CHAPTER 14 : Catherine Sillian (1)

36.7K 3.2K 164
                                    

Swuuush ... jleb!

Swuuush ... jleb!

Swuuush ... jleb!

Ellea menatap puas pada tiga anak panah yang tertancap sempurna pada lingkaran merah di papan sasaran. Hujan salju sudah berhenti sejak semalam, akan tetapi suhu udaranya semakin menusuk. Sudah dua minggu sejak kepergian Raja, Ratu, Harry dan seluruh pasukannya, akan tetapi belum ada satu pun kabar yang terdengar. Kekhawatiran perempuan itu juga bertambah dengan adanya Catherine.

"Putri, silahkan diminum dulu," Kate tersenyum lembut sambil menyodorkan segelas air pada Ellea, "Kemampuan memanah Anda luar biasa sekali, Putri."

Perempuan itu cuma tersenyum kecil, tapi tetap menerima air yang di sodorkan tangan ringkih Kate. Sebenarnya Ellea sangat tidak nyaman dengan keberadaan gadis pucat ini, namun Octavius terus saja mendesak untuk melakukan segala sesuatunya bersama-sama. Lagi pula Putri Keluarga Sillian itu bukan orang jahat. Justru kelewat lembut dan penuh tata krama. Ellea jadi khawatir, respon seperti apa yang akan Harry berikan nantinya.

"Kate, bisa tinggalkan aku sebentar?" Ellea mengayunkan tangannya dan sebuah pena melayang ke arahnya, "Aku harus melakukan sesuatu sebelum kembali ke Istana Spica. Kau boleh kesana duluan dan menunggu di ruang tengah."

"Kemuliaan dan Kejayaan Deandrez bagi Putri Mahkota." Kate memberikan penghormatan terbaiknya sebelum beranjak dari sana.

Ellea menghela napas, sebenarnya Kate itu sangat penurut. Tapi justru karena itu ia jadi semakin tak tega kalau harus mengusir anak sebaik dan selembut itu. Gadis bersurai karamel itu kemudian membuka sepucuk surat yang sebenarnya sudah sejak kemarin ia terima. Tenda peristirahatan Barack Pegasus juga dibuat lebih tertutup dan hangat, khusus musim dingin, dan belakangan ini Ellea cukup sering menghabiskan waktunya disana. Lantas perempuan itu membuka suratnya.

======================================
Teruntuk yang kucintai, Estelle,

Bagaimana kabarmu? Disini kami masih harus

berjuang sedikit lagi. Pertemuan yang direncana-

kan tidak berakhir baik. Kaum Trevian menuduh
kami membelot, dan memenjarakan kami untuk
sementara di sini. Tapi jangan khawatir, akan ku-

pastikan kami bisa keluar hidup-hidup dari tem-

pat ini.

Apakah Deandrez baik-baik saja? Apa kau bisa me-

lewati semuanya sendirian, Ell? Aku sungguh

minta maaf karena menempatkanmu dalam

posisi yang sangat menyulitkan ini. Tunggulah

beberapa hari lagi sampai kami menyerang pa-

sukan perbatasan Trevian dan kembali dengan

selamat.

Kuharap dengan sepucuk surat ini dapat me-
ngurangi kerinduanku padamu. Dan kuharap

ini dapat meringankan bebanmu di sana.

Jangan tidur terlalu malam, dan mintalah

bantuan pada Tuan Octavius kalau ada sesuatu

yang tidak kau mengerti. Aku akan segera pulang.
Aku sangat-sangat-sangat mencintaimu,

                                                                       Harziusse,

======================================

Ellea tersenyum tipis begitu mendapati surat dari Harry. Sesuai yang sudah ia perkirakan sebelumnya, mereka semua akan berada dalam kesulitan. Meskipun wanita itu sudah bersusah payah mengubah cerita, alurnya tetap mengalir sebagaimana mestinya. Takdir tetap mempertemukan Ellea dengan Kate, dan Deandrez harus kalah agar sang pangeran juga bisa bertemu wanita yang seharusnya menjadi pujaan hatinya.

Who Made Me A Princess? [On Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang