Sebenarnya...
Aku,...
Gak tahan,...
Gak tahan,.....
Apa ini?!
Dadaku sesak, panas...
Ittai...
...
Akupun berjalan menuju kantin, membeli sebuah susu kotak rasa cokelat favoritku. Yaahh lumayan juga untuk memperbaiki mood-ku yang lagi buruk banget!, batinku.
Waktu istirahat sebelum memulai kelas baru masih ada sekitar 20 menit lagi, akupun memutuskan untuk menghabiskan 20 menit waktu istirahat untuk duduk di taman.
Kejadian yang tadi sangat sangat tidak bisa aku lupakan. Siapa ya? Pacar? Mantan? Apa gebetan yang bakal jadi pacar?, aku terus bertanya-tanya dalam hati.
"Aaahh, peduli amat atsuko!", gerutuku sambil melempar bekas kotak susuku kedalam tempat sampah yang hanya beberapa senti didepanku.
Namun...
Aku pikir bakalan goal...
Tau-taunya...
Bletak....
Kotak susu itu mendarat di kepala seorang cowok, yaa lumayan ganteng sih, hehe. Ah bukan saatnya untuk itu, bodoh.
Aku sangat merasa bersalah, akupun segera menghampirinya dan meminta maaf.
"Gomen ne (I'm Sorry, okay?)", ujarku dengan sangat bersalah
"Daijoubu (Gapapa kok)", jawabnya dengan senyum gingsulnya.
Akupun terpana, gan... ganteng banget!.
"Atsuko!", tiba-tiba Ryota datang dan menghampiriku, kemudian dia merangkul pundakku yang 10 senti dibawah pundaknya.
Ryota hanya tersenyum kearah cowok gingsul itu.
"Oo Ryota, duluan ya", ujar cowok gingsul itu dengan sedikit canggung.
Apa-apaan ini?! Padahal tadi dia gak keliatan seperti orang yang canggung saat berbicara kepadaku, tapi kenapa dia canggung saat bicara ke Ryota?
Etto...
Tunggu dulu...
Ini, aku beneran dirangkul?!!
Kyaaaa...
Akupun langsung melepas tangan Ryota yang ada dipundakku. Pipiku memerah.
"Apa... apaan sih kamu", ujarku ketus
Seperti biasa, Ryota hanya memberikan senyum yang dalam sekejap langsung meluluhkan hatiku.