Pitaloka ~ Sang Ratu Andalas Part 1 ~ 5

3.8K 79 6
                                    


PART 1 ~ 5

part 1
**************
kelulusan pita berakhir dengan sukses. Para siswa dan siswi sma kayu lima telah lulus dengan ujian yg memuaskan. Pitaloka lulus sebagai siswa terbaik dalam angkatanya.
" Pa mara pita lulus." Seru pita gembira
" alhamdulillah, kau memang murid saya yg paling pita." Jawab gumara dengan senyum lembut.
" alhamdulillah ya, pita. Akhirnya kau lulus juga." Sahut rajo penuh senyum di wajahnya
" terima kasih dang rajo, tp kenapa dang rajo senyam senyum seperti itu." Tanya pita aneh
" iya lah aku senang, pita. Kalau kau lulus berarti ratna lulus juga. Dan akhirnya saya bs meminang ratna juga. Sudah tak sabar saya." Sahut rajo
" ohh ... ternyata dang rajo udah gak sabar meminang ratna ya." Ejek pita pada rajo. " oh iya pita lupa ... td pita di panggil kepala sekolah. Pita ke sana dolo ya pa mara dan rajo." Ijin pita pada pa mara dan rajo
"Silahkan pita." Sahut rajo
" sebentar pita, pulang sekolah ini kamu pulang bareng saya ya, pita!" Sahut gumara, nada suara gumara mengandung keharusan bahwa pita harus pulang bareng dengannya.
" eeh .... oh ... iya pa mara. Baiklah." Sahut pita, merasa aneh dengan sikap pa mara karna tidak seperti.biasanya.
" pita pamit dulu ... ass!" Sahut pita melanjutkan
" walaikum ....". Jawab rajo dan gumara serentak
Dengan wajah penuh kejahilan, dang rajo mulai mengejek gumara
" tuan guru, pulang ini mw langsung melamar pita ya?" Ejek rajo, merasa geli melihat pa mara yg masih menatap sosok pita dari kejauhan dengan lembut
" ooh ... rajo. Gak, bukan begitu." Sahut gumara, tersadar akan ejekan rajo
" lalu apa ???" Tanya rajo penasaran
" rahasia lah rajo." Sahut gumara, sama isengnya denga rajo." Kenapa kau msh di sini rajo, kau samperin ratna saja." Saran gumara
" tidak tuan guru ... saya ingin memberikan kesempatan pada ratna untuk sebebas bebasnya melepas masa sma dia." Ujar rajo sambil.mentap ratna dari kejauhan
" sama .... saya pun demikian." Sahut gumara sambil tersenyum menatap pita.
Mereka berdua berdiri di gerbang sambil menatap kekasihnya yg sedang lepas tertawa dan bercanda gurau dengan teman2nya.

PULANG SEKOLAH DI GERBANG SEKOLAH

Gumara sedang menunggu pita yg dari tadi belum juga keluar dari ruang kepla sekolah. Rajo dan ratna sudah betpamitan duluan bersama arsya dan nina.
" Doorr." Sahut pita mengagetkan gumara dari belakang
" pitaa ... kau ini." Sahut gumara sedikit terkejut karena melamun
" pa mara sedang melamunkan apa ? Pita ya ??". Sahut pita spontan dengan PD nya
" iya, pita." Sahut Gumara dengan jujur.
Itu membuat pita sontak kaget dan tersipu malu. Dan pa mara hanya bs tersenyum melihat tingkah pita.
" ayo pita, kita pulang." Ajak gumara. Akhirnya pita naek motor gumara. Gumara langsung menyalakan motornya.
" pa mara, tumben mengajak pita dengan nada keharusan seperti tadi." Tanya pita heran
" sengaja pita, karena ini adalah masa2 terakhir kita sebagai seorang guru dan murid. Saya ingin mengabadikan dalam memori saya." Sahut gumara.
Pita terharu mendengar ucapan kekasihnya itu. Agak ragu dan pelan2 jemari tangan pita menyentuh pinggang gumara,
dan pita melingkarkan tangannya pada penggang gumara. Gumara hanya terdiam tetap fokus mengendarai motor.
"Boleh???" Tanya pita dengan suara pelan
" ya." Jawab gumara dengan senyum.
Pelan2 Pita menyandarkan kepalanya di punggung gumara dengan hati2 dan berkata.
" terima kasih pa mara." Sahut pita dengan suara paling lembut.
Gumara tidak menjawab tapi tangan kiri gumara menyentuh tangan pita dan membelai belai tangan pita. Pita tersenyum dan dia merasa nyaman bersandar pada gumara sambil memejamkan matanya merasakan angin yg menghembusnya.

Part 2
*************
Namun tiba2 saja pa mara menghentikan motornya dan pita pun tersadar.
" kenapa pa mara ???". Sahut pita heran
"Kita kedatangan tamu yg tak di undang pita". Jawab gumara
Sejenak pita mengamati sekeliling lalu tiba, seseorang datang melompat dari arah tenggara ke arah pita dan gumara.
" hangcinda". Seru serentak.pita dan gumara
" hallo inyiek busuk dan gadis menyebalkan." Sapa hc
"Apa yg kau inginkan dari kami ?". Sahut gumara
" apa yg ku inginkan ??? Hahahahaha ." Hc hanya tertawa lalu. " ini yg aku inginkan." Hc melemparkan sesuatu ke dalam tanah yg mengakibatkan asap
yg sangat tebal. Sehingga membuat pandangan mata menjadi sangat kabur.
" pa mara, di mana pak ???" Sahut pita berteriak agar gumara bs mendengar dan merasakan posisi dirinya
" tenang pita, saya akan ke sana?". Sahut gumara sambil terus berlari ke arah suara pita. Namun tiba tiba
" AAAKKKKKHH .....!" Teriak pita.
" pita, kau kenapa pita ??? Kau di mana pita? Jawab aku pita." Sahut gumara cemas karna mendengar suara teriakan pita. Gumara akhirnya berkonsentrasi dan mengeluarkan jurus agar asap tebal ini hilang. Akhirnya sedikit demi sedikit asap mulai hilang. Gumara pun bisa melihat sekeliling dengan jelas.
" pita kau di mana ???" Teriak gumara.
Gumara semakin gusar dan cemas akan hilangnya pita. Namun di sudut pohon terlihat pitaloka yg berbaring pingsan. Gumara menghampiri pita dan membangunkannya
" pita, pita sadar pita ...!" Sahut gumara cemas akan kondisi pita
Akhirnya sedikit demi sedikit mata pita terbuka dan tangan pita merangkul leher gumara, pita mulai mendekatkan wajahnya dan bibirnya pada gumara dan gumara tersadar lalu menepis pita hinggan menjauh darinya
" sapa kau ?". Tanya gumara dengan sangat geram
" aku pita pa mara. Kau tidak mengenalku?." Sahut pita dengan ekpresi ingin menangis dan memohon
" pita yg aku kenal tidak akan seperti ini, pita gadis mandiri dan tdk cengeng apalagi berperilaku tdk senonoh seperti tadi." Sahut gumara geram karna hampir terpedaya oleh pita palsu di hadapnnya.
" hihihihihi ... akhirnya ketahuan juga, tp cukup waktunya untuk memperdaya kamu Gumara peto alam." Sahut pita palsu lalu dia mengubah dirinya menjadi siluman kembali
" KAU .... dimana pitaloka?" Gumara marah karna tersadar atas kecerobohannya.
" kau ingin tahu kekasihmu... tanyakan itu pada MALAIKAT MAUT!" sahut siluman lalu menyerang gumara. Namun gumara bs menepis dan mengunci gerakan siluman itu .
Gumara mencekik leher siluman itu dan bertanya
"Di mana pitaloka, kalau tidak aku akan membunuhmu??" Tanya Gumara geram
" Tanyakan pada MALAIKAT MAUT!" sahut siluman tersebut sambil menghempaskan benda ke arah wajah mata Gumara. Mata gumara menjadi perih dan siluman itupun kabur.
" sial, hei kau .... aaahhhkkk ....". Pandangan gumara menjafi gelap, tubuhnya menjadi sangat lemag dan akhirnya tubuh gumara rubuh dan ambruk

PITALOKA ~ Sang Ratu AndalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang