Chapter 5

443 14 0
                                    

Teresa! Dia menjerit dengan pikirannya. Teresa! Apa kau di sana?

Akan tetapi, tak ada apa pun, dan dia tak lagi merasakan rasa nyaman dari kedekatannya dengan Teresa. Dia memanggil namanya lagi dan lagi, sembari melawan gelapnya tarikan alam tidur.

Akhirnya,kenyataan menguasainya, menghapus kegelapan. Diliput rasa takut, Thomas membuka matanya dan bergegas mengubah posisi untuk duduk di atas ranjangnya, berjongkok sampai dia bertumpu di atas kakinya, dan melompat. Dia melihat ke sekeliling.
Semuanya sudah gila.

Para Glader di dalam ruangan itu berlarian kesana kemari sambil berteriak. Dan, suara yang miris,mengerikan, dan menakutkan memenuhi ruangan, seperti jeritan malang binatang-binatang yang disiksa. Frypan terlihat menunjuk ke arah jendela dengan wajah pucat. Newt dan Minho berlari ke pintu. Winston, tangannya terangkat ke atas karena takut, wajahnya merah seperti baru saka melihat zombie pemakan daging. Sementara yang lainnya saling tubruk karena berjalan mundur sambil memandang ke jendela yang berbeda, dan menjauhkan diri mereka dari kaca. Dengan tubuhnya yang sakit Thomas sadar dia bahkan tidak tahu nama dari dua puluh anak lelaki yang berhasil bertahan dari Maze , pikiran yang ganjil di tengah-tengah kekacauan semacam itu.

Sesuatu yang dia lihat dari sudut matanya membuatnya menoleh ke dinding. Apa yang dia lihat melenyapkan kedamaian dan keselamatan yang dia katakan kepada Teresa malam itu. Dia tidak yakin emosi semacam itu bahkan bisa terjadi di dunia tempat dia berdiri saat ini.

Sekitar satu meter dari ranjangnya, dihiasi oleh gorden berwarna-warni, satu jendela terlihat bercahaya dengan sinar yang menyilaukan. Kaca itu pecah, pecahan-pecahan kaca yang runcing tersangkut di terali baja yang berlekuk-lekuk. Seoranf lelaki berdiri di sampingnya, menggengam terali dengan tangan berdarah. Matanya lebar dan merah, penuh kemarahan. Luka dan goresan memenuhi wajahnya yang tirus dan hitam. Dia tak memiliki rambut, hanya bintik-bintik penyakit yang tamoak seperti lumut kehijauan di kepalanya. Ada luka robek yang mengerikan di pipi kanannya. Thomas bisa melihat giginya dari luka yang masih menganga dan bernanah. Air liur menetes bergelantung dari dagunya.

"Aku adalah Crank!" lelaki menakutkan itu berteriak. "Akulah Crank yang jahat!"
Kemudian, dia mulai menjeritkan dua kata berulang-ulang, ludahnya berhamburan setiap kali dia memekik.

"Bunuh aku! Bunuh aku! Bunuh aku!...."

THE SCORCH TRIALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang