"Ao-kun, maaf atas ucapanku tadi, ok?" Mengelikan melihat Tei memasang puppy eyes.
Aku hanya memakai headset. Mendengar lagu sambil menutup mataku memang menjadi hobiku.
"Kita dibolehkan keliling sekolah?" Gumanku pelan sampai tetap menatap kearah jendela.
"Ayo!" Rei yang mendengar gumananku langsung saja menarik tanganku.
Akupun hanya ikut tanpa berbicara. Melihat-lihat dan manghapal jalur. Sampai dilantai 4 yang sepi seperti tidak berpenghuni.
"Serem... Ao, aku kebelet mau ketoilet. Kamu tunggu disini ya!" Tanpa menunggu jawabanku, Rei langsung berlari ke toilet yang tidak jauh dari tempatku berdiri. Lalu kuputuskan untuk bersandar didinding dan mendengarkan lagu. Aku memang suka tempat yang hening.
Tiba-tiba saja ada yang menepuk bahu kananku. Kubuka mataku dan ternyata osis.
"Kyoutaro Ao, kenapa kamu ada disini?" Aku tidak menanggapi pertanyaan ketua osis dan hanya memamikan lagunya serta menaruk headset dileher. Berdiri tegak, tidak lagi bersandar. Lalu hanya menatapnya.
"Apakah kau membenciku?"
"Kaicho, apa kau bercanda? Kalian baru saja bertemu dan dia sudah membencimu? Aneh kalau dia membencimu. Apalagi kaicho bukan orang yang mudah dibenci." Ujar keito.
"Ao-kun, apa kamu mengenal Kyou-chan?" Saat aku mendengar panggilan Rii-nee terhadapku, aku menegang.
"Kamu... aku... d-dia..." Dapat kulihat Saito dan Keito menaikkan sebelah alisnya karena mendengar gagapanku tapi aku tidak memperdulikannya.
"Dulu waktu aku masih ditaman kanak-kanak, ada seorang gadis dengan rambut dan warna mata yang sama denganmu. Warnanya yang begitu indah sanga menarik perhatianku. Namanya juga Kyoutaro tapi aku hanya ingat itu. Kamu mengenalnya?" Ujar Kairi yang sekarang berdiri didepanku cukup dekat denganku.
"Dia... aku kenal tapi kami bukan saudara kandung maupun sepupu. Cuma... kebetulan sama..." Ujarku yang cukup gugup dan mundur sampai bersandar kedinding. Aku memang tidak berbohong karena itu adalah aku.
"Apa kamu tahu dimana dia?"
"Menghilang... Aku juga merindukannya tapi... ak-" Entah mengapa Kairi langsung memelukku. Aku hanya mengedipkan mataku.dan memasang wajah bodoh namun itu hanya sebentar dan digantikan oleh muka datarku.
"Kenapa memelukku?"
"Maaf karena aku mengingatkanmu pada rasa menyakitkan bagimu?"
"Menyakitkan?"
"Mukamu kelihatan nanar." 'Itu karena aku pingin kembali ketubuh asliku...' Pikirku.
"Kau mencintai kyou-chan itu ya...." Godaan dari Keito tidak kupedulikan. Akupun melepas pelukan Kairi.
"Aku alergi perempuan." Aku memang tidak bohong selain keluarga dan Rii-nee, aku akan terkena asma jika bersentuhan dengan perempuan. Aku juga tidak tahu penyebabnya yang pastinya terjadi sejak aku memasuki smp.
"Gila!" Ujar Keito.
"M-maaf!" Ucap Kairi. Akupun memegang dadaku.
"Kyoutaro Ao, apa ka-" Entah mengapa Saito yang dari tadi diam akhirnya bicara.
"Tak apa. Sepertinya tadi terlalu tiba-tiba sehingga asmaku tidak kambuh."
"Oi! Kau... yang benarlah?! Tersentuh oleh perempuan, maka kau akan terkena asma?" Ujar Keito
" Kyoutaro-kun, kau trauma dengan perempuan?" Tanya Rin yang dari tadi diam.
"Ya. Ada perempuan yang terlalu hyper dan melecehkanku saat aku smp..." ujarku bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimyōna hōhō de mitsukatta ai!
RomantikBerubah! Semua berubah! Tak ada satupun yang tertinggal! Kalian tahu apa yang berubah? ini cukup menjijikan. AKU BERUBAH MENJADI COWOK!!! Aku hanya seorang cewek biasa tapi kini berubah menjadi cowok! Cakep lagi! Selama ini hidupku yang biasa saja k...