Berubah

459 43 6
                                    

"Lo udah lama nunggu? Sorry ya gue tadi di jegat sama geng rusuh" Kelly berusaha menata nafasnya yang berantakan. "Gak pa-pa kok, gue barusan aja. So tenang aja" sahut Aldo.

"Yaudah mau kemana dulu nih?" Kelly memakai helm yang diberikan Aldo. "Gimana kalau kita ke festival makanan?" Aldo mencoba membaca pikiran Kelly. "Yaudah" Kelly baik ke atas motor matic-nya

Rico yang melihat Kelly dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal dengan sigap mengikuti mereka dari belakang. Api yang membara di mata Rico terlihat jelas, tidak masih tidak mengakui perasaannya pada Kelly.

Tak terasa Kelly dan Aldo sudah menghabiskan 9 jam bersama untuk mengelilingi kota Jakarta. Begitu juga dengan Rico yang sudah mengikuti Kelly dan Aldo selama 9 jam. "Lo udah ngantuk?" Aldo membuka percakapan setelah suasana dingin yang menyelimuti mereka berdua. Hujan yang turun tak begitu deras membuat suasana semakin dingin yang membuat Aldo membuka jaketnya untuk Kelly, menambah suasana semakin romantis. Tapi tak bagi Rico, rasanya tubuh-nya telah terbakar api cemburu, ntah apa hubungan dirinya dengan Kelly yang bisa membuat dirinya begitu cemburu terhadap satu cewek.

"Hujan udah reda nih, lo mau pulang-kan? Udah merah banget mata lo" Aldo mulai khawatir saat melihat mata Kelly yang begitu merah akibat kelelahan, yaiyalah bagaimana tidak diri-nya dan Aldo telah mengelilingi kota Jakarta selama 9 jam, itu membuat Kelly kelelahan. "Hm.. iya gue udah ngantuk nih Al" Rengek Kelly.

Akhirnya pengintaian Rico selama 9 jam akan berakhir, melakukan pengintaian ini membuat Rico menjadi lelah.

***
Sinar mentari menyapa membuat Kelly terbangun dari mimpi-nya yang tidak jelas. Kelly meregangkan semua badannya yang pegal-pegal.

"Pagi semua" ntah kenapa Kelly begitu bersemangat hari ini.

"Kamu pergi naik bus lagi?" Tanya mama Ani. "Iya mah, kenapa mah?" sahut Kelly seraya memakan roti sarapannya. "Ntar kamu telat kayak kemarin lagi"

"Iya sih mah, tapi kali ini Kelly bakal ke halte lebih awal kok mah" Kelly berusaha menyakinkan mama-nya. "Kelly kamu-kan udah 17 tahun udah saat-nya kamu punya kendaraan sendiri"

"Pah Kelly gak pa-pa kok Kelly-kan bisa naik bus sama angkutan umum pah" Kelly tersenyum kepada kedua orang tua-nya.

"Yaudah Kelly berangkat mah, pah. Bye sampai ketemu nanti malam" sahut Kelly seraya berlari kecil. Kelly membulatkan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar. "Kenapa ngeliatinya gitu banget? Lo mau ke sekolah kan?" Rico yang ntah sejak kapan sudah berada di depan rumahnya.

"Loh kok bisa di sini?!" Tanya Kelly heran. "Udah naik, ntar lo telat lagi" jawabnya cuek. Kelly hanya menganggukan pelan kepala-nya sembari naik ke atas motor ninja merah-nya.

"Semalam lo pergi sama siapa?" Rico membuka percakapan terlebih dahulu. "Bukan urusan lo, emang lo siapa gue?" Kelly menjawab dengan telak.

Sesampainya di sekolah dengan langkah seribu Kelly langsung beranjak pergi dan meninggalkan Rico yang masih memarkirkan ninja-nya. "Makasih ya Ric, gue ke kelas duluan" pekik Kelly. Rico yang masih memarkirkan ninja-nya berusaha mengejak Kelly. "Tunggu" teriak Rico, walaupun teriakan Rico lebih kencang dari klakson truck tetap saja Kelly tak memperdulikannya.

Nafasnya tersegal-sengal tak berarturan. "Lo kenapa?" Liza keheranan saat dilihatnya Kelly dengan nafas yang tak beraturan. Percuma saja Kelly mencoba menghindar agar tak bertemu dengan Rico tetap saja dia akan bertemu sebab Rico adalah teman sekelasnya.

"E-eh lo ngagetin gue mulu" sentak Kelly. "G-gue gak tau kalau lo lagi olahraga pagi" sahut Liza. "Bukan gue lagi mengindar" belum sempat menyelesaikan kosa kata yang ingin di ucapkan dengan santai Rico lewat di hadapan Kelly. Kelly berusaha agar wajahnya tertutupi oleh badan Liza tapi tetap saja apapun usaha yang dilakukan selalu gagal.

Start From You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang