Bab 3

12K 441 7
                                    

"Hati-hati yah ingat kalo ada apa-apa kirim surat "ucap nenek.

"Oke bye "sambil tersenyum,melambaikan tangan.

<><><><><><><><><><><><><><>
Bella pov:

Sebelum ku pergi aku mengubah penampilan ku ,agar terlihat berbeda aku ingin orang-orang bertemu dengan ku dengan metode off ku yang sangat jelek, ku pakai kacamata, rambut yang diikat seperti ekor kuda ku rasa itu sudah cukup untuk metode off.

Ku tunggangi Hulk dan menuju ke rumah paman Alberto. Sampai lah aku di sebuah gerbang. Tiba -tiba aku di hampiri oleh seseorang yang akan ku kira dia seorang penjaga. Aku pun mendekatinya "Permisi,apakah benar ini tempat tinggal tuan Alberto John Aldevil..?"tanya ku kepada penjaga itu.

Penjaga itu tersenyum "yah benar, apakah kamu Isabelle Swan Parkel ? "tanya penjaga itu.

Ak langsung kaget dan bertanya kepada nya "Kenapa anda bisa tau..? "Tanya ku kepada penjaga itu.

Tanpa apa-apa penjaga itu membuka gerbang tinggi dan besar "silahkan masuk tuan ku sudah menunggu anda "ku jawab dengan senyum ku lepas kaca mata ku , dia membalas senyumku.

Ki tarik Hulk untuk mengikuti ku masuk tapi terhenti karna penjaga tadi menahan "nona biar saya membawa kuda anda ke kandang. "Ucap penjaga itu.

Aku tersenyum padanya "Terima kasih banyak"ucap ku di jawabnya dengan senyuman dan meninggalkan ku. Ku bawa koperku masuk, dan terlihat dari kejauhan seperti ada dua orang yang sepertinya telah menungguku. Aku pun segera masuk, taman yang luas bagaikan istana, tapi kenyataannya ini istana. Istana yang damai dan di penuhi bunga mawar merah yang sangat indah.

"Bella selamat datang di rumah kami "ucap seorang wanita separuh baya itu ,dengan senyuman. "Kenalkan Bella ini istri paman namanya Linysia Alfon Aldevil."ucap paman Alberto. Aku tersenyum dan mengulurkan tanganku "kenalkan aku,Isabella Swan Parkel,salam kenal,panggil saja Bella "ucapku bibi Lysia langsung membalas jabat tanganku. "Salam kenal juga "jawab bibi Lysia dengan senyuman.

"Terimakasih bibi "jawabku tersenyum. Tiba-tiba ke dua tangan mereka terangkat seperti ingin memeluk. aku yang melihat itu sangat senang ku langsung berlari den memeluk mereka tak ku duga air mata ku sudah membasahi pipi merah ku. "Lepaskan lah kesedihan mu ini, tidak apa-apa Bella , keluarkan semuanya jika itu dapat membuatmu tenang."ucap wanita itu sambil mengelus rambutku dengan lembut.

Paman tersenyum"kalau begitu panggil kami ayah dan ibu mulai sekarang "ucap paman.

Bibi melepaskan pelukan dan tangan nya meraih wajahku dan menghapus air mataku menggunakan ibu jarinya."t..ta--"ucapan ku langsung di potong oleh bibi "sudah pokoknya kamu harus panggil kami dengan sebutan itu." "B..baiklah bibi, eh ibu ,ayah "ucapku karna tidak biasa.

Mereka tersenyum."kalau begitu masuklah, anggap saja rumahmu."ucap paman Alberto .

Aku hanya mengangguk. Dan kupakai lagi kacamataku. Terlihat sesosok pria tampan yang kurasa wajahnya familiar sekali."Ayah itu siapa..? "Tanya pria itu. sambil menatap ku tidak suka.

"Kenalin ini Isabella Swan Parkel,panggil saja Bella. Dia akan menjadi pelayan pribadi kamu"jawab paman Alberto.

"Ayah.. ---"ucapannya terhenti karna paman memberi aba-aba untuk diam"CUKUP..!! William jangan bikin ayah kecewa lagi, Bella mulai besok kamu urus William, jika dia ingin menyakitimu kamu kasi pelajaran saja paman tau kamu pandai dalam bela diri."ucap paman Alberto tegas.

"Baik paman eh, ayah "aduh ini memalukan sekali aku masih ragu -ragu untuk memanggil paman.

William menatapku bingung dan tiba-tiba tatqpannya menjadi tajam ke arahku.

Bibi menepuk pundakku "Mari ibu antar ke kamar mu, hari ini kamu istirahat kamu pasti capek karna jauh-jauh ke sini "aku hanya mengangguk dan mengikuti bibi, eh ibu Lysia hingga sampai di sebuah pintu. Ibu Lysia membuka pintu itu dan terlihat ruangan yang besar terdapat kasur yang kelihatan cukup besar ,meja rias, kamar mandi,lemari pakaian,penghangat ruangan yang sudah ada tumpukan kayunya, kurai malas, dan tak lupa ada jendela.aku sangat kagum dengan kamar baruku ini terasa cekup tenang "Bagaimana kamu suka kamar barumu..?"tanya ibu Lysia.

Aku tersenyum dan mengangguk hebat "aku suka sekali ibu, terimakasih! "Aku langsung menatap ibu Lysia dan memeluknya."istirahatlah, ibu tinggal dulu, nanti jika sudah makan malam ibu akan memanggilmu untuk turun ke meja makan."baiklah ibu, maaf jika Bella repotin.keluarga ibu "ibu tersenyum "shhut...jangan berkata seperti itu kami sudah menganggap mu sebagai anggota keluarga kami juga."jawab ibu Lysia.

"Baiklah Bella masuk dulu, permisi ibu."ibu tersenyum dan pergi meninggalkan ku.ku tutup pintu kamarku. Ku simpan koperku di sebelah ranjang dan ku langsung naik ke atas kasur dan tertidur.

William pov:

"Siapa yang sedang memeluk ayah dan ibu, mereka kelihatan sangat akrab.ah mereka masuk "ayah itu siapa..? "Tanya ku kepada ayah. Kutatap dia dengan tatapan tidak suka, karna kulihat dia sangat sok akrab dengan orang tuaku.

"Kenalin ini Isabella Swan Parkel,panggil saja Bella. Dia akan menjadi pelayan pribadimu "jawab ayah. Apa pelayan pribadi berarti aku tidak bisa bebas lagi donk "batinku.

"Ayah..---"belum selesai aku ngomong tapi sudah di beri aba-aba untuk diam oleh ayah."CUKUP..!!,William jangan bikin ayah kecewa lagi, Bella mulai besok kamu urus William.jika dia ingin menyakitimu kamu kasi dia pelajaran saja Paman tau kalau kamu pandai dalam beladiri "jawab ayah dengan nada yang sangat tegas.

"Baik paman eh,ayah"jawabnya ragu-ragu. APA..!ayah katanya memang siapa dia.

Tatapan ku bingung ,dan ku tatap tajam ke arahnya." Dia kira siapa dia berani sekali."ucapku geram, batin ku. Ibu yang melihat ku seperti ini segerah beralih kepada gadis itu.

Ibu mengajaknya pergi dan meninggalkan aku dan ayah yang masih dengan amara yang belum reda. Ayah langsung pergi meninggalkan ku dan ku rasa pergi ke ruang kerja nya untuk menenagkan diri.aku yang merasa di permalukan oleh keluargaku di depan gadis yang ku rasa jelek, buruk, dan bukan tipe ku sama sekali dari pada aku marah-marah tidak jelas mending aku mencari buruan di hutan.

Ku pergi ke hutan ku berlari dengan kencang dan tak menghiraukan apa pun ku terus berlari hingga aku mencium bau yang sangat ku sukai, kulihat ke semua sisi dan tatapan ku jatuh di seekor kelinci yang tersesat.

Ku berlari, ku kejar tapi ku berhenti karena seseorang mendekati kelinci itu.

Sosok wanita yang kucari-cari tapi rasanya berbeda dengan waktu itu. Sekarang penampilannya kelihatan seperti pakaian pelayan. "Hey bukannya itu pakaian maid di tempat tinggal ku itu. Mata kami bertemu dia yang menyadari itu langsung berlari pergi meninggalkan tempat.aku yang ingin mengejar tapi tiba tiba aku terjatuh karena bajuku tersangkut di dahan pohon.

============================

Bersambung..

See you





Cute Girl And Vampire PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang