Chapter 12

2.5K 292 6
                                    

waktu berjalan begitu cepat, kini SMA maju jaya telah ramai dengan siswa siswi yang berebut untuk keluar melewati gerbang menuju rumah nya masing- masing.

begitu pun dengan (Nama Kamu), dianty, dan intan. mereka yang sudah tidak sabar untuk pergi bersama ke mall, berlari seperti anak kecil, menuju Parkiran. Dimana Mobil intan berada.

"Yeye.. kita shopping!!!" intan bersorak bahagia sambil memasuki mobilnya, di ikuti dengan (Nama Kamu) yang duduk disamping intan dan diganti di kursi belakang.

"Alay lo" hardik (Nama Kamu) yang membuat intan menceburkan bibir nya

"TAU. gue gak yakin deh si intan bisa karate, dan gue yakin kalo latihan fisik pasti dia gak pernah ikut. bener gak gue nam" kata dianty menerka- nerka

"enak aja! gue bisa kok karate, kalo mau bukti ayo kita duel" tantang intan

"ayo. siapa takut, hiaaatttsss jurus entog bertelor" dianty bergaya dengan bibir dimajukan seperti bebek sama seperti kedua tangannya

"dasar edan!" cibir intan

"berisik lo berdua, gue bacok lo atu- atu" (Nama Kamu) mendelik kesal pada dianty dan intan. yang di respon dengan rengutan keduanya.

kini ketiganya telah sampai di mall dengan tulisan besar didepan pintu masuk "Pondok Indah Mall"

mereka pun dengan antusias berjalan memasuki mall, berjelajah ke satu toko sampai ke toko yang lain. mulai dari baju, aksesoris, dsb.

(nama kamu) yang memang tidak terlalu menyukai shopping, ia lebih memilih berpisah dari keduanya menunggu mereka dengan duduk santai di Starbucks.

menurut (Nama Kamu) 'buat apa kita beli kalo cuma pengen bukan karena kita butuh, pemborosan namanya'

sibuk dengan makanan nya (Nama Kamu) tidak menyadari bahwa ada yang menduduki kursi dihadapan nya.

"cantik" ucapan itu berhasil membuat (Nama Kamu) mendongkak kaget

"ngapain lo cunguk?" sembur (Nama Kamu) ketika ia tahu siapa yang sedang berada dihadapinya

"nemenin lo yang lagi sendiri" jawab iqbaal memperlihat kan senyum lebarnya

"gue gak butuh ditemenin! lagi soken banget sih lo" (Nama Kamu) memandang iqbaal kesal

"Lo lupa kalo kita itu teman" ucap iqbaal menekan kan kaya teman.

"ugh, nyesel gue" gerutu (Nama Kamu)

"apa? uhuhuhu.. sakit hati abang dek" iqbaal berucap lebay memegang dada dengan wajah dibuat menahan beban hidup :v

"alay! mimpi apa gue bisa temenan sama orang gila kaya lo" ucap (nama kamu) sambil menggeleng- gelengkan kepalanya

"mimpi resepsi pernikahan kita mungkin" goda iqbaal menaik turunkan alisnya

"gak mempan sama gombalan, sorry" (Nama Kamu) mendelik kearah iqbaal yang kini sedang tertawa geli melihat respon dari (Nama Kamu)

bagaimana tida seorang iqbaal dhiafakhri personil boy band terkenal yang sangat digila- gilai wanita, kini ditolak mentah- mentah secara langsung.

"well, sayang nya gue gak gombalin lo" elak iqbaal yang membuat (Nama Kamu) memerah malu

iqbaal pun tertawa lagi kini lebih lepas, melihat wajah memerah (Nama Kamu).

"IQBAAL!!!!!!!"

ketika iqbaal sedang asik dengan tertawa nya dan (Nama Kamu) yang sedang asik menggerutu, terdengar suara melengking yang membuat siapa pun yang mendengar nya, merasakan sakit pada telanganya.

kira- kira siapa ya yang punya suara melengking yang bikin kuping sakit?
penasaran?
jangan paksa gue buat Next!!
jujur aja ni ye. gue bikin chapter ini tanpa revisi ulang langsung publish and than gue gak tau alur nya nyambung tau enggak. sekedar inform gue bukan penulis handal yang punya beribu ide, gue cuma penulis amatir yang lagi coba- coba nyalurin ide pas- pasan gue doang. gue butuh bala bantuan buat bikin cerita ini lebih baik lagi lewat 'saran dan kritikan' kalian dan kata 'Next' bener- bener gak bantu!

thanks buat yang udah mau Baca Dan setia nungguin cerita amburadul gue. BigLuv :*

My Hatters, My Girl FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang