Episode 1

1.7K 52 7
                                    

Hai semua, ini cerita pertama yang aku buat. Semoga kalian suka yaa.. jangan lupa tinggalin jejak Vomments kalian. Pencet vote gak sampe sedetik kok, jadi gaboleh pelit

Makasih :)

------------------------------------------------

"Rhea!"
Aku menoleh ke sumber suara. Kulihat temanku - Jenni - berlari pelan ke arahku. Aku menghentikan langkahku.

"Saudaraku akan bertunangan Sabtu depan. Kamu mau jadi fotografernya? Soal bayaran, jangan khawatir. Walaupun aku tahu kau pasti sukarela membantu, aku tetap akan membayarmu. Bagaimana?" Ujarnya dengan logat British yang kental. Ia menatapku dengan wajah penuh harap.

"Jam berapa acaranya?" Aku mengeluarkan notes kecil dan pulpen dari dalam jaketku.

"Jam 7 malam. Di Elizabeth Hotel. Kau bisa kan?" Ia mengeluarkan cengiran khasnya.

"Hm.. sebentar" aku mengecek jadwal minggu depan di notes "Oke. Aku bisa. Tidak sampai larut malam kan? Aku harus ke Berlin, ada pembukaan galeri baru,"

"Tenang saja. Jam 11 malam kau boleh pulang. Thank you ya," ia menepuk pundakku senang. Aku mengangguk kemudian pamit kembali ke apartemen.

***
Namaku Rhea Priscillia Adinata. Aku lahir di Surabaya, 25 Oktober 1991. Aku baru saja lulus S2 jurusan Informatika. Hobiku fotografi dan travelling. Aku bekerja sebagai penulis artikel salah satu majalah.

Aku barusan berbelanja di supermarket saat Jenni memanggilku. Sesampainya di apartemen, aku langsung membereskan belanjaan dan rebahan di sofa.

"Nggak banyak agenda penting sampe Sabtu depan. Enaknya ke mana ya?" Gumamku sambil melihat notesku. "Hm.. Ke Sungai Thames kan ada festival musik. Ke sana seru kali ya," aku pun memutuskan menyelesaikan semua pekerjaan biar nanti pas ke festival musik enggak usah mikirin kerjaan yang numpuk.

***
Hari ini Festival Musik di Sungai Thames diadakan. Setelah merasa siap, aku langsung keluar apartemen dan menuruni tangga. Di luar, tetangga apartemen - Daphne - menyapaku.

"Hi. Where will you go?" Tanyanya dengan senyum riang. Ia tampak rapi, sepertinya mau pergi juga.

"Music festival. You'll go there too?" Aku berharap jawabannya adalah iya, biar gak jomblo gitu maksudnya, hehe.

Yes! Untungnya takdir berpihak padaku. Jadilah kami berjalan bersama ke Sungai Thames. Kebetulan apartemen kami gak jauh dari sana jadi bisa hemat ongkos.

"Wow.. It's really crowded here! Apa kita bisa menonton dari barisan depan?" Daphne celingukan mencari celah supaya bisa ke depan.

"Gini caranya," aku langsung menyeret tangannya menembus keramaian.

"Damn, fuck you? Main terobos saja!"  Duh, Komplit banget sih ngumpatnya.

Ah, sebodolah, yang penting gue wangi (?) (Kok kayak iklan TV ya?). Aku terus merangsek maju. Wajah Daphne berubah cerah begitu kami berhasil di barisan depan.

Sudah 5 band yang tampil. Sekarang saatnya band lokal kesukaanku, Grenade tampil. Katanya vokalis mereka orang Indonesia, tapi secara pribadi, aku nggak pernah ngeliat wajahnya. Katanya sih vokalisnya nggak terlalu suka go public.

And here they are..
Mereka sudah berdiri di atas panggung, menyapa para fans yang langsung disambut histeris. Tapi si vokalis belum terlihat. Baru ada pemegang bass, gitar, dan drum.

Kayaknya itu deh vokalisnya.
Dandanannya simple tapi cool. Dan, hei, dia membawa flower crown. Sepertinya akan diberikan saat ia menyanyi nanti. Ia mulai tersenyum dan melambaikan tangan. Setelah berdeham sejenak, ia mulai menyanyi.

Uh, sepertinya aku berbakat jadi peramal. See, sekitar 2 menit setelah menyanyikan lagu pertama, ia turun dari panggung dan mulai mencari sosok gadis yang akan dipakaikannya flower crown itu. Para penonton perempuan langsung berteriak-teriak berharap si vokalis akan berhenti pada mereka.

"Reynald Reynald, aku saja! Aku!"

"Pilih aku,"

Oh, jadi namanya Reynald. Yah, lumayan keren. Sekeren orangnya.

Langkahnya terhenti di depan seseorang. Ia pun mulai tersenyum di depan lucky girl itu.

Dan kalian tau siapa dia?

Lucky girl itu ternyata aku..

What? Dia enggak katarak kan? Masa milih cewek biasa kayak aku? Atau aku yang terlalu berharap dia berhenti di hadapanku?

***
Part ini udah direvisi. Tapi gak berubah banyak kok dari yang asli. Sorry ya kalo kependekan hehe.

Stay tune ya guys:)

When You Were HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang