"Iqbaal?" Ari menatap ke arah Iqbaal.
"Lo kok bisa disini baal? Lo penunggu rumah gue?" Tanya (Namakamu).
"Gue bukan syaiton kali,bisalah bunda lo kan temen bunda gue" Jawab Iqbaal dengan santai.
"Teteh (Namakamu) sama Aa ini aja,biar Nazla sama Aa Ari" Celetuk Nazla.
"Lah ga boleh dong naz,teteh (Namakamu) kan punyanya Aa" Ujar Ari.
"Beneran nih boleh teteh buat Aa? Nama kamu siapa sih?" Tanya Iqbaal sambil tersenyum ke arah Nazla.
"Boleh banget Aa kalau bisa bawa aja teteh aku yang paling rese ini ke planet pluto,nama aku Nazla" Cerocos Nazla yang membuat Ari dan (Namakamu) membulatkan matanya.
"Yauda teteh sama Aa Iqbaal aja ya,hush hush kamu sama Aa ari aja sana" Usir (Namakamu).
"Harusnya teteh sama Aa ini,eh Aa siapa namanya?" Tanya Nazla.
"Aa Iqbaal" Jawab Iqbaal sambil tersenyum.
"Harusnya Teteh sama Aa Iqbaal pegangan tangan gini jangan jauh jauhan" Nazla meraih tangan Iqbaal lalu menggengam tangan (Namakamu) dengan tangannya Iqbaal.
"Nah kan cocok" Nazla tersenyum sambil bertepuk tangan.
"Nazla,teteh (Namakamu) kan punyanya Aa" Ujar Ari yang cemburu melihat tangan Iqbaal yang menggengam tangan (Namakamu).
"Tapi kan Aa punya aku" Ucap Nazla dengan manja.
"Dih genit kamu naz,eh ri btw yang di paperbag apaa?" Tanya (Namakamu) kepada Ari.
"Brownise" Ujar Ari dengan cuek.
"Buat siapa?" (Namakamu) melepaskan tangannya dari tangan Iqbaal.
"Buat lo lah kaga mungkin kan gue belikan satpam didepan" Sewot Ari.
"Kok lo ga beliin gue ri?" Tanya Iqbaal.
"Dih ntar dikira gue gay kalau beliin lo" Jawab Ari.
"Yauda lo kan ga beliin gue,(Namakamu) buat gue lo sama brownise aje yakk" Ujar Iqbaal.
"Enak aja,lo aje sono sama brownise biar gue sama (Namakamu),gue Ikhlas waalfiat" Ujar Ari sambil merangkul (Namakamu).
"Dih kaga dah,(Namakamu) aja buat gue" Ucap Iqbaal tak mau kalah.
"Gua baal"
"Gue ri"
"Gua"
"Gue"
"Gua"
"Gue"
"Gua"
"Gue"
"Gua"
"Gue nyet gue"
"Tai gua pacarnya"
"Bodo dah,yang jelas gue lebih ganteng daripada lo"
"Ngarep woi,gua yang lebih ganteng"
"Gue"
"Gua"
"Gue ri"
"Gua baal"
"Gu---
"Gantengan Aa Justin kali daripada lo berdua" Ujar Namakamu) dengan santai.
"Gantengan gue daripada Justin" Ujar Iqbaal dan Ari secara bersamaan.
"Stress ya lo berdua" (Namakamu) menatap horror kepada Ari dan Iqbaal.
"Teh (Namakamu),di suruh tante Zesha beli susu kemasan di supermarket dekat rumah" Ujar Nazla yang tiba tiba hadir.
"Kenapa harus teteh? Kan ada Aa Rio" Ujar (Namakamu) dengan wajah melasnya.
"Mana Nazla tau,yang penting bukan Nazla yang disuruh bhay" Nazla meninggkalkan Ari,(Namakamu),dan Iqbaal.
"Sepupu lo edan (Nam...)"
"Dasar anak di Abad 21"
"Terlalu edan"
"Edan kuadrat"
"Edan persegi"
"Lo kira pelajaran matematika? yauda deh gue ke super market dulu dari pada ntar gue diomelin bunda gue"
"Gue ikut (Nam...)"
"Gua juga ikut (Nam...)"
"Ngapain lo berdua ikut nyett"
"Buat jagain lo lah"
"Seandainya kalau ada apa apa kan gue bisa jadi pahlawan (Nam...)"
"Super hero (Namakamu) gue baal bukan lo"
"Ya jelas gue lah lebih cakep"
"Gue selalu cakep woi"
"Najis cakepan gue"
"Anjay,lo berdua kaga ada cakepnya nyett" Ujar (Namakamu).
"Kok lo gitu sih (Nam...)" Ucap Iqbaal.
"Yoi kok lo ga jujur kalau gue ganteng gitu" Ucap Ari
"Jijiks,gantengan Aa Justin kali daripada lo berdua" Ujar (Namakamu).
"Kok lo malah muji Justin,jelas jelas gue lebih ganteng" Ujar Iqbaal.
"Tau tuh si (Namakamu) malah belain Justin yang lebih jelek dari pada gue" Ujar Ari.
"Sok baper padahal kaga bisa,kelamaan lo berdua gue pergi duluan" (Namakamu) berjalan meninggalkan Ari dan Iqbaal.
"Kan gara gara lo (Namakamu) ninggalin gue baal"
"Kok gue? Lo juga kali"
"Mending cepetan kita jalan daripada (Namakamu) makin jauh"
"Yoi"
✖️✖️✖️
Ari,(Namakamu),dan Iqbaal sedang berada di super market yang berada tidak jauh dari rumah (Namakamu).
(Namakamu) berjalan didepan,sedangkan Ari dan Iqbaal berjalan dibelakang (Namakamu) sambil membawa troli kecil yang hampir penuh.
"Menggoda iman tingkat kuadrat nih,gue baru tau ada disini" Ujar (Namakamu) sambil memegang selai coklat yang berasal dari luar negri.
"(Nam...) lo kaga puas beli coklat hmm?" Tanya Ari.
"Udah se troli loh (Nam...)" Ujar Iqbaal.
"Tapi ini selai kesukaan gue" Ujar (Namakamu).
"Lo ga takut gendut?" Tanya Ari.
"Jadi lo takut gue gendut?" Tanya (Namakamu) sambil melirik horror kepada Ari.
"Dih lo mah sok baperan,lo mau gendut kek mau gimana pun tetep bikin gue makin cinta"
"Bullshit (Nam...) bullshit"
"Apaan lo baal"
"Dih sok so sweet sampe pengen gue tendang"
"Kok ditendang? Harusnya dibelai kek diapain gitu"
"Di panggang (Nam...),mending sama gue aja (Nam....) terjamin hidup lo"
"Terjamin gimana baal"
"Wah apa maksud nih anak"
"Tiap hari gue beliin coklat deh buat lo kalau perlu se gudang"
"Ntar gue obesitas trus diabetes gimana? Ah lo berdua mah aliran sesat"
"Masih sesat si Iqbaal daripada gue"
"Apaan lo ri"
"Gajelas lo berdua"
"Jelas kok yang"
"Tau tuh jelas banget (Nam...)"
"Makin gajelas lo ber---
"Loh (Namakamu)?"
"Astafirullah"
"Zuhair?"
✖️Bersambung✖️
![](https://img.wattpad.com/cover/57097702-288-k692905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONE
Genç Kurgu✖️Warning!!SEBAGIAN BESAR PART DI PRIVATE✖️ I hate your relation but I love your girlfriend