Bab 11

8.9K 293 6
                                    

"Bella yang di katakan ibu ada benarnya, tapi yang ungin ku tanyakan apa kau akan menerimaku apa adanya?"icap William.

"Apa maksudmu?"tanya Bella.

"Kami bukanlah manusia biasa sepertimu. Tapi kami tidak lah berbahaya. " ucap William yang di terima helaan nafas Orangtuanya.

"Memang kalian itu apa?"tanya Bella lagi.

"kami akan memberitahumu tapi dengan satu syarat ." William berkata iba.

"Apa itu " ucap Bella penasaran.

"Janji kalau kau tidak akan takut dan pergi . Tapi sebelumnya apakah kau mencintaiku apa adanya."tanya William.

"Yah, aku mencintai mu karna kau selalu membuatku nyaman."

"Baik lah aku akan memberi tahukan kepadamu sosok kami sesunggunya tapi ku mohon jangan takut."ucap william.

"Jadi...?"

"Kami adalah seorang vampire, dan jika kau menikah dengan ku kau juga akan sama."jawab Willam.

"Apa... jadi selama ini aku hidup dengan vampire . Jadi aku tinggal se atap dengan kalian , apa kalian akan menghisap darahku" jawab Bella sambil memegang lehernya menggunakan ke dua tanggannya .

"Pfft.. kami tidak akan menghisap darah mu jika kau tidak terluka , dan juga walaupun kau terluka kami masih bisa menahan karena kami semua vampire vegetarian."jawab ibu William sambil tersenyum hangat.

"William apa kau mencintai ku?" Entah dari mana keberanjan ku untuk bertanya kepada William ku lihat dia menegang dan menunduk setelah itu dia mengangkat wajahnya.

"Ya aku sangat mencintaimu . Sejak kita bertemu di kuburan orangtua mu dan aku baru tau kalau kau adalah 'dia' pada saat kau di kamar mu dengan penampilan biasa tanpa kacamata."jawab William aku merasakan jika semburab datang dari wajahku yah wajahku memerah. Seketika semua tersenyum.

Tiba-tiba William berlutut di depanku dan mengambil sesuatu di kantung celananya sebuah kotak yang di dalamnya terdapat sebuah cincin." Bella mau kah kau menjadi istriku ,wanitaku,ratuku ,dna ibu dari anak-anak ku suatu saat nanti? " tanya William sambil memandang ku lembut dan 'berharap'.

Aku terdiam seketiaka , ah rasanya air mata ku terjun bebas "iiya aku mau." Jawabku tiga kata yang membuat William memasang cincin cantik ke tanganku dia berdiri dan memelukku.

"Ehem , kaliaan meluakan kami." bluss semburam merah datang lagi .
Aku malu: iiya
Aku bahagia:tentu
Aku senang :selalu
...

-------------------
Bella pov

Dalam seumur hidup aku berjanji hanya akan memakai gaun yang berwarna putih tulang panjang menutup kakiku . Di sebelah ku terdapat kakekku yang sedang menggandengku menuju ke sosok pria yang berpakaian celana putih kemeja hitam jas berwarna senada dengan gaun ku . Satu kata untuknya dariku 'tampan'.

Saat tiba di depan altar tangannya menyambutku kakek melepaskan tangannya dariku dan mengiring tanganku kepada pria tampan itu ." Jaga dia dengan kau menjaga dirimu." Kata kakek kepada pria itu.

Di depan kami sudah terdapat pastor yang akan membawa kami untuk menempuh hidup berkeluarga . Diamembisikan sesuatu kepada ku " kau begitu cantik dan mengagumkan".

"Baiklah mari kita mulai upacara pemberkatannya."ucap pastor kepada kami semua yang berada di ruangan ini. " William John Aldevil apakah kau menerima Isabella Swan Parkel menjadi istrimu dalam suka maupun duka ,senang maupun sedih ,sakit maupun sehat ?" Tanya pastor
" yah akuh bersedia".

"Bagaimana denganmu Isabella Swan parlek?" Tanya pastor .
"Yah aku bersedia ".

"Dengan ini saya menyatakan kalian menjadi pasanagan suami istri yang bahagia selamanya." Ucap pastor.
Setelah memasukan cincin masing masing . " silahkan saliang berciuman."

Salahsatu tangan William memeluk pinggangku dan salah satunya mengangkat wajahku agar sejajar dengan wajahnya setelah itu dia mencium bibir ku.

Aku mencintainya : sangat..

The End..

Tunggu Extra nya yah

Cute Girl And Vampire PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang