flashback 6

31 2 0
                                    


Halooo gua back again wkwk setiap bab flashback pasti agak lama -_- soalnya mikirnya lebih susah wkwk jangan lupa vote dan coment yaa, yodahlah selamat menikmatii.. thanks

-
"lu ajak zahra kemana kek sis"
bisikku pada siska.
"Kamar mandi yuk zah" ajak siska pada zahra sambil berdiri dan menarik tangan zahra.
"Eh bentar-bentar eh" teriak zahra yang tidak dipedulikan siska.

Siska dan zahrapun meninggalkan kelas.

"Ayo sekarang" kata aida semangat.
"Yaudah keluarin" kataku.
Rara pun segera mengeluarkan kotak besar berisi kue yang sudah kita buat kemarin.

Dengan semangat kita menusukkan 10 lilin magic diatas kue.

"Siapa nih yang bawa" kataku menatap puas kue hasil kerja keras ini.
"Lo aja yan" kata aida pada rayyan.
"Enggak ah" tolak rayyan.
"Yaelah yan, kali ini aja nurut" kataku membujuk.
"Enggak mau, maluu" tolak rayyan lagi.
"Kalo bukan lo siapa lagi yan" kini rara ikut membujuk.
"Enggak mauu" kini rayyan seperti anak kecil yang merajuk.
"Zahra pasti seneng banget kalo lo yang bawa" kataku sambil menatapnya.

Kulihat rayyan mengambil nafas panjang,mengambil kue diatas meja, dan segera berjalan kedepan pintu kelas.

"Coy, nyalain dulu lilinya" kata pasha menghampiri rayyan dan menyalakan satu demi satu lilin.

Kitapun bergerombol menunggu zahra dan siska dibelakang pintu.

Tak lama pintupun terbuka perlahan, menampakkan zahra dan siska, segera saja kita bernyanyi, diikuti rayyan yang tersenyum lebar menghampiri zahra.

Suara tepuk tangan terdengar riuh, zahra tidak akan menyadari akan diberi kejutan setelah seminggu ulang tahunnya.

"Tiup lilinnyaa" teriak aida dikuping kananku.
"Make a wish dulu zah" teriak rara dikuping kiriku.
"Kuping gua jeboll" teriakku sambil menutup kedua kupingku.
"Lagian ditengah-tengah toak" kata ardhan yang kini berdiri dibelakangku.
"Diem, zahra mau make a wish" kata siska mengingatkan.

Mengheningkan cipta, dan zahrapun meniup lilin-lilin dengan perlahan.

Sekali tiup..mati..nyala lagi..
Tiup lagi..mati..nyala lagi..
Masih nyoba tiup..mati..nyala lagi..
Mulai kesel tapi tetep tiup..mati..nyala lagi..

Kita mulai tertawa melihat zahra yang mulai menyerah mematikan lilin.

"Gua nyerah" kata zahra menyerah.
"Yaah gak jadi potong kue kalo gitu" kataku mengerjainya.
"Yaallah del, ini gak bisa mati lilinnya" kata zahra sambil mencoba meniup lilin kembali.
"Ya usaha lah masa niup lilin aja gak bisa" kata rara membelaku.
"Ini gak bisa mati lilinnyaaaaa" kata zahra frustasi.
"Bantuin eh bantuin" kata aida sambil ikut meniup lilin.

Kita pun tertawa dan ikut meniup lilin-lilin magic ini.

"Foto dulu dong, team panitianya" kata siska mengingatkan.
"Iya ayo foto panitia bikin kue" teriak aida.
"Ayo-ayo foto cepet" kata rara sambil menarik-narik "team panitia" termasuk ardhan.

Untuk pertama kalinya, dan mungkin juga untuk terakhir kali, kita foto sama ardhan tanpa paksaan.

Ardhan memang selalu menolak untuk foto bersama-sama, mungkin takut ketahuan ayse, karna yang aku tahu ayse itu sangat protektif dan cemburuan, sama seperti ardhan, ardhan juga sangat protektif dan cemburuan, mungkin itu sebabnya mereka cocok.

"Jangan liat dari bentuknya yaa" kata rara.
"Jangan nilai dari rasanya jugaa" tambah aida.
"Tapi liat dari perjuangan bikinnya" kata siska.
"Hahaha iyaa, makasih yaa, gua seneng bangett" kata zahra menunjukkan raut bahagianya.
"Rayyan ikut bantuin tau zah" kataku sambil mendorong-dorong rayyan mendekat kearah zahra.

You Are AmazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang