part 7

6.1K 414 12
                                        

happy reading...

Matahari menyinari mata
upss, ternyata sudah pagi dan saat ini adalah kelas praktek, eh tapi masih ada kelas teori angin tapi ngak apa apa deh yang penting hari ini ngak aneh sama seperti hari kemarin

Aku langsung bergegas ke ruang teori angin, gurunya madam Sus
di element air ada juga pembagian level satu buat gumpalan angin serta senjatam level dua terbang dan level 3 angin panas

kami yang hanya tujuh orang dalam kelas, memulai kelas dan saat ini juga tak ada hal yang aneh terjadi, aku bisa membuat gumpalan angin secara normal, saat ku keluar tiba tiba ada seseorang yang menggunakan element angin menghempaskan badanku kebelakang "ahhh" aku kaget dan ternyata itu giano si kakak yang super ganteng "ehh kakak?",
"kamu mau kemana??"

"Mau masuk kelas kak", aku hanya senyum dan melanjutkan langkah kakiku keruang praktek Bu Elis sudah menunggu kami

"Oke anak anak saatnya kita mengetahui cara bertarung elemen air, disitu ada batu yang tersusun keatas silakan jatuhkan semua dengan bola air yang sudah kalian pelajari, tapi di antara batu itu sudah dilumuri oleh lem jadi untuk menjatuhkan batu itu sulit"

Bu elis melempar bola air dan batu itu hancur, semua tercengang, "Bukannya diperintah untuk menjatuhkan?"

"Itu kan batunya jatuh tapi hanya saja batunya menjadi kecil"

Semua mencoba dengan keras tapi hanya menghasilkan retakan saja, aku malas untuk melakukanya, lebih baik aku duduk menunggu selesai kelas

Aku merasakan ada orang yang menyerangku, refleks aku untuk berteriak sambil menyilangkan tanganku ke dada, dalam hatiku " kenapa tubuhku tak merasakan apa apa?", saat kubuka mataku kuluhat seperti perisai air yang menghalangi serangan tadi
"Siapa tadi yang menyerangku?" teriakku

"Aku"

aku melihat kearah orang yang berkata kata tadi dan ternyata itu ibu elis, aku tak menyangka kalau Ibu Elis yang berbuat seperti ini
"Anggie kamu itu berpotensi nak tapi kamu masih ngak mau mempercayainya, besok aku akan mulai privat denganmu selesai kuliah datang keruangan ini"

Aku tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ibu Elis, tapi aku mau mencobanya barang kali berhasil

lima bulan kemudian.....

Ini saatnya tes dan aku nampaknya sudah mempunyai respon yang baik untuk elements ku, hntuk air aku udah bisa lancar level satu, untuk angin aku udah bisa juga, tanah yah setidaknya udah ngak kaku dan bisa ngontrol kekuatan gue

Hari ini ujian semester dua gue dan ini tahap pertama gue harus nunjukin semua hasil latihan gue ke tiga dosen gue, kalo ngak balik lagi ke semester dua

di universitas gue semester dua harus ujian kekuatan, dan saatnya aku masuk, aku harus menghancurkan batu, membuat hancur miniatur rumah dan menghancurkan papan kayu

Aku bersiap siap " Pisau angin " kuteriakkan dan membuat papan itu terbelah dan segera melanjutkan kebatu yang harus dihancurkan " Cambuk air " aku menghancurkan batu dengan tiga kali pukulan dan segera kuteriakan " gundukan batu " seketika itu miniatur itu tertusuk oleh batuan yang runcing

Kulihat semua dosenku tersenyum dengan cemerlang kepadaku, aku keluar dengan lega dan senyumku terpampang nyata

Aku bergegas menuju kearah kezia sama juan, "Gimana lo ngi? Sukses?"

"Begitulah"

"Tapi loe udah liat ngak pembagian turnamen ujian tahap dua, yang gue tahu sih itu akan digabung antara penguna elemen satu ampe tiga elemen satu tim itu kalo ngak salah empat orang" kata juan sambil makan lolipop

"Kalo gitu ayo kita lihat", aku sangat tak untuk melihat timku
saat kulihat "Juan Gilbert, Kezia jacom, Dean Wijaya, Anggie Horison"

"Yah,, ngak ada yang lain bosan gue sama orang orang ini" kata juan yang sedikit gila

"Yah udah kalo loe ngak mau lagi pula ngak butuh kok kekuatan loe udah ada anggie" ejek kezia

kami langsung kembali kekamar untuk istirahat karna besok, kita akan latihan bersama, berhubung turnamennya empat hari lagi, tapi dari tadi gue ngak lihat dean, kemana tu anak yah??, aku memutuskan untuk meninggalkan kezia dan juan yang sedari tadi bekelahi, dan menuju ketaman kampus, kulihat dean bersama seseorang nampaknya itu seorang gadis, aku penasaran agak mendekat kearah mereka, gadis itu putih dan cantik, kok perasaanku seperti ngak mau lihat dean sama cewek itu sihh

to be continue.....

thanks udah baca jangan lupa vote...
sorry kalo lama update soalnya lagi sibuk banget....

Elements UniversityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang