4. Valentine 2015

554 51 1
                                    

"Sometimes the simply things in this world change"

🍁

Tepat satu tahun yang lalu,

Pagi itu suasana cerah dengan matahari yang bersinar terang memberikan kesejukan. Bunyi decitan ban bus sekolah mengawali pagi Alena.

Pandangannya menyapu suasana pagi sekolah yang belum terlalu ramai, melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukan 7.05 pagi. Berjalan pelan diantara hiruk pikuk anak-anak yang baru keluar dari bus sekolah.

Setelah itu menaiki tangga untuk ke lantai atas, menuju kelasnya 9b ditemani dengan dua orang temannya yang asik bercerita tentang topik yang tak terlalu ditanggapinya.

Saat papan bertuliskan "9b" terlihat di depan mata, kedua temannya berlalu sambil mengucapkan "sampai jumpa sepulang sekolah"

Saat pintu kelas dibuka pemandangan asing menyambut Alena, tidak biasanya anak-anak laki-laki di kelas membawa tas yang bisa dibilang hampir terisi penuh. Biasanya mereka tak serajin ini untuk membawa buku-buku pelajaran yang beratnya minta ampun.

Dan saat salah satu temannya masuk Alena langsung mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.

"Axel, tumben rajin lo" Ucap Alena denga lirikan mata ke arah tas milik Axel.

"Kagaa, nihh isinya" Balas Axel diiringi gerakan mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam tasnya. Boneka.

"Owalahh" Seru Alena mulai mengerti arti boneka tersebut.

Hampir saja Alena lupa, hari ini 14 februari. Hari yang disebut semua orang hari kasih sayang entah itu menunjukan sayang terhadap teman, sahabat, pacar atau orangtua.

Alena hanya memandang anak laki-laki yang sedari tadi keluar masuk sampai tatapannya tertumpuk di mata Kevin.

Kevin datang dengan senyum lebar di wajahnya dan berdiri dibatasi dua meja dari tempa duduk Alena.

"Alenaa, coklat dongg" Ucap Kevin yang dibalas cibiran kecil oleh Alena.

"Harusnya gue yang minta coklat" Sambil memutar kedua matanya dan memandang Kevin keki. Sedangkan Kevin hanya berlalu ke tempat duduknya dan mengeluarkan sebuah boneka juga.

Seperti diterbangkan lalu dijatuhkan, harusnya Alena tau kalau dia ga bisa berharap lebih kepada Kevin, nyatanya dia sama dengan anak sekelas yang lain. Yang membawa boneka di hari valentine lalu memberikan kepada orang yang mereka sayang.

Alena memindahkan pandangannya kembali kepada catatannya. Mencerna segala sesuatu yang terjadi.

Sampai, Kevin muncul di sebelahnya dengan coklat bersampul khas valentine.

Alena hanya memandang bingung coklat tersebut lalu memandang kepada orang yang memegangnya.

"Buat lo" Ucap Kevin singkat.

"Gue? Makasih ya!" Balas Alena dengan senyum tulus yang disambut anggukan oleh Kevin yang lalu berjalan menjauh.

Alena sendiri hanya tersenyum sendiri ditempatnya, kelemahannya yang menjadi bumerang bagi kelanjutan kisah anatara Alena dan Kevin.

Sementara itu keadaan kelas semakin ramai dengan siswa siswi yang saling bertukar coklat.

🍁

Sepulang sekolah Alena mulai memasukan satu persatu coklatnya ke dalam kulkas putih di rumahnya. Tiba di coklat yang sangat Alena hafal pemberian Kevin, Alena memandang dengan senyum yang merekah ke arah coklat tersebut sebelum memasukannya dan berlalu.

Ini adalah kisah ke 2 Alena dan Kevin, yang masih mencari bagaimana akhirnya.

Apart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang