Telah di ubah!
{30 juli 2016}Rouka memelukku di depan kelas, bahkan masih ada sensei di sini. Shit! Umpatku dalam hati.
"Kau! Apa apan ini!" Fujimura menarik tanganku dan menyembunyikan ku di balik tubuhnya.
Fujimura geram menahan marah tangannya ia kepalkan sekuat tenaga.
"n-ne Fujimura tenang lah" aku mengelus tangannya.
"heh... Kau Fujimura ya?" Rouka mendekat ke arah Fujimura.
"kau ini Body Guard yang tengah jadi gosip hangat itu ya... Tsk... Kau tak akan bisa melindungi nya sepenuhnya, saat kau di lepas tugas kau tidak punya alasan lagi untuk dekat dengannya. Karena kau melakukan ini demi tugas bukan Noguchi." Rouka membisikan Fujimura pelan tapi aku masih dapat Mendengarkan mereka.
"lagi pula aku melakukan ini karena kehendak hatiku bukan perintah" Rouka mencibir Fujimura lalu mendekat kepadaku dan mengelus pipiku pelan.
"e-eh... Apa kita pernah bertemu?" tanyaku menjauh sedikit darinya.
"eh~ kau tidak ingat ya? Kita kan pernah bertemu di rapat grup Ina dan Motomia ingat?"
"oh... K-kau rekan kerja papahku" aku melihat ke arah lain pandangan matanya bisa membuatku gugup.
"Dan saat itu aku sudah jatuh cinta padamu" Rouka menarik daguku ke atas untuk menatap wajahnya.
Anak ini sudah gila! Tiba tiba saja perasaan Cinta!? Aku merutuki diri ku karena hari ini harusnya aku bolos saja.!
"jadi mohon bantuannya Noguchi" Rouka menjulurkan tangannya.
"iya" saat aku ingin meraih tangan Rouka, Fujimura lebih dulu menarik tangan Rouka menjauh.
"di larang menyentuh! Orang asing!" Fujimura menggertakkan giginya.
"orang asing? Aku ini tunangannya." jawab Rouka santai sambil menghempaskan tangan nya dari Fujimura.
Jawaban Rouka berhasil membuat semua orang di kelas tercengang termaksud aku.
"a-apa?!" pekik ku pada Rouka.
***
"papah!! Meskipun cuma pura pura itu berhasil membuat satu sekolah gempar!" teriaku di telephone pada papahku.
"ahaha sudah lah papah masih ada kerjaan, bye" papah menutup telepon secara sepihak.
Aku menghela nafas ku gusar, aku berjalan ke arah pohon besar lalu duduk di bawah sana. Aku sedang berada di belakang sekolah, setelah bel berbunyi aku langsung kesini dan menelpon papahku. Di sini sangat sepi dan sejuk jarang murid yang akan datang ke sini..
"wah kau suka yang manis manis ya Fujimura..." samar samar aku menderbgar celotehan para gadis.
Aku yang penasaran akhirnya memutuskan untuk mencari sumber suara. Aku menemukan Fujimura yang sedang mengisi mading namun di kerubutin banyak gadis.
"kau mau aku bikinin kue jahe Fujimura?" tanya gadis di sebelah Fujimura lalu menyentuh lengannya. Arghh jangan pegang pegang dong, tunggu kenapa aku malah begini jangan jangan.. Aaahh!! Tidak tidak aku tidak mungkin menyukainya kan.?!
Aku kembali melongok ke tempat tadi namun nihil sudah tidak ada siapa siapa di sana, aneh padahal tadi masih ramai. Aku kembali celingukan kanan kiri mencari Fujimura.
"cari siapa?" tanya seseorang namun aku tidak sadar dan malah menjawab.
"sst diam aku lagi cari- tunggu" aku membalikkan badanku, aku hampir saja berteriak namun ku tahan.
"Fujimura!!" aku melotot padanya. Dia ini benar benar seperti hantu datang tidak di sadari, seperti sadako huh!
***
Aku kembali ke kelas namun kelas sangat sepi aku hanya melihat Rouka yang sedang membolak balik buku paket. Aku mendekatinya.
"kau sedang apa?" tanyaku saat dia menengok ke arahku.
"ah... Noguchi. Aku tidak sedang apa apa, kau mau ke kantin tidak?" Tanya Rouka.
"aku-"
*grep!*
"ayo Noguchi" Fujimura menariku sehingga membentur tubuhnya lalu membawaku pergi dari kelas.
"Fujimura!!" aku berontak.
"diam" Fujimura berkata datar lalu menggenggam tanganku kuat.
Tenaganya kuat sekali tanganku sampai sakit. Dia menarikku masuk ke dalam perpustakaan lalu membawaku ke lorong belakang.
"kau mau apa sih!" aku menarik tanganku dari genggamannya dan berhasil terlepas. Aku mengusap tanganku yang Merah karenanya.
Dia mendekatkan dirinya ke padaku, aku mundur selangkah dan dia maju selangkah. Aku terus mundur namun tubuhku membentur rak perpustakaan, aku terpojok. Fujimura mengurungku di antara tangannya.
"kau mengenal Rouka? Apa benar dia tunanganmu?" Fujimura bertanya, sekilas aku melihat tatapan terluka darinya yang di ganti dengan tatapan dingin.
"a-aku memang mengenalnya dia pernah satu ruang rapat denganku. Dan masalah itu kau bisa tanya dengan papahku" jawabku gugup sambil menunduk, aku meremat ujung rokku.
Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Wajah kami hanya berjarak beberapa centi.
"jangan terlalu dekat dengannya dia bisa saja jahat. Kita belum mengenalnya." Fujimura berbisik tepat di telingaku. Bisikannya benar benar membuat bulu kuduk ku merinding.
Dia memelukku sekilas lalu pergi meninggalkanku yang masih mematung.
"dia ini kenapa?" gumamku dalam hati.
Bersambung..!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Body Guard (complete)
Romance"tidak ada perasaan khusus di antara kami.." tapi hatinya berkata lain, dia sungguh sunggu mencintai gadis itu. Seorang gadis yang menguatkannya semenjak dia kecil mana mungkin ia bisa membohongi dirinya sendiri. Ia tidak sadar bahwa sang gadis jug...