Just a While

373 16 0
                                    


Osis ada didepan mataku sekarang dan terlebih lagi, ada yang menganalku dalam pernampilan ini.

Aku mundur kebelakang beberapa langkah tapi pergelangan tangan sevelah kiriku ditahan oleh... Ketua sialan ini!

"Kamu murid disini?" Ketua sialan ini sedang menyelidiki tubuhku. Tapi....

"Hentai!" Aku langsung menyilangkan sebelah tanganku yang mesih bebas disepan dadaku. Dengan tinggiku sekarang, ketua sialan ini dapan melihat jelas apa yang seharusnya dia tidak boleh.

"M-maaf..." Aku dan ketua sialan ini sama-sama menampakkan rona merah diwajah kami.

"Kyou-chan!" Kairi langsung memelukku.

"L-lepas! Hah..hah..hahh..hah..hah.." gawat asmaku. Melihat napasku yabg mulai terengah-engah, ketua sialan langsung menarik Kairi terlepas dariku. Aku langsung jatuh terduduk dan berusaha mencari udara untuk kuhirup.

"M-maaf!"

"Keito! Ambil ta-"

"Tak-hahh.. hah.. per-hah..."

"Apanya yang tak perlu?!" Bentak ketua sialan. Dia kelihatan panik sekali.

Aku menutup mataku mencoba menenagkan diri. Tak lama kemudian nafasku mulai berjalan baik walaupun masih sedikit terengah-engah.

"Kamu juga memiliki alergi yang sama dengan Kyoutaro Ao?" Tabya ketua sialan itu.

"Hn." Akupun bangkit berdiri dan mulai berjalan pergi.

"Mau kemana?" Tanganku ditahan ketua lagi...

"Tentu saja. Cari baju, Hentai!" Bentakku. Aku kesal sekali sama ketua sialan ini.

"Kairi, kamu ambil baju untuknya. Kyoutaro-san, kamu ikut kairi. Jangan kabur setelah itu. Kairi jaga dia." Ujar ketua sialan.

Akupun dengan pasrah berjalan mengikuti kairi dari belalang dengan muka cemberut.

"Ini." Kairi memberikan baju padaku dan kupakai.

Ternyata bajunya adalah seragam perempuan disekolah ini. Tapi... agak sedikit ketat...

"Maaf cuma ini yang tersisa..." Tampang menyesal terlihat jelas diraut Kairi.

"Hn." Akupun melihat seragam laki-lakiku dan memeluknya.

"Itu seragam siapa? Itu seragam laki-laki kan?"

Tanpa menjawabnya, aku langsung pergi menuju ruang osis.

Sesampai disana, aku langsung duduk disalah satu sofa. "Aku disini karena A-kun. Dia menjadi model dan aku hanya ingin memberi selamat tapi karena sedikit masalah... A-kun meminjamkan seragamnya dan dia sedang mencari baju pengganti untukku, tapi karena sudah ada pengganti jadi kurasa tidak perlu dan aku mau pulang. Aku disini karena kabur dari home schoolingku dan aku lebih baik segera pergi atau akan ketinggalan pesawat." Lebih baik berbicara dulu sebelum ditanyai.

"K-kalau begitu Kyou-chan harus cepat pergi!" Ucap Kairi.

Akupun berdiri tapi sebuah ide gila muncul diotakku. Akupun berjalan menghampiri ketua mesum. Semua diruangan kelihatan bingung tapi aku gak peduli.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Entah mengapa suara ketua sialan ini kelihatan gugup karena wajahku dan wajahnya tinggal 2cm lagi.

"Pervent, tipemu lumayan juga..." Akupun langsung mencium kedua pipinya serta keningnya dan yang terakhir adalah.... dagunya.

"Masih seratus tahun untuk mendapatkan bibirku dibibirmu karena kau akan segera mati ditangan A-kun." Ucapku yang menampar pelan pipi kirinya.

Akupun berlari keluar. Pulang kerumah tapi sepertinya sepi. Akupun sehera mandi, mencuci seragam yang dipanjamkan dan setelah itu aku terjun kealam mimpi. Untung hari ini aku tidak ada jadwal permotretan.

Kimyōna hōhō de mitsukatta ai!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang