Menang

381 27 0
                                    

Suasana dingin menyelimuti antara Kelly dan Doni. "Ohiya rumah lo dimana?" Doni membuka percakapan. "Bukannya kemarin lo nganterin gue?" Tanya Kelly heran. "G-gue udah lupa" sahutnya gagap.

"O-oh ntar di depan belok kanan, terus aja ntar juga ketemu rumah gue" jawab Kelly. "Ohiya kalo nama lo?" Tanya pad Kelly. Kali ini Kelly benar-benar merasakan keanehan pada Rico. "Lo gak tau nama gue? Bukannya kita temen sekelas?" Tanya Kelly heran.

"G-gue tahu, tapi gue gak tahu nama panjang lo" sahutnya seraya memutarkan bola matanya. "Lo gak amnesia atau sakitkan?"

"Ya nggak la" jawabnya santai. "Nama panjang gue Kelly Underston" sahut Kelly santai. "Bule amat, nyokap lo orang luar? Atau bokap?"

"Bokap gue orang Amerika"

"Pantesan" jawabnya singkat. "Itu rumah gue" jawab Kelly seraya mengacungkan telunjuk-nya ke arah rumahnya sendiri.

"Lo ngak mau masuk? Ntar gue kasih minum plus makanannya" sahut Kelly. "Gue mau pulang aja, ntar kemaleman sampai rumah"

"Yaudah lo hati-hati ya. Thank's juga udah mau anter gue sampai rumah" Kelly tersenyum manis pada Dino, yang membuat Doni menjadi suka pada Kelly. Ntah setan apa yang merasuki Doni, mungkin setan Cinta.

***
"Wesst dari mana nih? Sampek malam banget pulangnya" celetuk Rico. "Ohiya g-gue udah tau nama tuh cewek"

"Ohiya?" Rico menatap speechles. "Siapa? Kasih tau dong" Rico memasang wajah baby face. "Ntar gue kasih tahu, gue mau ke kamar dulu bersihin badan. Ohiya jangan lupa sama taruhan, lo traktirin gue makan di cafe malam ini" pekiknya seraya berjalan menuju kamarnya.

Kini Rico dan Doni sudah berada di salah satu cafe di Jakarta, berhubung karena malam ini malam minggu kota Jakarta mejadi sangat ramai.

"Mba" baru saja Doni dan Rico meletakkan bokongnya. Doni langsung mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan dan memesan makanan yang dia ingikan.

"Udah mesennya?" Tanya Rico agar Doni tak memesan semua makanan yang ada di daftar menu. "Udah barusan aja siap" jawabnya santai.

"Ohiya siapa nama tuh cewek?" Rico semakin penasaran pada Doni. "Kelly Underston" sahutnya seraya memutarkan matanya melihat kota Jakarta dari atas. Rico membulatkan matanya saat mendengar nama Kelly di sebut oleh Doni.

"Lo serius?" Rico memajukan tubuhnya. "Yaiyalah" Doni tak ambil pusing dengan tingkah yang dilakukan Rico. "Emang kenapa sih Ric?" Sambung Doni.

"N-ngak pa-pa" jawabnya gugup. Rico terdiam sejenak, dia tidak habis pikir kalau Doni menyukai wanita yang sama dengannya. "Eh Don, lo bener sukak sama tuh cewek?" Doni menatapnya heran. "Gue rasa sih gitu, emang kenapa sih Ric? Kayaknya lo kaget banget" Doni mengeryitkan alisnya.

"N-ngak cuman kaget aja" sahutnya. "Lo bakal pacari tu cewek? Menurut gue jangan deh" sahutnya. Doni mengeryitkan keningnya melihat kelakuan kembarannya itu. "Lo kenapa sih?" Doni semakin penasaran melihat kelakuan kembarannya yang begitu aneh. Tak lama pelayan datang membawa makanan yang cukup banyak. "Lah banyak amat? Lo mau buat gue bangkrut?" Dengus Rico.

***
Suara kicauan burung yang terdengar di telinga Kelly membuat dirinya terbangun. "Non bangun udah siang" bi Ina mengedor pintu kamar Kelly. "Iya bi, bentar" Kelly membuka pintu kamarnya dengan keadaan rambut yang masih berantakan.dan jalan yang tertatih-tatih. "Kenapa bi? Berisik amat pagi-pagi!" Dengus Kelly. "Lah katanya non mau pergi CarFreeDay?!"

"Kenapa bangunin-nya jam segini bi?!" Panik Kelly. Cuaca pagi yang sangat bersahabat dengan cuaca yang cerah, kicauan yang selalu ada dimana-mana seperti alunan musik bagi Kelly.

"Mah" teriak Kelly. "Iya ada apa?" Balas mama Ani yang ntah berada di mana. "Mama dimana? Jadikan CarFreeDay bareng sama papa?" Kelly berjalan menuju kamar kedua orang tua-nya. "Mama mau kemana? Papa juga?!" Kelly mengerucutkan bibir-nya. "Sayang maaf ya, mama sama papa ada kerjaan di kantor, jadi hari ini mama sama papa gak bisa nemenin kamu" sahut mama-nya seraya membenarkan dasi papa Kelly.
Kelly merebahkan tubuhnya di atas kasur kedua orang tua-nya. "Yah, tapikan mama sama papa udah janji sama Kelly" dengus Kelly. "Iya sayang, tapi ini mendadak" jawab papa-nya.

Hal yang lumrah melihat kelakuan kedua orang tua-nya yang selalu saja sibuk dengan urusan kantor. "Yaudah deh, Kelly sendirian aja" Kelly beranjak dari tempat tidur kedua orang tua-nya. "Maaf ya sayang, gimana kalau mama minta anak temen mama buat jagain kamu selama acara CarFreeDay berlangsung?" Mana Ani memberikan saran yang cukup masuk akal.

Kelly menganggukkan pelan kepalanya seraya menggoreskan senyum yang begitu manis. "Yaudah bentar ya sayang mama hubungi teman mama dulu" Kelly tak menolak saat ibu-nya meminta bantuan kepada temannya. "Sebentar lagi dia kesini, kamu siap-siap gih" sahut ibu-nya yang begitu bahagia.

"Ih mama apaan sih? Kelly udah siap, mama aja yang beda kostum sama Kelly" jawab Kelly santai.

Klakson motor terdengar begitu keras di telinga Kelly. "Siapa sih?! Deras amat klakson-nya!" Dengus Kelly. Dengan jurus Kelly berjalan keluar rumah dan melihat siapa yang membuat suara berisik di pagi hari.

Kelly membuka mulut-nya lebar-lebar dan membulatkan matanya saat melihat siapa yang sudah membuat suara yang begitu menganggu Kelly. "Aldo?" Pekik Kelly. Aldo yang masih menata rambutnya yang berantakan sedikit terkejut melihat kedatangan Kelly. "Kelly? Ini rumah lo?" Sahutnya kaget. "Iya"

"Nyokap lo bilang, lo mau CarFreeDay" sahutnya. Kelly mengaruk kepalanya. "Uh itu iya gue pengen ikut" jawabnya gugup. "Yaudah yuk ntar kesiangan"

Suasana yang begitu asing terpapar di depan mata Kelly. Canggung? Mungkin suasana itu yang dialami Kelly dengan Aldo. "Lo udah punya pacar?" Aldo mengalihkan pandangan kepada Kelly. "Uh belom" jawab Kelly pelan. "Baguslah" Aldo memalingkan kembali pandanganya ke jalan raya yang cukup padat.

Melihat jalanan kota Jakarta yang begitu macet membuat Kelly tak begitu betah berada di dalam mobil. "Gue heran deh, kenapa kota Jakarta macet banget? Emangnya orang-orang gak mau gitu pindah ke kota lain selain Jakarta?!" Dengus Kelly. Aldo yang awalnya diam tak berkutik kini menatap Kelly seakan-akan 'kenapa wanita ini marah-marah sendiri?'.

Aldo tertawa melihat kelakuan Kelly. "Lo kenapa ketawa?" Dengus Kelly. "Lucu aja" jawabnya singkat. "Lucu gimana?" Kelly mengernyitkan keningnya. "Jakarta itu ibu kota indonesia, ya udah pastilah semua orang berbondong-bondong ke Jakarta. Mereka fikir kalau mereka ke Jakarta pekerjaan mudah di dapat" jelas Aldo panjang lebar.

"Yang ada tuh pekerjaan susah di dapat kalau tinggal di ibu kota" Kelly mengerucutkan bibirnya. "Alasan itu gue ngak tau, lo nanya aja sama mereka" jawabnya singkat. Kelly yang awalanya kagum dengan penjelasan Aldo kini merubah raut wajahnya menjadi musam.

Finally
Setelah menempuh waktu perjalanan yang cukup lama Kelly dan Aldo sudah berada di bundaran HI begitu banyak masyarakat ibu kota yang berpatisipasi dalam CarFreeDay yang diselengarai gubernur Jakarta.
"Udara pagi seger banget ya" Kelly merentangkan kedua tangannya. "Ini pertama kalinya lo ikut CarFreeDay? Kelly hanya menganggukan kepalanya pelan.

***

Attention
Di chapter ini, Kelly-nya itu belum tau kalo Rico punya kembaran yang namanya Doni.
Makasih ya guys udah mau ngevote and comment cerita gue.

Maaf juga kalo partnya agak berantakan dan emosinya gak nyampek, gue ngak ada ide lagi hahaha.. aneh ya? Kalo emang ngak ada ide kenapa buat cerita yagak?

Start From You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang