PITALOKA ~ Sang Ratu Andalas Part 6 ~ 10

2K 54 0
                                    

PIGUM (SAFITRIMIURA7)

PART 6 ~ 10

part 6
************

Namun tiba2 saja gumara di sambar petir oleh serangan ki petir tubuh gumara terhempas ke tanah. Gumara merasa sakit, dan tidak bisa membendung emosi lagi. Ada sesuatu dalam diri gumara keluar. Gumara sedikit demi sedikit bangun. Mata gumara memancarkan mata harimau. Sekeliling gumara memancarkan aura yang sangat besar. Angin mulai berhembus kencang dan awan menjadi gelap. Gumara tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Yang dia pikirkan adalah membunuh orang yg berada di depannya yaitu ki petir.
" AAAKKKKHHH ....." teriak gumara membuat ledakan dan retakkan pada tanah dan gumara langsung membabi buta menghajar ki petir. Kecepatan gumara menjadi setara dengan ki petir dan itu membuat ki petir kewalahan.
Bahkan kekuatan gumara sekarang di atas ki petir. Ki petir terluka akibat serangan dari gumara. Tubuhnya mengeluarkan banyak darah dan tak bisa bangun lagi. Namun gumara tetap melakukan penyerangan tanpa belas kasihan karna akal dan pikiran gumara hilang.
" hentikan gumara." Sahut rajo yg tiba2 datang langsung menahan gumara dari belakang
Namun gumara menyerang balik rajo, gumara seprti tidak mengenal rajo. Rajo akhirnya hanya bisa menangkis semua gerakan gumara.
" rajo, apa yg kau lakukan. Ada apa denga gumara." Teriak alang yg baru datang bersama inyek2 yg lain.
" tuan guru, sedang tidak terkontrol. Hawa harimau menguasai dirinya. Ini bukan dirinya sendiri. Alang bantu saya." Teriak rajo pada alang.
" baik rajo." Sahut alang
" apa benar, ini anakku? Kau kenapa nak." Sahut atuk lebay karat.
" saya juga tidak tahu datuk." Jawab rajo. Rajo dan alang bs mengunci gumara dan menjepitnya ke tanah.
" pita ... pita, anakku kemana ?" Sahut atuk abu cemas memikirkan anaknya
" saya tidak tahu datuk ... hanya gumara yg tahu." Sahut rajo menjawab pertanyaan atuk abu
" sudah .... lebih baik kita fokuskan Pada gumara dulu." Sahut atuk tunggal.
" tapi bagaimana caranya? Gumara sudah tidak terkontrol." Sahut atuk lebay
" gumara seperti ini karna dia tidak bisa menahan emosi. hawa harimau telah mengalahkan akal sehatnya. Saya tw cara mengembalikkannya. Sekarang salurkan tenaga kalian padaku." Sahut atuk tunggal.
Para inyiek menyalurkan tenaga dalamnya dan atuk tunggal mulai mengeluarkan jurus dan di arahkan pada gumara yg sejak tadi di tahan dan dikunci oleh rajo dan alang. Gumara hanya bisa meraung bagaikan hewan liar. Namun sedikit demi sedikit gumara mulai tdk memberontak lagi. Dan gumara jatuh pingsan.
Para inyiek berhasil melumpuhkan gumara dan membawa gumara kembali ke kumayan.
Di ujung tepi sungai , jauh beratus ratus kilometer terdapat gadis yg terdampar di pinggir sungai. Tubuhnya tergeletak di batu besar. Gadis itu pitaloka. Ada sosok harimau yg menjilati wajah pitaloka. Harimau tersebut menggigit baju pita hingga tubuh pita di bawa ke tanah. Kepala harimau tersebut membungkuk ke bawah ke arah perut pita untuk meletakkan tubuh pita ke punggungnya. Dan pita di bawa pergi oleh harimau tersebut.

Part 7
************

GOA HIJAU

Seekor harimau yg membawa pitaloka pergi ke arah goa suluma. Harimau tersebut meletakkan pitaloka dengan hati. Lalu datang seorang pendekar mendekati harimau tersebut.
" sapa yg kamu bawa, wira???" Sahut ki surya pada harimau tersebut
Harimau tersebut berubah ke wujud manusia
" saya tidak tw, guru. Saya menemukannya di pinggir sungai." Jawab wira , nama dari sosok harimau tersebut
" lalu knp kau membawanya." Sahut ki surya
" aroma tubuhnya, seakan dia satu suku dengan kita guru." Sahut wira
" benarkah? Biar aku periksa dia."
Sahut ki surya, lalu mencoba mendekat pada pitaloka yg sedang pingsan
" hmm ... kau benar. Dia satu suku dengan kita. Hmmm ... ternyata ramalan itu benar." Sahut ki surya.
" ramalan apa ???" Tanya wira heran
" tidak apa2 ... semakin sedikit yg tw , gadis ini akan semakin aman. Sampai waktunya tiba. Kita harus melindungi gadis ini. Kau tdk perlu banyak tanya. Lebih baik kau tw dengan caramu sendiri. Skrg pergilah ... carikan aku tanaman obat2an. Saya akan mengobati gadis ini " Sahut ki surya sambil memberikan tenaga dalam pitaloka.
" baiklah ... guru." Sahut wira tanpa pikir panjang wira pergi untuk mengambil tanaman obat2 tersebut.
RUMAH LEBAY KARAT

PITALOKA ~ Sang Ratu AndalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang