BAB 1 - CPR

56 1 0
                                    

Berawal dari hobi membaca cerita yang bergenre romance tentang marriage life, perjodohan, benci jadi cinta dan berbagai tema klise lainnya membuatku kadang  berpikir, "duh kenapa gk begini aja ya kalau gk kan pasti lebih bagus ceritanya."
well yaa, everyone has different taste. 
So here i am, pengen nuangin ide cerita yang versinya aku
Dan ini adalah karya pertamaku, semoga kalian menyukainya❤️
Love yaaww~

Tap tap tap tap...

Seorang pemuda dengan setelan jas lengkap berlari tergesa-gesa di koridor Rumah Sakit ketika ia mendapati kabar bahwa wanita kesayangannya, pusat hidupnya, belahan jiwanya mengalami kecelakaan lalu lintas. Seketika ia berhenti ketika melihat beberapa pria besar berpakaian rapi yang ia kenali berdiri menunggu di luar ruangan pasien tersebut. Tanpa berpikir lagi pemuda itu langsung menghampiri dan mencekram kerah pakaian salah satu dari mereka yang tak kalah besar dari dirinnya serta menghantamnya ke dinding.

Bugh...

"Apa saja yang kalian lakukan Hah !!. Bagaimana bisa kalian mengabaikan tugas, apakah sangat susah menjaga satu orang wanita saja?" teriak Alres.

"Maafkan kami tuan, kami lengah dalam mengawasinya." jawab pria besar.

"Apa kau bilang!!..."

Seseorang keluar dari dalam ruangan yang ternyata adalah Joni, seketika membuat Alres berhenti memarahi pria tersebut."Tuan Alres dokter memanggil tuan untuk masuk kedalam". Alres pun langsung bergegas masuk kedalam ruangan lalu kembali lagi "Ingat, aku belum selesai dengan kalian!"

Glek...

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Alres.

"Oma mu sudah siuman dan sekarang sedang istirahat beliau sudah lebih baik dari sebelumnya. Beruntung pendarahan di kepalanya tadi segera di hentikan kalau tidak maka akan berakibat fatal, ngomong-ngomong dimana perempuan itu?" tanya dokter Irfan. Dokter Irfan adalah dokter keluarga Ardiaz, ia dipercaya merawat keluarga Ardiaz semenjak almarhum Opa masih ada.

Alres mengernyitkan keningnya bingung "Maksudnya dok? Perempuan yang mana?"

"Ya perempuan yang membawa Oma mu kesini. Kalau bukan karena dia yang segera membawa Oma mu kemari maka aku tidak akan tahu kalau Nyonya Lila yang mengalami kecelakaan, makanya aku langsung menghubungi Joni setelah itu. Dia benar-benar gadis yang pintar, dia juga yang melakukan penghentian pendarahan sebelumnya di lokasi kecelakaan. Bagaimanapun kau harus berterima kasih kepada gadis itu. Oh ya, kamu jangan selalu sibuk Alres, kamu juga harus memperhatikan Oma mu jadi jagalah Oma mu dengan baik, aku permisi dulu" pamit dokter Irfan.

Alres memilih duduk di sofa yang ada dikamar itu kemudian menyandarkan kepalanya serta melonggarkan dasinya sambil memejamkan mata. Alres menghirup udara dengan kencang berusaha menyegarkan kepalanya dari banyaknya masalah kantor serta rapat yang ditinggalnya begitu saja ketika ia mendapat kabar dari Joni bahwa Oma centilnya itu kecelakaan. Ah Joni! Hampir saja Alres lupa menanyakan padanya, dia adalah asisten sekaligus merangkap orang kepercayaan serta tangan kanannya Oma.

"Jonii..." panggil Alres

"Ya"

"Apa kau mengetahui perempuan yang dibicarakan dokter Irfan tadi?"

"Ya tuan, tadi dia ada disini menunggu nyonya, setelah nyonya siuman ia pun langsung pergi." Jawab Joni.

"Kenapa kau membiarkannya pergi Joni?" bukan Alres yang menjawab melainkan Lila, ia terbangun dari tidurnya karena mendengar pembicaraan mereka yang cukup berisik.

Seketika Alres langsung bangkit dari sofa yang didudukinya dan menghampiri Lila si wanita tua kesayangannya itu dengan tampang khawatir. "Oma bagaimana keadaanmu, apa kau baik-baik saja?" tanya Alres.

My Gift BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang