Kaa-san

394 14 0
                                    

"Aku... penyuka anak kecil." Ujarku dengan datar. Sukses membuat mereka melongo.

"Entah mengapa tiap kali melihat anak kecil, aku jadi pingin membawanya pulang kerumah dan menguncinya dikamar. Terus kupandangi tiap hari, kupeluk tiap hari dan.....bercanda." wajah mereka makin melongo.

"Hahaha... aku tahu kau bercanda. Aku tidak tertipu dengan kata-katamu." Ujar Keito.

"Sebetulnya aku adalah pencinta ibu-ibu. Tiap hari aku selalu mencium dan memeluk mamaku setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap 27 detik. Karena papa sedang berada diluar negeri, jadi aku bebas melakukan itu pada mama. Kadang saat diluar aku akan mencium tangan dan pipi setiap ibu-ibu yang kutemui. Kemudian bercanda." Tampangmu masih datar.

"Wajah datarmu tidak menyakinkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutmu." Ujar Rin.

"Well memang hanya bercanda, tapi yang sebernarnya, aku adalah seorang pencinta imouto. Kyo-chan selalu kuperlakukan seperti ratu. Tapi sesaat dia pergi kesekolah, aku selalu menghabiskan waktuku dikamar dengan mengabdikan setiap detikku disana. Melakukan ini dan itu. Aku iuga sebenarnya seorang hentai yang super mesum."

"Bercanda lagi. Kau lupa menambahkannya." Ujar Kairi.

"Aku..." Wajah datarku berubah menjadi serius, membuat mereka menatapku serius juga.

"....Seorang gay." Aku menutup wajahku dengan tanganku. Aku tak dapat melihat reaksi mereka tapi aku bisa mendekar kalau mereka tersentak. Mereka terkejut dan aku menutu wajahku karena menahan tawaku.

"Aku pencinta laki-laki." Yaiyalah aku emang pencinta laki-laki. Kalau aku pecibta perempuan bisa gawatkan. Meskipun aku berada ditubuh laki-laki, tapi jiwaku masih perempuan.

Aku menunduk dan masih menutup wajahku.

"Ao..." Suara Rei terdengar sedih.

"Biar bagaimanapun aku tetap akan menjadi temanmu." Lanjut Rei.

"Ehmmm... maaf...selama ini aku telah mengejekmu. Aku... kau pasti kesusahan.... dan aku hanya menambah bebanmu...." Keito nampak menyesal.

"Kyoutaro Ao, aku akan membantumu jika kau perlu bantuan." Nada ketua sialan ini begitu serius membuatku kesusahan menahan tawaku. Dapat kurasakan bahuku sudah mengetar.

"Kyoutaro-kun, jangan menangis. Kau seorang model. Nanti dilihat orang." Rin berusaha membghiburku.

"Kami tidak akan membocorkan hal ini. Rahasiamu aman." Kairi berusaha meyakinkanku.

Sial aku tidak tahan lagi!

"Hahahahahahahahahaha! Perutku! Hahaha! Aduh! Hahaha!" Tawaku yang cukup keras membuatku menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin. Anehnya aku mengar suara orang-orang seperti memotret tapi apa?

"Hahaha! Maaf! A-aku tak tahan lagi! hahaha!" Akupun berusaha meredakan tawaku dan menghapus beberapa air mata yang sempat keluar. Sial perutku sakit karena kebanyakan ketawa.

"Ao..."

"Hm?" Memasang wajah tak bersalah andalanku. Tapi aneh muka Rei seperti bahagia tidak marah.

"Kau.... ketawa! Sial! Seharusnya tadi aku rekam! Gila! Tawamu begitu merdu ditelingaku! Aku yakin fansmu makin bertambah!" Ujar Rei sambil menunjuk para penghuni kantin lainnya.

Dan aku menemukan jawabannya. Mereka memotretku saat aku lagi ketawa dan mengeluh karena perutku yang sakit. Akupun kembali kewajah datarku.

Tiba-tiba hpku bergetar bertanda ada yang meneloponku.

"Hn"

"......."

"Disekolah."

"........"

Kimyōna hōhō de mitsukatta ai!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang