Episode 11

317 24 3
                                    

[Jangan lupa Vote sehabis baca]

------------------------------------------------

Rhea's POV

Kubuka mataku perlahan-lahan dan berusaha mengingat apa yang terjadi.

Oh ya, tadi kan aku lagi nonton film sama Reynald di ruang tengah.

Aku heran saat sadar bahwa aku ada di kamar. Ku buka selimutku secepat mungkin. Kemudian tersenyum lega mendapati pakaianku masih utuh. Ku kira Reynald akan mengambil kesempatan saat aku tidur tadi.

Oke, aku emang salah berburuk sangka kepadanya. But, who knows?

Kubuka pintu kamar perlahan. Hm.. aroma makanan menguar dari arah dapur. Dan kulihat di sana, Reynald dengan celemek pink motif bunga milikku sedang memasak sesuatu.

Dia tampak unyu dengan celemek itu hahaha

"Bagaimana tidurnya Tuan Putri?" Sapa Reynald. Aku mengambil segelas air dan meneguknya habis.

"Maaf ya, tadi ngantuk banget soalnya. Jadi ngerepotin. Harusnya kamu gak usah susah-susah ngegotong aku ke kamar,"

"Ah enggak kok. Aku malah khawatir kalo tetap tidur di sofa kamu malah berguling jatuh," dia menyajikan sepiring chocolate croissant ke meja makan.

"Aku sering kok ketiduran di sofa, jadi udah pengalaman dan enggak bakalan jatuh," kilahku. Dia terkekeh seraya melepas celemeknya dan menggantungnya.

"Nah sekarang, makan dulu. Kamu pasti lapar," katanya. Selain chocolate croissant tadi, di meja sudah terhidang apple pie, sepoci teh, dan sepiring besar fish and chips. "Maaf ya tadi aku bongkar kulkas dan lemari dapurmu. Maaf juga aku cuman bisa bikin ini,"

Just info, fish and chips itu makanan khas Inggris berupa kentang dan ikan goreng dibalut tepung tawar yang dihidangkan saat masih panas. Biasanya disajikan tanpa penambah bumbu apapun alias tawar. Kalaupun pake bumbu itupun hanya berupa Vinegar (cuka yang umumnya terbuat dari fermentasi apel). Fish and chips terbuat dari ikan cod atau haddock warna putih sebesar telapak tangan.

"Eh? Iya enggak apa-apa. Berapa lama aku tidur? Kok udah masuk jam minum teh aja?"

Di Inggris, orang biasa makan roti pada saat minum teh sekitar pukul setengah lima sore. Banyak restoran yang khusus menghidangkan teh serta kue-kue dan roti.

"Hm.. sekitar 3,5 jam," katanya sambil berusaha mengingat-ingat. Aku mencegahnya yang akan menuangkan teh ke gelasku.

"Aku bisa sendiri," tolakku. Dia mengalah. "Ngomong-ngomong, kamu ngapain aja selama aku tidur?"

"Melihat-lihat apartemenmu," jawabnya tenang. Aku mendelik. "Tenang, aku tidak membuka apapun di kamarmu," aku menghembuskan nafas lega.

Aku mencermati sekelilingku. Semuanya tampak rapi dan bersih "Kamu yang bersihin apartemenku?" Tanyaku.

Dia yang akan menyantap chocolate croissant nya menatapku sejenak, kemudian menggangguk.

"Aduhh, makasih ya. Kamu jadi susah-susah gini,"

"Biasa aja kali. Udah makan dulu, tuh perut kamu udah demo. Sepertinya dari pagi kamu belum makan," cibir Reynald saat mendengar suara perut keronconganku. Aku nyengir.

When You Were HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang