12. Jadi Pelampiasannya

326 30 0
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁

Hari itu tidak ada hujan ataupun badai, sebuah pesan singkat mampir di BBM Alena, Alena sendiri memandang binggung chat tersebut. Ketiga kalinya Kevin memulai chat dengannya semenjak Kevin berpacaran dengan Niken.

Alena benar-benar menjauh, menjauh dari hubungan Kevin dan Niken karena tidak ingin dibilang perusak hubungan orang.

"PING!!!"

"Ya?"

Balas Alena malam itu.

"Gue kangen lo"

Alena memandang bingung dengan pesan yang dikirimkan Kevin. Sebenarnya posisi Alena disini itu sebagai apa sih? Tempat dimana Kevin datang saat bosan atau?

"?"

Balas Alena singkat karena tidak mau membawa perasaannya lagi dalam hubungan pertemanan Alena dan Kevin.

"Kok gue di cuekin?"

Alena tersenyum kecut, dia sama persis seperti pelarian bagi Kevin saat ini. Maunya Kevin apasih?

"Gue kan ga suruh lo nge-chat gue dan bilang kalo lo kangen gue"

Balas Alena langsung.

"Yaudah, untung masih mau gue nyariin lo"

"Emang ya ada teman yang baik dan ada teman yang bang*at"

"Mulai sekarang anggap aja kita ga pernah temenan"

Kata-kata yang tertulis itu bagaikan pisau kecil yang amat banyak yang di tancapkan ke hatinya satu persatu. Sakit dan berdarah.

Dalam hidupnya, bahkan untuk sekalipun membayangkan dirinya di hina oleh orang yang sempat disukainya tak pernah terbayangkan.

Alena hanya membaca pesan dari Kevin dan beralih menceritakan hal tersebut kepada teman-temannya.

Salah satu temannya Flo marah akan sikap Kevin kepada Alena dan memilih untuk mengirmkan pesan tentang hal yang tidak diketau oleh Alena.

Selang beberapa menit kemudian, satu pesan muncul dari Kevin.

"Gue minta maaf"

"Tadi gue lagi emosi"

"Niken udah dua hari ga ada kabar, gue juga lagi marah-marahnya sama adek gue"

"Maaf"

Alena POV

Kata maaf memang gampang untuk terucap, namun bagaimana jadinya ketika kamu terlalu lelah menerima kata maaf yang terus diberikan oleh orang yang kamu sayangi tapi dia selalu membuat kami sakit.

Ibarat piring yang tidak sengaja dipecahkan, sekalipun kamu minta maaf piring tersebut ga akan kembali seperti semula.

Kamu mainin rasa aku Kev, dan menurut aku itu sama sekali ga lucu.

Aku udah coba untuk bersikap sabar selama ini ketika kamu mempermainkan rasa yang aku miliki.

"Kalo lo minta maaf hanya karna Flo, lebih baik ga usah"

Setelah itu, aku tau kamu memang tulus meminta maaf, tapi aku baru benar-benar tersadar.

Aku memang pelarian kamu dari Niken yang ga ada kabar.

Apart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang