dipagi cerah seperti ini cih si cabul itu merusak suasana saja. Aku melirik lagi telepon kantor yang aku yakin retak dibeberapa tempat lantaran terlampau sering ku banting saat menghadapi klien luar biasa menjengkelkan seperti pak tua Johanson tadi.


Apa yang dia tanyakan sebelum ini? Alamat rumah ku? fuck! apa hubungannya kerja sama kontrak dengan alamat rumah dan nomor ponsel ku? dasar pria tua genit! Berdiri cepat aku menarik laporan keuangan sebulan ini dalam pelukan dan melangkah menuju ruangan kerja Rexan, tanpa mengetuk aku melangkah masuk.


"Well well the queen of medusa comes to ruin my life, again." Gerutu Rexan tentu saja aku tercipta ditakdirkan untuk mengacau hidupnya, jika tidak begitu aku yakin Rexan akan mengikuti jejak si junky Peter.


"It's ruin already Rex." Ujar ku lalu memutar mata jengah, aku meletakan laporan yang baru ku print diatas meja maghony mahal Rexan lalu menarik kontrak yang seharusnya ditanda tangani Rexan. Aku mengecek pekerjaan Rexan walau aku akui otak Rexan cemerlang namun belakangan ini otak yang sama kerap menunjukan kinerja menurun lantaran seorang gadis bernama Ruby yang beberapa jam lalu baru ia temui.


"Oh no no no no! Big no!" Sial! Rexan menanda tangani kontrak kerja pria imoral yang beberapa saat lalu menelpon ku.


"You're trying too hard to makes me deaf Kate, thanks." Gerutu Rexan dia masih saja mengingat masa lalu saat aku berjanji membuatnya tuli suatu saat nanti yah salahkan dirinya sendiri karena mengabaikan tiap perkataan ku, walau janji itu hanya bercanda.


"Sure I am jika kau masih tak mendengar perkataan ku! Sudah ku bilang pada mu pak tua Johanson ini menyebalkan, tapi kau tetap menanda tangani kontrak kerja dengannya."


"Tapi ini tender bagus Katherine." Oh oh jika Rexan sudah memanggil nama ku seperti itu yah seharusnya aku tak membantah tapi rasa kesal masih berkecamuk dihatiku, kau tahu aku ini tipe manusia terburuk dibumi mudah kesal, pendendam dan segudang dosa lain yang akan membuat ku tercebur langsung ke neraka.


"Aku tak mau, dia baru saja merendahkan ku tadi melalui telepon." Ujar ku mengebu-gebu.


"Merendahkan mu bagaimana?"


"Dia bilang datang ke hotel bersamanya untuk melancarkan kontrak diantara kalian." Yah si brengsek itu tak mengatakan persis begitu namun perkataan mesumnya mengarah kesana dan itu melukai harga diri ku.

Sinfully Revenge (#2 Crush on You series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang