Setelah kami sampai di taman belakang izumi menyuruhku untuk tidak bersuara.
Kami bersembunyi di belakang semak semak.
"hemm sekarang lihat" izumi menunjuk sesuatu yang ada di depan semak.
"!" yang kulihat adalah hal menyakitkan, kulihat fujimura sedang duduk bersama seorang gadis cantik.Aku tidak bisa menahan semua perasaan yang campur aduk. Air mataku tidak dapat ku bendung lagi, air mata itu menetes begitu saja.
"Noguchi?!" Izumi yang melihat ku menangis dan tampak tidak percaya.Aku langsung bangkit dari semak semak dan berlari meninggalkan Izumi aku tidak peduli fujimura melihatnya atau tidak.
~OoO fujimura Pov OoO~
*srek! Srek!*
Aku merasa ada sesuatu di balik semak. Saat aku memerhatikan tiba tiba saja noguchi keluar dari balik semak Semak.
"noguchi!" kulihat izumi memanggil nama noguchi lalu menatap ku dengan pandangan sinis.
"ada apa ini?" aku bergumam bingung."fujimura? Ada apa?" michiko bertanya padaku.
Michiko dia murid kelas 1 dia sedang membuat rencana untuk merenofasi ruang klub.
"a.. Tidak apa.. Aku tinggal dulu ya michiko" kataku langsung bergegas ingin mengejar mereka.Aku mencari noguchi ke seluruh tempat di sekolah tapi tidak ada. Akhirnya aku memutuskan untuk ke kelasnya. Masih ada seorang murid laki laki.
"ano ada noguchi?" tanyaku pada murid itu.
"sebenarnya tadi dia kesini tapi dia pergi entah kemana. Dia menangis dan saat ku tanya dia hanya menggeleng""menangis?" apa yang kupikirkan sekarang adalah keadaan noguchi.
Aku berlari menuju ke gerbang sekolah dan langsung mengambil motor ku.
~OoO noguchi Pov OoO~
Aku berjalan entah kemana menyusuri jalan dan berhenti di tengah jembatan hujan sangat deras. Entah kenapa aku masih saja mencintainya padahal dia mencintai orang lain.
"kenapa?" suara izumi membuat ku terkejut, aku langsung menengok.
"kenapa kau menangis saat melihat nya bersama gadis lain? Apa kau mencintainya?" suara Izumi lirih.
"Izumi.. Aku.. "
"aku tidak percaya selama ini kau tidak peka terhadap ku" Izumi menggenggam tanganku. Suaranya yang lirih membuat hatiku tersayat silet, dia langsung memeluk tubuhku yang basah kuyup.
"Izumi.. " aku merasa pandangan ku membuyar dan semakin menggelap. Yang aku ingat hanya Mendengar suara izumi yang memanggil namaku berkali kali.=BERSAMBUNG==
VOTE COMENT DAN SHARE MAKASIH SUDAH MEMBACA... ^>^
Maaf chapter ini ilang ya?
Maaf ada ke salahan teknis jadi chapter 6 aku CAMPUR di chapter 7 ok...
Sekali lagi maaf ya...
Chapter 7 S2
Aku membuka mataku perlahan, walau mataku sangat terasa berat untuk di buka.
Aku melihat sekeliling ku, aku berada di tempat yang sangat asing bagiku.
"kau sudah sadar?" suara seseorang membuatku menoleh padanya.
"e... Izumi? Apa yang terjadi?" tanyaku padanya. Memang karena aku hanya mengingat suara izumi yang memanggilku sebelum aku kehilangan kesadaran.
"kau terkena demam. Kemarin kau pingsan dan aku membawamu ke rumahku." jawabnya sembari membawa tempat berisi air hangat dan kain."ini kompres" izumi memberikan kain padaku.
"e... Terimakasih"
"istirahat lah aku akan membuatkan sarapan"
"tunggu ini jam berapa?" tanyaku sedikit resah.
"jam 9 pagi" jawabnya santai Sambil meninggalkan ku di kamar."eh!!!!" pekikku kaget.
****
"terimakasih atas makanan nya" aku menaruh gelas yang ku pegang.
"apa kau merasa baikan?" tanyanya memperhatikan ku.
"iya"
"mau ku antar pulang?" dia tersenyum.
"t-tidak aku bisa berjalan kok" jawabku membungkukan badan, dan pamit pulang.***********
Aku berjalan melewati jajaran toko, dan aku berhenti di sebuah toko yang menjual barang barang antik. Mataku tertuju pada sebuah kotak musik dengan hiasan sepasang kekasih sedang berdansa di atasnya.
"indah... " gumamku terkagum kagum.
"iya sangat indah" suara berat itu, serasa sangat tidak asing bagiku. Aku pun membalikan badanku.
"FUJIMURA?!" kataku sedikit berteriak."ehk! KEMANA KAU SEMALAMAN TIDAK PULANG?!"
"ah! Ma-maaf.!"=bersambung
Maaf nih chapter 6 hilang gomen
KAMU SEDANG MEMBACA
My Body Guard (complete)
Romansa"tidak ada perasaan khusus di antara kami.." tapi hatinya berkata lain, dia sungguh sunggu mencintai gadis itu. Seorang gadis yang menguatkannya semenjak dia kecil mana mungkin ia bisa membohongi dirinya sendiri. Ia tidak sadar bahwa sang gadis jug...