Chapter 5 -story version-

440 49 4
                                    

Di sebuah istana mewah, terdapat seorang gadis yang sangat cantik dan manis. Gadis itu bernama Miku, ia selalu bersikap sopan dan ramah dimana pun ia berada. Namun... ia berhasil masuk kedalam perangkap seorang anak anak kecil yang cerdik...

"Kau sangat cantik, tapi jika kau bersedia, maukah kau mencoba menyanyi?" tanya anak tersebut sambil berdiri dihadapan Miku, Miku melipat kaki sombong.

"Apa aku mendapat sesuatu yang berguna dengan itu?" tanya Miku balik, anak tadi tersenyum kecil.

"Tentu."

"Aku menolak." Balas Miku tegas, anak tadi malah menyeringai seram.

"Apa kau memiliki suara yang tidak enak di dengar?" tanya anak laki laki itu, Miku semakin murka dibuatnya, ia sangat geram dengan keberadaan anak ini dari beberapa jam yang lalu.

"Apa yang kau inginkan huh?! Kau bisa ambil sesuatu yang ada disini dan pergi!" seru Miku sambil berdiri, dayang dayang mulai panik dengan perilaku Miku yang semakin tidak terkendali. Anak kecil tadi lalu berbalik untuk pergi, senyuman aneh tergambar di bibir nya saar ia melesat pergi.

Setelah anak itu di telan oleh kegelapan...

"Hoeeeeekshh!" Miku lalu tersungkur sambil memegangi kerongkongan nya, dayang dayang menghampiri Miku yang tersungkur jatuh di lantai.

"Nona?! Ada apa Nona?!" ucap salah satu dayang nya, Miku hanya bisa mengerang erang sambil mengulurkan tangannya.

"...su...suara ku..." hanya ada suara serak di balik kesakitan yang dirasakan Miku.

***

Miku sedang di rawat didalam kamarnya.

Kegelisahan yang mendalam sedang ia rasakan sekarang. Ia sangat takut, ia takut jika merasakan sakit yang ia derita ini sampai ia mati. Ia tidak ingin mati dan menginginkan keabadian, ia tidak ingin mati membusuk dengan tengkorak nya.

Akhirnya Miku ingin berlama lama didalam mimpi indah nya, di istana yang memerintah Wonderland, disana ia akan abadi dan tidak akan membusuk seperti bangkai.

Tapi jika ia tetap merasakan sakit di tenggorokan nya, ia bisa mati juga kan?

Dengan begitu... datanglah anak laki laki tadi.

"Apa kau mau sakit tenggorokan mu di sembuhkan?" tanya anak itu, Miku terkesiap melihat kedatangan anak itu.

"...ya......Hukkk!" ucap Miku, anak tadi tersenyum lebar. "Kalau begitu kau harus mengikuti apa yang ku katakan," ucapnya, Miku terdiam sebentar mendengar itu.

Lalu Miku mengangguk, anak laki laki tadi lalu memberikan Miku sesuatu di tangannya.

'Kartu Trump?'

Batin Miku terlonjak melihat anak tadi menunjukkan sesuatu padanya, Miku dengan terpaksa pun mengangguk setuju.

Di kegelapan...

Anak tadi menyanyi lagi dengan senyuman lebar...

Sanbanme ARISU wa osanai ko... kirei na sugata de fushigi no kuni, ironna hitto wa madowasette... okashi na kuni wo tsukuriageta...

Sonna ARISU wa kuni no joou, ibitsuna yume ni toritsukarete... kuchiyuku karada ni obienagara, kuni no chou ten ni kunrin suru...

"Hihihihi, tinggal satu lagi..."

Dan 'dream' sudah memiliki 3 penghuni abadi di buku nya, kira kira... siapa Alice yang selanjutnya?

Heyo! Chapter 5 updated! Thanks buat readers yg ngoment dan vote story ini ya, ikuti terus sampai tamat dan lanjut ke cerita ku yang kedua (ngarep).

Alice of Human SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang