PITALOKA ~ Sang Ratu Andalas Part 16 ~ 20

1.9K 51 0
                                    

PIGUM (SAFITRIMIURA7)

PART 16 ~ 20

Part 16
***********

HUTAN

gumara dan pita akhirnya melanjutkan perjalanan ke kumayan pagi harinya. Sudah 4 jam mereka berjalan nampaknya pita sudah mulai kesal dan sedikit lelah.
" apakah desa kumayan masih jauh ?" Tanya tiba-tiba pita
" lumayan , kenapa??? Kau lelah pita." Sahut gumara bertanya balik
" sedikit, tapi kita lanjut saja." Jawab pita.
" kamu mw saya gendong?" Sahut Gumara menawarkan
Lalu seketika pitaloka berhenti berjalan dan memandang aneh gumara.
" kenapa ?" Tanya gumara, merasa tidak aneh atas pertanyaan yg tadi barusan dia lontarkan
" aku boleh bertanya ???" Sahut pitaloka
" boleh, silahkan." Sahut Gumara.
" tadi sepanjang perjalanan, kau hanya menceritakan siapa diriku dan keluargaku. Sekarang aku bertanya. Siapa kau ??" Tanya pitaloka
Gumara tersenyum dan berkata
" aku gumara peto alam, anak dari inyik lebay karat sahabat ayahmu. Akupun sekaligus gurumu di sekolah. Tp itu dulu." Sahut gumara santai
Merasa tidak puas dengan jawaban gumara. Pitaloka bertanya kembali.
" baiklah ... saya tahu namamu gumara. Tapi bukan itu yg saya tanyakan. Akan saya perjelas. Ada hubungan apa kau dengan aku ???" Sahut pitaloka berkata dengan serius
" kenapa kau bertanya begitu ???" Sahut gumara merasa bingung dengan pertanyaan pitaloka
" sikap bahkan tindakanmu, seolah olah antara aku dan kau ada ikatan, apakaaah jangan2 ..." sahut pitaloka
" jangan2 apa ?" Sahut gumara tersenyum, geli.melihat ekpresi pitaloka
" jangan2 hubungan kita suami dan istri." Sahut pitaloka.
Gumara hanya tersenyum, dan sedikit tertawa.
" tenang, hubungan kita belum sejauh itu." Sahut gumara msh menahan senyumnya agar tidak lebar lagi.
" huuuuh... syukurlah." Sahut pita." Lalu hubungan kita apa ???" Tanya pita
" hubungan kita adalah sepa .... " saat gumara ingin menjawab sebagai sepasang kekasih.
Tiba2 saja datang seekor kupu dan berubah menjadi sosok manusia.
" rindu, untuk apa kau di sini!" Sahut gumara
" aku mencari ca ....." terpotong karena melihat sosok.wanita bercadar di samping gumara
" siapa dia ???" Tanya rindu aneh
" dia pitaloka." Sahut gumara sambil tersenyum lembut menatap pitaloka.
Nyesss hati rindu seakan tercabik cabik melihat senyum gumara.
( setahun ini kau tdk pernh tersenyum, hanya dengan melihatnya saja, kau bs tersenyum seperti ini) sahut rindu dalam hati.
" hai pita, bagaimana keadaanmu ?" Tanya rindu mengalihkan sakit hatinya pita hanya terdiam dan membisu
" pita, hilang ingatan rindu. Dia tdk ingat siapa2." Sahut gumara
menjelaskan kenapa pita bersikap diam
" ohh ... begitu." Sahut rindu
" lalu kenapa kau ke sini rindu ???" Sahut gumara.
" tidak apa2, aku pikir kau dalam bahaya karna tidak terlihat di kumayan." Sahut rindu
( aku tidak mungkin berkata aku rindu padamu gumara) gumam rindu dalam hati.
" ya sudah ... ayo kita melanjukan perjalanan." Sahut gumara
Akhirnya mereka berjalan , namun pita malah berjalan di belakang gumara dan rindu. Gumarapun melihat ke belakang dan melihat pita yg berjalan diam sambil melihat sekitar. Lalu gumara berhenti
" pita kenapa kau berjalan di belakang ?" Tanya gumara
" apakah salah jika aku berjalan di belakang ?" Tanya balik pita.
Gumara hanya diam dan tertegun.
" rindu, kau berubah wujudmu dan aku juga akan berubah." Sahut gumara
" kenapa?" Sahut rindu
" agar lebih cepat sampai!" Sahut gumara.
"Tunggu gumara, saya tidak ikut"sahut rindu. Kecewa dengan sikap gumara.
" baiklah, ... pita, kau naek ke punggungku." Sahut gumara dan merubah dirinya menjadi harimau putih. Pita pun naek dan gumara langsung melompat meninggalkan rindu.
" sekarang kau lebih memikirkan perasaan pitaloka, gumara." Sahut rindu tersenyum sedih lalu merubah wujudnya menjadi kupu kupu.

Part 17
***********

RUMAH ATUK ABU

" Abang, kenapa pita dan gumara blm datang?" Sahut ibu puspa cemas. Menunggu kepulangan pita yg sudah lama di rindukannya
" sabar puspa. Gumara sebentar datang membawa anak kesayangan kita." Sahut atuk abu dengan sabar sambil melihat lurus ke depan
" sebentar lagi atuk, saya merasakannya." Sahut alim
" benar sekali." Sahut alang membenarkan
Tidak lama kemudian, terlihat sosok gumara dan pitaloka. Pita turun dari punggung gumara dan gumara merubah wujudnya.
" assalamualaikum ... ayah, ibu,atuk tunggal, atuk abu, bu puspa. Ini pitaloka" sahut gumara
" pita lepaskan cadarmu." Pinta gumara
Pitaloka membuka cadarnya, ibu puspa menangis gembira dan langsung memeluk pitaloka.
" pita, kemana saja kau, nak" sahut ibu puspa merangkul pita dengan sangat erat.
Namun pita hanya diam saja, tidak tahu harus bersikap apa. Dia bener2 tidak mengenal ibunya. Namun dalam hatinya pitapun senang karna dia tidak sendirian lagi.
" kau tahu, nak. Ibu kangen sam kamu, setiap doaku selalu menyebutkan namamu agar kau kembali ke sisi ibu, nak." Sahut ibu puspa.
" selamat datang, nak. Ayah kangen padamu." Sahut atuk abu memeluk ibu puspa dan pita sekaligus.
Pita terharu, namun pita pun bingung bersikap. Pita akhirnya menepuk nepuk dengan lembut punggung atuk abu sebagai tanda membalas pelukan mereka.
" atuk abu, ibu puspa maaf. Ada sedikit kabar yg sedikit kurang baik." Sahut gumara
" kenapa gumara." Atuk abu sedikit terisak dan terharu melihat anaknya pulang
" pita, kehilangan ingatanya. Pita tidak kenal kita semua atuk." Sahut gumara. Atuk abu dan ibu puspa kaget mendengar ucapan Gumara.
" benar, nak. Kau tidak ingat ibu dan ayahmu ?" Tanya ibu puspa tidak percaya.
" benar nak, kau tidak ingat ayah ?" Atuk abu menatap pita
" maaf." Sahut pita. Hanya itu yg bisa dikatakan pita terhadap sosok di depannya. Rasa bersalah melanda pita.
" maafkan aku." Sahut pita sekali lagi
Ibu puspa dan atuk abu kaget. Ternyata benar anaknya tidak ingat dengan mereka. Namun, mereka bisa menyikapi dengan bijak
" tidak apa2 nak, asal kau kembali ke sisi ayah. Kita bisa pulihkan kau perlahan lahan." Sahut atuk abu sambil merangkul anaknya. Atuk abu merindukan anaknya
" benar, yg penting kau kembali nak." Sahut ibu puspa.
Akhirnya ibu puspa mengajak pita ke rumah untuk beristirahat.
" terima kasih, gumara. Kau telah mengembalikan anakku." Sahut atuk abu
" tidak ... itu sudah keinginan saya untuk mencari pitaloka. Atuk abu tidak perlu berterima kasih." Sahut gumara
" saya benar2 berterima kasih, gumara." Sahut atuk abu sekali lagi
Gumara hanya bisa tersenyum. Gumara tersadar tidak ada rajo dan alang.
" dimana rajo dan alang ???" Tanya gumara
" entahlah ... tiba2 saja mreka pergi dari kumayan tanpa pamit." Sahut lebay karat. Namun tiba2 saja. Gumara mendapatkan panggilan dari alang.
Gumara mulai memfokuskan dirinya.
" kenapa Gumara ???" Sahut atuk tunggal.
" alang mengirimkan sinyal bantuan, sepertinya mereka sedang terluka." Sahut gumara

PITALOKA ~ Sang Ratu AndalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang