[Jangan lupa Vote sehabis baca]
------------------------------------------------
Setelah 2 minggu dirawat di rumah sakit, Dr. Ann mengizinkan aku pulang. Daphne menunjukkan kamar apartemenku. Hasilnya nihil, aku tetap tak mengingat apapun. Reynald juga tidak bisa berbuat banyak. Tapi dia sangat rajin mengunjungi atau menghubungiku walau sekedar menanyakan kabar.
"Rhea, lagi sibuk enggak?"
"Enggak. Cuman lagi beresin kamar. Kenapa Rey?"
"Mau ngajakin lunch bareng, bisa?"
"Bisa. Jam berapa?"
"Hm, setengah jam lagi, jam 12. Di D'Bestie Kafe. Nanti aku jemput gimana?"
"Oke. Sebentar aku siap-siap dulu," setelah memutus sambungan telepon, aku pun berganti pakaian. Saat membuka laci, aku heran melihat flower crown dan sekuntum mawar di sana. Aku menyentuhnya, merasa bahwa ada sesuatu tentang ini, tapi enggak tau apa itu.
Merasa sia-sia, aku pun menutup laci itu dan turun ke bawah. Kulihat Reynald sudah ada di halaman dengan mobilnya.
"Cepet banget datengnya," aku menyapanya yang lagi ngotak-atik dasbor mobil.
"Aku enggak mau bikin kamu nunggu," dia nyengir. Aku tertawa. Dia pun turun dan membukakan pintu untukku.
"Apaan sih? Orang bisa sendiri kok,"
"Udah, nggak apa-apa, ayo masuk. Entar kepanasan lho," aku pun masuk ke mobil. Dia menyetir mobil dengan tenang dan aku pun mulai menceritakan apa yang aku temukan di laci.
"Rey,"
"Hm.."
"Tadi aku nemu flower crown di laci. Aku ngerasa ada ingatan khusus tentang barang itu, tapi aku gatau apa. Kamu tau enggak?"
Entah kenapa, dia tiba-tiba hilang keseimbangan dan hampir menabrak mobil dari arah berlawanan. Tapi dia secepat mungkin mengendalikan dirinya, walau nafasnya terdengar memburu.
"Ya ampun Rey! Hati-hati dong! Entar nabrak gimana?" Omelku.
"Ya gapapa. Kan tabrakannya bareng cewek cantik, jadi.. aww.." aku spontan memukul pelan lengannya. Dia mengaduh sesaat, lalu tertawa senang. Aku pun jadi lupa tentang flower crown itu.
"Nih, udah sampe. Wait.."
"Udaahh.. aku bisa buka pintu sendiri," saat aku melepas seat belt dan mau keluar mobil, ternyata ada helai rambutku yang tersangkut dengan baju Reynald. Aku berusaha melepaskannya -- tapi cukup sulit juga -- Reynald pun membantuku. Tangan kami bertautan. Entah kenapa aku merasa nyaman saat itu.
"Thanks Rey,"
"Sama-sama Tuan Putri. Nah, silahkan turun," Reynald menjulurkan tangannya. Aku ragu, lalu aku meraih genggaman tangannya dan berjalan beriringan ke dalam kafe.
***
"Rhea, kamu pesen apa?""Sirloin steak sama orange juice kayaknya pas deh. Kamu?" Aku menutup buku menu dan memanggil pelayan.
"Samain kayak kamu aja. Biar dikata serasi. Siapa tau jodoh beneran," candanya. Aku hanya menggeleng geli. Reynald menyebutkan pesanan kami dan 10 menit kemudian, makanan sudah dihidangkan di meja kami.
"Rhea.."
"Hush, makan gak boleh bicara. Enggak sopan," tegurku. Reynald langsung diam sampai makanan kami habis.
"Rey.." panggilku. Reynald masih asyik menyeruput orange juice. Aku mulai kesal. Aku mencubit lengannya. Dia langsung melempar tatapan bertanya.
"Dipanggil kok, enggak jawab!"
"Lho, katanya enggak boleh ngomong kalo masih makan," jawabnya polos. Aku langsung berdiri dan bersiap pergi, tapi tangannya dengan sigap mencegahku.
"Iya, iya.. Maaf. Jangan ngambek dong, nanti cantiknya luntur lho," rayu Reynald. Aku membuang muka. Melihat sikapku, dia langsung berlutut sambil memasang muka memohon "Hamba mohon ampun, Tuan Putri," katanya.
Pipiku terasa terbakar. Aku buru-buru menyuruhnya bangkit sebelum seluruh pengunjung kafe melihat kelakuannya. Dia langsung tersenyum.
"Sini deh, aku yang bayarin," dia menuju ke kasir.
"Aku bisa bayar sendiri," aku langsung mencari dompetku di tas. Aneh! Dompetku hilang. Tiba-tiba aku mendengar Reynald tertawa.
Dia mengeluarkan sejumlah uang dari sebuah dompet. Aku kenal dompet itu! Itu dompetku! Sadar akan kekesalanku, dia langsung berlari ke arah taman dekat kafe.
Menyebalkan..
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Were Here
RomanceBagaimana bisa aku terjebak denganmu, sosok yang lari dari masa lalu gelap nan suram? Pertanyaan itu terus bergema di kepalaku, meski aku tahu bahwa tidak pernah ada alasan khusus untuk seseorang bisa jatuh cinta. Aku senang bisa mengenalmu, yang m...